Bab 1

21 3 0
                                    

Kringg..kringg

Glora langsung meraba-raba meja disebelah single bednya.

"Hallo?" Sahutnya tanpa melihat call idnya.

"Glora, nanti malem jam 7 jangan lupa dandan yang cantik. Gua kirimin alamatnya lewat sms." Ketika itu juga panggilan langsung terputus dari sebrang.
Suara disebrang sudah sangat dikenal oleh Glora dia yakin sahabatnya itu akan merencanakan sesuatu lagi, tapi kali ini dia tidak bisa menolak karna dia juga sangat jenuh dirumah.

"Allysa..cepat turun sayang." Teriak mamanya dari tangga.

"Iya mah bentar lagi." Segera ia tutup novel picisan yang sedang ia baca dan berlari turun kebawah.

"Kenapa mah?" Tanyanya bingung melihat kedatangan tante Ria diruang tamunya ralat keluarganya.

"Sini sayang, mama mau kenalin anaknya tante Ria."

Glora mendekat dengan acuh dan duduk disamping mamanya. "Hai tante, udah lama enggak kesini kenapa?"

"Kamu sekarang udah makin cantik ya, tante harus ngurusin anak tante yang satu ini sampai gak sempet main kesini." Canda tante Ria sambil menepuk lengan anaknya.

"Apaan sih mah." Ucapnya tersenyum kikuk.

"Ohh iya, ini kenalin anak tante satu-satunya, Raffa."

Dia langsung berdiri dengan senyum ramah mengajukan tangannya "Alexandro Raffandi."

Dengan ragu Glora menjabat tangannya dengan sedikit senyum tipis "Allysa Elliegloradiss, panggil aja Glora."

"Eh, sayang mama udah bilang kalau bukan temen kampus panggil aja Allysa, ya Raffa." Senyum mama merekah mengangguk kepada Raffa menyakinkannya.

"Baik tante." Segera melepas kontak tangan tersebut.

"Terserah mama aja." Glora lenggangkan kakinya hampir keluar dari ruang tamu tersebut.

"Allysa, kamu ganti baju terus temenin Raffa ya keliling Jakarta. Diakan baru balik dari studynya di Tokyo." Ucap mama mengintrupsi,

Glora berhenti melangkah mengingat jadwalnya, dan berbalik badan "Kayaknya enggak bisa deh mah." Jawabnya dengan muka memelas dibuat-buat.

"Mama enggak mau penolakan, oke? Karna habis ini mama mau pergi kesalonnya tante Ria sayang." Ucap mamanya dengan tegas.

Glora memutar bola matanya dan melangkah menaiki tangga tanpa menjawab mamanya, ia sudah tau bahwa ia akan kalah berdebat dengan mamanya.

■▪■▪■▪■

Glora melihat sekali lagi pantulannya dicermin, mungkin ini pantas batinnya. Rambut hitam pekat gelombang sebahu yang dibiarkan tergerai, dress hitam tanpa lengan selutut dan flatshoes hitam sangat kontras dengan kulitnya yang putih pucat.
Dengan cepat mengambil iphonenya dinakas dan segera turun kebawah.

"Nah ini putri mama udah turun." Ternyata mamanya sudah menunggu Glora di tangga.

Mamanya menggaetkan tangan kanannya dibahu Glora dan tangan kiri di tangan kirinya glora setengah berbisik "kamu kenapa enggak bawa tas yang mama udah beliin dari Paris kemaren?"

"Mamakan udah tau dari dulu kalau aku gak suka bawa-bawa tas ribet mah." Jawab Glora memekik setengah berbisik.

Dengan senyum yang menggebu, memikirkan bahwa rencananya berhasil kali ini ia melepas gandengannya dari putirnya. "Udah sana pergi, jaga sikap kamu yaa sayang."

"Jagain Allysa yaa Raffa, kamu jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya." Kata tante Ria dengan penekannan kepada putranya.

"Siap mi." Jawab Raffa antusias dan berdiri bersebelahan dengan Glora.

You're My Happy Ending.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang