Chap 4

54 7 0
                                    


Ku lihat wajah nakal Baekhyun menahan tawa



Aku benar-benar kesal sekarang



Aku berdiri dan kemudian menendang kaki Baekhyun



"AAAA!!!" Teriak Baekhyun kesakitan sambil memegang kakinya



Bus pun berhenti..



Aku bergegas turun dan berjalan dengan langkah yang sangat cepat. Aku merasa sangat kesal dengan Baekhyun



Baekhyun turun dari bus dan mencoba mengejarku



"Yaaa! Tunggu aku"



Tanpa memperdulikannya aku terus berjalan dengan sangat cepat



"Yaaa.." ujar Baekhyun sambil berlari ke arahku dan kemudian menarik tanganku hingga aku membalikkan badanku



"Maaf.. aku hanya bercanda" ujar Baekhyun



"Bwooo?! Maaf?"



"Iya. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu kalau kau akan semarah ini. Ku mohon maafkan aku kali ini" ujar Baekhyun memohon kepadaku



"Bwoo?! Maaf? Hah! Bercanda? Bercanda mu sudah kelewatan" ku hempaskan genggaman Baekhyun dari tanganku dan kemudian pergi meninggalkan Baekhyun



Baekhyun hanya terdiam tanpa mengejarku lagi



"Apa yang dia katakan? Bercanda? Bagaimana jika itu benar-benar terjadi kepadanya? Dia benar-benar membuatku khawatir" batinku sambil berjalan menuju ke rumah



Pagi itu aku pergi ke sekolah



Aku masuk ke kelasku dan duduk dibangku ku



Pelajaranpun dimulai, aku menoleh ke belakang. Ku lihat Baekhyun tidak ada di bangkunya



"Kemana dia? Apa dia tidak sekolah?" Batinku



Seusai sekolah, aku pergi ke ruang latihan klubku



"Boyaa? Dia juga tidak latihan hari ini? Apa Baekhyun sakit? Apa aku terlalu keras menendangnya semalam? Ah.. eottokhae?" Batinku



Ku ambil ponselku



*line* Byun_Baekhyun



"Apakah sebaiknya aku hubungi Baekhyun?" Batinku sambil melihat ke arah ponselku



Aku hampir menekan tombol panggilan untuk line beakhyun



"Apa-apaan ini. Apa yang sedang aku pikirkan? Kenapa aku harus menanyakan keadaannya? Sudah jelas itu kesalahannya sendiri" batinku sambil menggelengkan kepalaku berusaha menyadarkan diri dan mengembalikanku ke akal sehatku



"Apa yang sedang kau pikirkan? Sampai-sampai menggelengkan kepalamu?"



"Ooo.. sunbae-nim"



"Ada apa? Apa kau memiliki masalah"



"Tidak.. tidak ada apa-apa, aku hanya memikirkan sesuatu sunbae-nim" ujarku sambil tersenyum ke arah sunbae yang sangat aku sukai ini



"Kajja.."



"Bwoo?"



"Apa kau akan terus disini? Latihan hari ini sudah selesai. Kau tidak pulang?"



"Oo..oo.. ne..ee.." suaraku terputus-putus



"Apa ini? Mengapa sunbae mengajakku pulang bersama?" Batinku dengan perasaan kebingungan



Aku berjalan bersama sunbae ku menuju ke halte bus



"Apa ini mimpi?? Aku berjalan dengan sunbae-nim??" Batinku



"Dimana rumahmu?"



Aku masih belum sadar dari pikiranku



Sunbaeku melambaikan tangannya didepan wajahku mencoba menyadarkanku



"Yaa.. apa yang sedang kau pikirkan?"



Aku tersadar dari lamunanku



"Oo. Mianhae sunbae-nim. Apa kau berbicara sesuatu kepadaku?"



"Oo.. rumahmu? Di mana rumahmu?"



Aku menyebutkan alamat rumahku



"Rumahmu tidak jauh dari rumahku"



"Benarkah?"



"Ooo.. aku baru pindah ke daerah tempat tinggalmu. Kita bisa pulang bersama"



"Boyaaa?? Apa aku sedang bermimpi sekarang? sunbae akan mengantarku pulang?? Daebak!" Batinku seolah tidak percaya dengan apa yang ku dengar barusan



Kami pun sampai di halte bus..



"Kajja.."



"Oo..sunbae-nim"



Aku duduk sebangku dengan sunbaeku



Aku mulai berimajinasi seakan aku sedang menyender di pundaknya



Aku tersenyum lebar, aku merasa sangat bahagia sekarang



"Assa!!! Keberuntunganku dimulai dari hari ini" batinku



Sesampainya di halte kami turun dari bus



Aku berjalan disamping sunbaeku



Tiba-tiba..

Snow WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang