[3] Thanks

50 7 12
                                    

"Via!" Panggil Dion saat melihat pacarnya keluar dari kelas.

Via menengok ke asal suara. 'Ngapain dia disini?' Pikir Via. Padahal dalam hati, Via sangat senang.

Dion melihat ekspresi kebingungan Via. "Mulai hari ini, kamu pulang sama aku." Dion menikmati perubahan ekspresi wajah Via yang sangat lucu. Dion menahan tawanya saat melihat Via.

Via menormalkan kembali wajahnya. "Lu mau jadi ojek gue sekarang? Baik banget. Dengan senang hati. Yaudah ayo pulang."

Dion menggenggam tangan Via dan menariknya ke arah parkiran motor.

DAG DIG DUG DEG

Jantung Via berbunyi tidak karuan hanya karena Dion memegang tangannya.

"Vi, kamu inget ga muka orang yang pernah kamu marah-marahin?"

Sekarang Via merasa suara Dion terdengar begitu... menggoda?

Dion bingung tidak mendengar jawaban dari perempuan yang ada disebelahnya. Ia menoleh ke Via dan mendapati Via sedang menggigit bibirnya dan wajahnya memerah.

Dion tersenyum. 'Ternyata nih cewe bisa malu juga.' Pikir Dion.

"Gue ga bakal kesasar kalo lu gapegangin tangan gue. Lu kenapa pake aku-kamu sih? Rada merinding gue dengernya."

"Astaga Via. Kita kan ceritanya pacaran. Gimana sih?" Senyum Dion semakin melebar. Perempuan disebelahnya sangat lucu. "Kamu belom jawab pertanyaan aku."

Via menatap sinis ke arah Dion. "Ga inget lah. Kurang kerjaan banget gue ngingetin begituan." Via menahan detak jantungnya yang semakin keras

"Jadi kamu ga inget pernah marahin aku?"

Via melongo. "Emangnya pernah ya? Kapan?" Via mengingat-ingat orang yang pernah membuat hidupnya sial. Via sungguh lebay. Padahal tidak sial sama sekali.

"Pulpen." Dion memberikan clue pada Via.

Via langsung ingat. Karena itulah orang yang terakhir kali membuatnya sial.

"Jadi, cowo yang sama sekali ga ngomong apa-apa pas nginjek pulpen gue itu lo? Beda banget yah. Sekarang kok lu banyak omong ya?"

Dion hanya nyengir-nyengir. "Cuma perasaan kamu aja kali." Dion menyalakan motornya. "Ayo naik."

Via menuruti perkataannya dan langsung menaiki motor ninja hijau milik Dion.

♡♡♡

"Dah turun gih sono."

Sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Via.

"Lu ga nyuruh juga gue pasti turun lah. Ngapain juga gue dibonceng lu lama-lama." Kata Via yang membalas perkataan Dion dua kali lipatnya.

Dion tersenyum lagi karena tingkah Via. Via yang melihat hal itu langsung menampakkan muka heran.

"Lu napa senyam senyum gitu. Jadi ngeri gue. Kerasukan ya?"

Seakan baru tersadar, Dion memasang muka cool-nya yang dilihat oleh Via saat pertama kali bertemu.

Saat Dion menginjak pulpennya.

"Gausah digitu-gituin. Gue udah tau sifat asli lu kaya gimana. HAHAHA!" Via menutup mulutnya sambil membesarkan matanya, jadi seperti tawa milik penyihir-penyihir yang ada di negri dongeng.

Dion tidak mengerti. Bagaimana bisa ia yang biasanya cool menjadi seperti ini didepan seorang perempuan yang sangat biasa saja?

Via yang menyudahi kegiatan tawa penyihirnya kemudian memasang wajah serius. 'Ekspresi mukanya sudah berkali-kali berganti hari ini.' Pikir Dion.

"Okay Dino, thanks yaa." Kata Via sambil tersenyum iklas.

"Jadi perempuan cuma dikasih tumpangan buat pulang bisa ngasih senyum kaya gitu?" Kata Dion keceplosan. Sebenarnya ia hanya ingin berkata seperti itu didalam hati.

Via cemberut. Bibirnya sungguh panjang.

"Bukan gara-gara dianterin pulang, dodol. Tapi gara-gara lu udah mau pura-pura pacaran sama gue supaya Christ ga tau perasaan gue yang sebenernya. Thanks banget ya! Lu baik banget, padahal gue udah ngehina-hina lu."

'Oh iya. Cuma pura-pura. Gue lupa.'

"Ohh itu iya santai aja sih. Aku pulang dulu yah. Dadahhh my honey. Btw, nama pacar kamu tercinta tuh Dion bukan Dino. Ingetin tuh."

Via menggumam. "Cuma beda dikit padahal. Samain aja lah."

Dion mendengarnya, mengacak-ngacak rambut Via, lalu membawa motor ninja-nya pergi dari rumah Via. Via hanya memberikan tatapan sebal sampai motor tersebut hilang dari pandangannya.

♡♡♡

Dion*~* : PING!!!

Via ♡ : Lo kira ini bbm? -_-

Dion*~* : Ya kan yg gtu bukan cuma bbm doang kan sayang? (;

Via ♡ : Ewh.

Dion*~* : Km ewh ewh aja. Padahal seneng kan tuhh. Ngaku dehh

Dion*~* : Namanya tambahin Dion dong. Biar jadi Via ♡ Dion. Kan biar tmn km tau semua

Via ♡ : Apaan sih. Gaje bgt..

Via hanya senyum-senyum membaca chat dari Dion. Ia sangat senang memiliki pacar seperti Dion.

Pacar boongan maksudnya.

'Dia baik gara-gara kasian doang. Semuanya cuma pura-pura. Jangan baper.'

Via menghembuskan nafasnya. 'Dia ganteng gitu, ga mungkin kan ga ada cewe cakep tajir yang ngedeketin dia? Sedangkan gue? Ga ada apa-apanya.'

Hal itu membuat hati Via sakit. Via baru ingat pada kenyataan-kenyataan tersebut. Ia sudah terlalu nyaman bersama Dion.

♡♡♡

Pagi yang cerah kembali mengawali hari. Via berjalan menuju kelasnya seperti biasa. Yang tak biasa adalah orang-orang yang ia lewati mematapnya sambil berbisik-bisik.

'Emangnya tadi gue makannya belepotan ya? Kok pada ngeliatin gue segitunya.'

Via mengelap mulutnya. Tidak ada makanan yang tertinggal di sekitar mulutnya.

"Lu Vianny Ariesta kan?" Tanya seorang perempuan yang tiba-tiba sudah berada didepan Via.

Perempuan itu cantik dan terlihat sangat feminim. Ia memiliki rambut panjang berwarna hitam. Menggunakkan bedak tipis di wajahnya, dan lipgloss pink dibibir tebalnya.

'Nih orang ngga ada basa-basinya sama sekali ya. Halo kek selamat pagi kek.'

"Ya." Via menjawab pertanyaan perempuan tersebut. "Lu siapa? Kok tau nama gue?"

Perempuan itu menampilkan ekspresi muka heran dan melihat Via dari kepala sampai ujung kaki. Seperti tatapan orang-orang yang tadi Via lewati.

"Lu pacarnya Dion? Dion Pratama." Tanya perempuan itu tanpa menghiraukan pertanyaan Via.

Via mulai kesal. "Gue tanya, lo siapa?"

Perempuan itu merapikan rambutnya lalu menjawab pertanyaan Via. "Gue Deotria Cintya Tiatira. Jadi bener ga kalo lo itu pacar Dion?"

"Ha? Apaan? Deo apa tadi? Deo.. deodoran?"

Deotria melotot. "Enak aja! Nama gue Deotria, bukan deodoran. Lu beneran pacarnya si Dion bukan?"

Via hanya terdiam. Dia bukan pacar benerannya Dion. Tapi dia pacarnya Dion. Jadi Via harus jawab apa?

♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡

Hai semuanyaaa (:
Saran sangat membantu. Jadi, jangan lupaa yaaa kasih komentar :3
Kalo males ngetik, pencet yg bintang aja ☆ hhe
Thankyouuu~♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Idiot 37Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang