" ibu.. Ayah" Ucap gadis itu sambil berlari memeluk orang yang sangat ia rindukan. Ia menangis terharu. " kenapa kalian tega pergi meninggalkanku begitu lama? Aku sendirian disana"
" apa kabarmu nak? Ibu sangat merindukanmu " ucap wanita cantik sambil mengelus rambut brunete gadis itu. " maafkan kami. Kami tidak meninggalkanmu, we always in here " ucap wanita itu sambil menunjuk hati gadis itu.
" ayah.. Ibu.. Aku ingin bersama kalian saja. Aku sudah tidak sanggup di sana. Orang yang aku cintai meninggalkanku. I have nothing " ucap gadis itu menangis terisak.
" bukankah ada Jezz? He's protect you than i did to you " ucap pria tampan kepada putri semata wayangnya. Mereka sangat merindukan gadis cantik ini.
" yeah i know. Tapi, aku selalu merepotkannya. Aku tidak sanggup menyakitinya lebih jauh lagi " ucap gadis itu
" kau yakin pria itu terasa tersakiti karenamu? Bagaimana ia malah tambah tersakiti jika kau tidak ada di sisinya? "
" apa maksud, ayah? " ucap gadis itu dengan kerutan di dahinya.
" tempatmu bukan disini nak, pergilah. He's need you " ucap Ibu kepada Nicole
" tapi bu.."
*****
Nicole PovAku menghirup udara segar di pagi hari Spanyol. Mataku bergerliya memandang orang lalu lalang dengan santainya. Hatiku sakit mengingat beberapa tahun yang lalu dimana aku dan 'dia' bermain sepeda seperti kedua anak kecil itu. Aku tersenyum perih.
" ini pesananmu nona " ucap seseorang tiba-tiba mengagetkan Nicole. Nicole tersenyum dan mengambil sebuah ice cream vanila yang tadi ia pesan.
Setidaknya ada seseorang yang benar-benar menyayangiku.
" terimakasih pelayan tampan " ucap Nicole tersenyum sumringah.
Jezz menaikan alisnya. " sekarang kau tukang gombal, heh? " ucap Jezz sambil duduk disebelah Nicole yang sedang memperhatikan keadaan taman.
" kau tidak suka aku berkata seperti itu? Oke aku tarik ucapanku tadi " ucap Nicole sambil menjilati ice cream vanilanya yang tampak mencair akibat cuaca hari itu lumayan panas. Nicole menyukai itu.
" aku senang melihat senyummu " ucap Jezz tiba-tiba. Nicole mengalihkan pandangannya untuk menatap Jezz. Ia tersenyum manis padanya. " Sudah lama sepertinya aku tidak melihatmu sebebas ini "
" terimakasih Jezz. Terimakasih kau telah hadir dalam hidupku. Aku sangat beruntung memilikimu " ucap Nicole tanpa canggung dan malu. Jezz tampak terkejut dengan ucapan Nicole. " aku ingin selalu terus bersamamu, Jezz " ucap Nicole
Jezz tersenyum dan mencium kening Nicole lama. " just take my hand and never let go " bisik Jezz sebelum ia melumat bibir merah muda Nicole.
***
Nicole dan Jezz berjalan beriringan. Sesekali Jezz melontarkan lelucon yang membuat Nicole tertawa." terimakasih untuk ice creamnya " ucap Nicole pada Jezz yang berada dihadapannya. Tangan bebas Nicole tanpa sadar mengelus rambut Jezz yang tampak berantakan. " sudah malam "
Jezz menggengam tangan Nicole dan segera memeluk gadisnya. " aku akan sangat merindukanmu " ucap Jezz di sela-sela pelukan mereka.
" demi tuhan Jezz besok kita akan bertemu kembali. Kau sangat terobsesi padaku heh?" Ucap Nicole merasakan nyamannya pelukan Jezz. Kenapa ia baru sadar bahwa hanya Jezz yang selalu ada disampingnya. Kau terlalu naif Nicole!
Jezz melepas pelukan dan menatap Nicole dari atas sampai bawah. " Aku? Terobsesi padamu??. Hei nona tubuhmu saja hanya sepundakku! Mana mungkin aku terobsesi dengan wanita boncel dan memiliki gigi besar di tengah layaknya kelinci " ucap Jezz dengan nada humor.
" kau lupa bahwa gadis cebol dan gigi kelinci ini adalah pacarmu? Atau kau mau kita berakhir saja? " ucap Nicole dengan senyuman lebar
" aku tak'kan lupa memiliki pacar boncel sepertimu. Aku sangat beruntung memiliki pacar unik sepertimu. " " well ini sudah hampir tengah malam sebaiknya kau beristirahat dan segera memimpikanku. Night princess " ucap Jezz sambil mengecup bibir merah Nicole.
Nicole tersenyum dan melambaikan tangannya. " bye pangeran kodok! " . Setelah mengatakan itu, Nicole berjalan menuju pintu rumahnya. Ia menutup pintu dan mengunci.
Ckrekk
" jadi kau sudah bersama pria itu? " ucap seseorang dari belakang. Tubuh Nicole tiba-tiba membeku dan enggan berbalik menatap pria itu.
" apa kabar Marc? " ucap Nicole dengan perlahan berbalik menatap Marc yang sedang duduk di sofa miliknya.
" kau tak usah basa basi Nicole! Aku tau semuanya" ucap Marc berdiri menghampiri Nicole. " apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?!! Demi tuhan Nicole itu Jezz!! Jika kau ingin pergi dariku pergilah tapi jangan Jezz! He's my bestfriend too!"
Nicole menggeleng pedih. " seharusnya aku yang bertanya kepadamu seperti itu, Marc! Kau sudah tidak mencintaiku untuk apa aku menunggumu!"
" dari mana kau menyimpulkan kata-kata brengsek itu?!! Jezz mempengaruhimu?" Ucap Marc dengan nada tinggi. Ia sangat kecewa atas keputusan Nicole yang resmi berpacaran dengan Jezz, sahabat kecil mereka. " bahkan kita tidak pernah mengatakan hubungan kita berakhir, Nic " ucap Marc pelan
" kau yang memulai Marc. Aku saja tak sanggup untuk melupakan namamu dari hatiku. Kau yang memulai bahwa semua ini telah berakhir. Semenjak kau berpacaran dengan model asal itali--"
" itu hanya skenario Nicole! Aku tidak mungkin berpaling dari mu! " ucap Marc frustasi.
" but you did it, Marc! Pergilah kumohon pergi dari hidupku aku tidak sanggup melihat pria pengecut sepertimu" ucap Nicole enggan melihat wajah Marc.
" kau .... Kau melanggar perjanjian kita Nicole " ucap Marc
" tidak! Kau yang melanggar Marc! Sudah berapa kali aku katakan bahwa kau yang memulai duluan! Kau berpacaran dengan model itali, kau mengacuhkan semua komunikasi yang kulakukan untukmu, kau seolah tidak mengenalku ketika kita di sirkuit, sampai-sampai kau tidak tau bukan bahwa selama ini aku memotong tanganku demi kau?!! YEAH! DEMI KAU PENGECUT BRENGSEK! AKU MEMBENCI KAU " ucap Nicole terjatuh sambil menangis.
" aku minta maaf, aku--" ucap Marc memeluk Nicole
" it's too late Marc. Ini bukan masalah aku yang bersama Jezz. Tapi ini adalah masalahku denganmu. Jadi berhentilah membawa nama Jezz kedalam urusan kita. Dan urusan kita sudah berakhir "
Marc menarik rambutnya gusar " i love you Nicole! Tidak bisakah kau melihat keseriusanku?! "
Nicole menggeleng. " kemana saja kau selama ini? Aku sangat merindukan Marc-ku. But it's too late, Marc. Jika kau berkata seperti ini 3 bulan yang lalu aku pastikan aku akan kembali padamu tapi keadaan sekarang berbeda Marc. Kumohon mengertilah " ucap Nicole menggengam tangan Marc. " kejarlah mimpimu yang selama ini kau impikan Marc. Bahagialah! Walaupun bukan bersamaku. Tapi kau harus ingat satu hal. Doaku akan selalu menyertaimu my lovely alien "
**********
Anjir ini adalah part yang paling gak jelas yang gue bikin.Maaf ya kalau kalian kecewa part ini gak sesuai harapan kalian.
Oiya sebenernya gue pengen bikin 2 versi endingnya.
Kalian mau aku bikin versi nicole dan Marc bersama?
Jangan lupa vote dan komen ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten [COMPLETED]
Fanfiction" Kamu janji gak akan lupain aku? " Pria tampan dengan mata elang itu menatap gadis itu dengan sayang. Tangannya tak kuasa untuk mendekap tubuh kecil gadis itu. " take my word, babe" . Pria itu mencium kening gadis itu lama. Ia akan merindukan saat...