aku tidak tau

1.1K 24 1
                                    

"Menangislah rain..a" kata kak hujan memelukku.
Entah sejak kapan aku berada di mobilnya dan kapan dia membawaku,,aku tidak peduli yang jelas aku membutuhkan tempat untuk bersandar.

Aku menangis,,manangis dengan keras seolah mengeluarkan sesak hatiku..air mata yang sedari tadi kutahan tumpah begitu saja.saat kak hujan memelukku dan membuatku nyaman seperti pelukkan kak dhika.

Rasanya masih sama dan debaran halus iti masih ada..aku ini kenapa??aku sakit melihat kak dhika dengan orang lain tapi aku juga masih berdebar jika berada di pelukkan kak hujan..apa rasa itu datang lagi tapi tidak aku mencintai kak dhika.

"Kamu itu egois rai..kamu mencintai dua lelaki dan ingin memiliki mereka berdua.. Harusnya kamu relakan dhika
Karena kamu tidak bisa mencintai dhika sepenuh hati"
Suara dalam batin ku menguasai fikiranku.

"Tidak..aku mencintai kak dhika bahkan aku sudah mulai mencintainya" kataku

"Kau baru memulai raina,,setelah 3 tahun menjadi kekasihnya dan bisa saja cinta yang kau kubur pada hujan tumbuh lagi"

"Tidak...aku membencinya..aku benci dia..cinta itu sudah mati"

"Kau bohong raina..rasa itu masih ada" suara hatiku terus saja memenuhi otakku

"Raina apa kau baik-baik saja?'' tanya kak hujan,,aku hanya mengganguk.

"Aku menyayanginya tapi kenapa dia dengan yang lain" kataku disela tangis

"Raina...rasa sayang mu itu sebagai apa?kekasih atau yang lain?" tanyanya membuatku terdiam.

"Tentu saja sebagai kekasih" kataku sedikit ragu

" apa kau benar benar mencintainya?" tanyanya lagi

Aku terdiam ingin menjawab apa..jujur aku sendiri bingung dengan perasaanku.

"Tentu...untuk apa aku kecewa dan marah kalau tidak mencintainya" kata ku

"Lalu apa yang akan kamu lakukan rain..a" katanya menatapku.

"Apa menyuruhnya membatalkan pernikahannnya" sambungnya lagi
"Mungkin" jawabku..

Lama aku menangis sampai aku merasa kemejanya sudah basah karena airmataku. Perlahan air mataku mengering aku juga sudah lelah menanggis. Dan rasa kantuk pun sepertinya sudah menyerangku.

"Sudah plong?" tanyanya dengan senyum manisnya saat aku menjauh dari tubuhnya

"Sedikit" kataku singkat
"Terima kasih untuk dekapannya..maaf ke mejamu basah" sambungku sambil menyeka sisa air mataku.

" no problem raina..hmm jadi?" jawabnya sambil menaikkan satu alisnya menatapku.

"Jadi apa?" tanyaku bingung dengan wajah bodohku

" mau kemana?" tanyanya sambil menyalakan mesin mobilnya

"Terserah" kataku asal karena tiba" pusing menyerang ku akibat menahan kantuk dan sehabis menangis tadi.

Ku harap ini hanya mimpi..
Izinkan aku tetap bersama kak dhika untuk membalas cintanya.

aku dan hujanWhere stories live. Discover now