Satu: 1

838 38 1
                                    

Kau bagaikan cahaya yang menuntunku menuju jalan keluar dari dalam hutan

Memberiku sebuah pengharapan yang besar ketika aku terpuruk

Kau bagaikan udara yang selalu ada disekelilingku

Dimanapun, kapanpun aku membutuhkanmu. Kau selalu ada untukku

Namun, sekarang

Kau memperlakukan ku bagaikan kertas usang yang kau robek-robek

Kau hancurkan hati dan pengharapan ini

Yang telah ku bangun selama ini untukmu

Yang nyatanya tak memiliki pengharapan yang sama

Sakit rasanya ketika kau tinggalkanku begitu saja

Aku bukanlah buku diarymu

Tempat kau berkeluh kesah ketika sesuatu yang buruk menerpamu

Aku susah payah menanam perasaan ini

Aku susah payah merawat perasaan ini hingga tumbuh besar menjadi sebuah pohon yang kokoh

Dengan akar-akar yang kuat

Dan dengan mudahnya kau memotong pohon tersebut

Dengan sikapmu yang dingin bagaikan es

Dengan kata-katamu yang tajam bagaikan sebuah samurai

Hingga pada titik ini,

Aku berhenti, berhenti berharap padamu

Kamu yang tak menghargai segala perjuanganku

Biar Tuhan yang membalas semuanya

Karma is still exist

Suatu saat kau akan merasakan apa yang ku rasakan

Ketika kau sudah melangkah jauh

Namun kau terpaksa berhenti

Akan ada saatnya orang yang selalu mengejarmu akan berhenti

Benar-benar berhenti

Suatu saat kau akan merasakan

Bagaimana ketika kau harus berjuang sendiri sementara ia yang kau perjuangkan, tak memperjuangkanmu sama sekali. Sedikitpun tidak.



GedichteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang