Chapter 2
EDEL POV
"Apa benar aku memang hamil??" batinku dalam hati
"Del jujur deh sama mama ,apa bener Marco yang ngehamilin kamu?"ucap Mama
"Nggak Ma, Edel nggak mungkin Hamil!" teriakku kearah Mama sembari melepas pelukannya dan berlari ke kamarku.
Aku rasa aku butuh waktu sendiri saat ini.Aku membenamkan muka dibalik bantal dan menangis lagi.Mama pasti lagi ngerjain aku,leluconnya bener-bener nggak lucu.Ya ampun aku hanya melakukannya sekali dengan Marco.Nggak mungkin aku hamil.Nggak mungkin.
KARTIKA POV
"Del jujur deh sama mama ,apa bener Marco yang ngehamilin kamu?"tanyaku pada Edel hati-hati.
"Nggak Ma, Edel nggak mungkin Hamil!" teriak Edel kearahku lalu berlari ke kamarnya.
"Edel nggak mungkin hamil,ya Edel nggak mungkin hamil"rapalku lebih tepatnya meyakinkan diriku sendiri.Bahwa perkiraanku memang salah.Aku harus membicarakan ini dengan Adrian suamiku tentang ini.
Tuuut..Tuut
"Pa,bisa pulang sekarang?Ada hal penting yg mau aku bicarain."ucapku saat menelepon Adrian.
"Hal apa Ma,Mama kan tau Papa lagi sibuk ngurusin bisnis Hotel kita di Batam?" jawab Adrian di sebrang telepon.
"Pa,ini baru perkiraan mama ya? Kayaknya..." sautku menanggapi pertanyaan Adrian.
"Kayaknya apa Ma? Jangan bikin Papa panik ah?"ucap Adrian tidak sabar
"Kayaknya Edel hamil deh?" ucapku pelan
"Apaaa!" jerit Adrian kaget.Sambil memegang pelipisnya yang mendadak merasa pusing.
"Oke Ma te..tenang,tenang ja..jangan panik ada Papa" ucap Adrian yang jelas-jelas sangat panik.
"Pa ,kayaknya yang panik Papa deh"ucapku sedikit kesal.
"Hehe Tunggu Ma, Papa pulang sekarang." Balas Adrian.
"Oke Pa mama tunggu." Ucapku menjawab perkataan Adrian.
"Papa ini keadaan lagi genting gini kok masih sempet-sempetnya ketawa."batinku sedikit heran dengan tingkah laku suaminya.
EDEL POV
Matahari sudah menyingsing.Lagu Maroon 5- Animal mengalun dari Handphone Edel.
"Berisik banget sih." Dumelku ,sambil mengambil HP nya di nakas sebelah tempat tidur nya.Dan mematikan alarm di HP nya
"Udah jam enam nih,mandi ah"ucapku sambil berlalu menuju kamar mandi.Setelah memakai seragam,Edel berdiri didepan kaca kamarnya.
"OMG,mataku bengkak! Ini pasti gara-gara nangis kemaren."Ucapku lesu.Lalu memegang perutnya.
"Apa disini ada calon anakku dan Marco?"gumamku pelan.Aku berjingkat-jingkat meuju halaman rumah.Aku masih belum siap ketemu Mama.Dengan cepat aku menaiki dan memacu motorku kencang menuju sekolah.
Disekolah
"Pagi Beb,kok ditekuk gitu mukanya.Nanti makin jelek loh" ucap Marco saat bertemu denganku di lorong kelas
"Marcoo!" sautku disertai dengan pelototan tajam dariku.
"Hehe,Jangan ngambek dong Beb.Gak seru ih" ucap Marco merajuk.
"Iyah deh iya.Mar aku mau tanya.Waktu itu kamu pake.."ucapku sambil tengak-tengok kanan dan kiri waspada ada yang mendengar obrolan kami.
"Pake apa ih?" ucap Marco penasaran.Ada yg berbeda dengan wajah gadisnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Perfect
Teen FictionHidupku terasa sempurna.Hidup yang berkecukupan,orang tua yang menyayangiku,Sahabat yang menyenangkan dan Pacar yang romantis.Tapi hari itu adalah hari yang merubah segalanya.Hari dimana rahasia tentang diriku yang tersembunyi terungkap.