Vita's Story

879 2 0
                                    

Prologe

Aku memandangi laki-laki yang sedang berdiri di sebelahku dengan perasaan yang sulit aku jelaskan. Aku amat sangat bahagia, sampai-sampai aku ingin menangis karenanya.

Penantianku selama bertahun-tahun lamanya serasa tidak ada artinya lagi sekarang, terbayar lunas semua saat dia mengucapkan kalimat ijab qobul di depan penghulu yang mengesahkan kami sebagai suami-istri tadi pagi.

Tiga tahun yang lalu aku hanya berharap dan berkhayal aku akan menikah dengannya. Tapi hari ini, harapan dan khayalanku itu menjadi sebuah kenyataan, dia miliku sekarang, suamiku.

“Capek yah?” tanyanya saat dia memergokiku yang sedang menatapnya. Suaranya lembut seperti biasa, pandangan matanya teduh dan menenangkan.

Sejujurnya aku memang lelah. Segala prosesi pernikahan yang di laksanakan secara maraton sejak tadi pagi sampai sekarang ini sungguh sangat melelahkan, belum lagi tadi malam aku tidak bisa tidur saking tegangnya menanti hari bahagia ini. Aku baru bisa tertidur saat jarum jam yang ada di kamarku menunjukan angka satu dan aku harus sudah terbangun pada pukul empat dini hari.

Namun aku tidak ingin membuat suamiku khawatir, maka dari itu aku memberikan sebuah gelengan kepala untuk menjawab pertanyaannya.

Dia tersenyum, menarik aku mendekatinya dan mencium keningku sekilas. “Sabar ya, bentar lagi juga selesai kok.” Katanya. Sepertinya dia mengetahui bahwa aku berbohong kepadanya. Aku mengangguk menyetujui kata-katanya itu sambil tersenyum.

“Woy..! Nanti dong mesra-mesraannya.”

Aku langsung melepaskan diri dari suamiku, melihat kearah Carra dan Leo yang berjalan mendekat ke arah kami berdua.

“Gue gak nyangka deh elo yang bakal duluan nikah.” Katanya tersenyum bahagia atas pernikahanku ini kemudian dia memelukku erat.

“Makasih ya Carra.” Aku berterimakasih atas semua jasanya selama setahun ini, dan berkat dia juga lah aku bisa kembali bertemu Raka, yang sekarang sudah menjadi suamiku.

***

hai semua, ini cerita baru aku, masih coba-coba sih, aku liat respon kalian dulu gimana kalo oke aku lanjut kalo engga yaa gimana nanti aja deh.. judulnya masih pake judul sementara, jadi kalo ada yang mau ngasih saran boleeeeh banget..

 ini itu ceritanya Vita, kakanya Vannya mendapatkan cintanya ahahah..

Vita's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang