Bab 7

1.5K 102 27
                                    

Bleach©Tite Kubo

Warning: segala ketidaksempurnaan milik manusia mungkin ada di dalamnya. Yang tidak suka boleh segera keluar kok :) nggak ada paksaan sama sekali :)

Fic ini dibuat tanpa ada keuntungan materiil sama sekali, cuma menyalurkan hobi :)

Selamat membaca

.

Baby and I©miisakura

.

Sebuah sinar tiba-tiba datang dan membutakan Rukia bersamaan dengan runtuhnya kota es milik Shirayuki. Ah, jika dia dan Shirayuki adalah satu berarti kota es itu berada di kedalaman jiwanya kan? Apa itu artinya dia akan segera mati?

Dulu, dulu sekali, saat dia masih muda, ia pernah bertanya-tanya. Jika manusia mati jiwanya akan dikirim ke Soul society bila ia cukup baik dan Hueco Mundo bila ia berhati buruk, maka shinigami yang mati harus pergi kemana? Apa mereka akan punya tempat untuk pulang? Atau jiwanya akan lenyap begitu saja seperti debu?

Rukia masih merasa melayang menjauhi cahaya dan jatuh di kegelapan. Matanya perih dan paru-parunya sesak. Ia seperti tenggelam, meski Rukia tahu dan sangat yakin tidak ada air yang menenggelamkannya. Napasnya semakin berat. Semakin ia menghirup udara, dadanya terasa terkoyak. Setiap partikel udara seperti menancap dan melukai organ pernapasannya.

Rukia hampir saja menyerah. Dia selalu begitu. Berusaha mati-matian hanya untuk kembali ke titik nol lagi. Kali ini ia ingin menyerah, ia lelah. Tidak ada yang membutuhkannya lagi kan? Soul society sudah tidak perlu orang tidak berguna seperti dirinya. Kakaknya akan lebih baik tanpa dia. Dan, Ichigo ... Meski sulit, ia akan baik-baik saja bersama Orihime.

Tapi...

Putranya? Bagaimana dia?

Sejak awal, Rukia tahu bayi yang berkembang dalam perutnya adalah laki-laki. Tidak perlu penemuan cangih Urahara atau kemampuan menakjubkan Unohana-taichou untuk mengetahuinya, hanya insting.

Ia sudah berjanji. Ia dan putranya akan saling memiliki. Rukia sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Mereka semua membuangnya. Dan bayinya, Rukia bahkan tidak tahu siapa ayahnya. Jadi, ia tidak boleh mati sekarang, kan?

Rukia akhirnya mulai bergerak. Tangannya menggapai-gapai cahaya meski jaraknya tak lagi sepanjang lengan kecilnya. Belum lagi seperti ada yang membelit kaki-kakinya agar ia semakin jatuh di kegelapan. Apapun, demi secuil harapan yang masih ia punya—putranya—ia akan melakukan apapun. Andai saja ia punya pegangan, Rukia bisa berusaha lebih keras.

Dan seajaib harapannya yang tiba-tiba timbul, tangannya menemukannya. Dalam genggamannya, Rukia tidak melihat apapun. Namun Rukia yakin bisa mengandalkannya. Perlahan-lahan Rukia mengangkat tubuhnya mendekati cahaya dengan bertumpu pada pegangan tak terlihat itu. Sedikit demi sedikit tangannya terus terulur dan pada saatnya ia berhasil menggenggam cahaya itu yang terus bertambah terang hingga membutakannya. Rukia memejamkan matanya dan saat ia membukanya kembali, ia tidak lagi berada di tempat yang sama.

.

Baby and I©miisakura

.

Ichigo melihat sendiri dengan mata kepalanya sendiri tubuh Rukia yang bergerak tanpa kendali, mengejang hebat seperti ikan tanpa air. Bibir pucatnya yang sudah lama tanpa suara kini menjerit dengan memilukan. Ia sudah berkali-kali melihat kemalangan wanita itu dan kini ia sudah sampai di tahap ia berharap Rukia melepaskan dunia ini, dunia yang penuh rasa sakit. Mungkin ini saatnya semua menyerah dan membiarkan Rukia pergi untuk mengakhiri rasa sakitnya. Suatu saat nanti, mungkin ia masih bisa bertegur sapa dengannya melalui hembusan angin yang dikirimkan Rukia dari bintang-bintang. Dan Ichigo akan bercerita pada Kiseki bahwa bintang paling terang di langit sana adalah ibunya yang akan selalu memperhatikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang