PROLOGUE

407 20 1
                                    


Aku nenyusuri jalan setapak yg ada di komplek perumahan ini. Jam tanganku menunjukan pukul 9 malam. Aku menggosokan kedua tanganku untuk menghilangkan rasa dingin yang disebabkan oleh angin malam yang berhembus kencang.

"Jika bukan karna mengantarkan sepatu aly yang tertinggal, mana mungkin aku mau berjalan di malam dingin seperti ini. Sialan kau al" umpatku dalam hati

Masih sibuk mencari cara untuk menghilangkan rasa dinginku, tubuh ku terhentak dan mataku pun terbuka sempurna ketika melihat seorang pria jatuh tersungkur didepanku.
"Oh my god!" Teriakku sembari menutup mulutku yang menganga membentuk huruf 'O'.
Tak lama kemudian seorang pria datang dari arah rumah yang ada disamping kananku ini. Ekspresinya jelas sekali jika ia sedang marah. Ia meremas kerah pria yang jatuh dihadapanku tadi.
"I've told you to stay away from my sister, dan sekarang kau mencoba untuk meniduri nya? Fuck you bastard!" Ujar pria berkumis tipis itu.
Bugh!! Sebuah pukulanpun sukses mendarat di pipi pria berambut kriting yang tadi jatuh tersungkur. Pemandangan ini sukses membuatku mematung ditempatku berdiri. Entah mengapa kaki ku seolah terpaku ditananah.
Bukannya berdiri, pria berambut kriting itu malah menyeringai "coba tanyakan adikmu, siapa yg pertama mengajak bercinta. Baru kau bisa memukulku"
Sedetik kemudian satu pukulan melayang kembali di pipi pria itu.
Seolah terbangun dari lamunanku, akupun mundur beberapa langkah "im sorry i dont mind to.... Ugh forget it" ucapku dan langsung berlari menjauhi dua orang yang sedah bertengakar entah karna apa. Ketika aku hendak berlari, aku melihat pria yg tersungkur itu memandang kearahku. He has a green eyes, and its beautiful.

My badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang