Mawar Untuk Ibu

80 0 0
                                    

Disuatu hari yang cerah, hiduplah seorang janda dan kedua anaknya yang sangat bahagia walaupun hidup dengan seadanya. Mereka selalu bersyukur dengan hidup seperti itu, mereka juga tidak pernah mengeluh tentang kediupan mereka yang tidak berkecukupan.

Suatu pagi, sulung dan bungsu berjalan dengan lincah dan penuh semangat menuju pasar. Mereka melihat seorang anak seumuran mereka yang sedang membeli baju gaun yang indah. Mereka mendekati dan mendengarkan anak itu berbicara.

" Bu, ini harganya berapa? " ucap sang anak tersebut.

" Rp. 1.500.000 nak, memang untuk siapa ya nak?" jawab sang penjual.

" Untuk ibu saya, ini cocok tidak untuk ibu saya ya bu?" Tanya anak tersebut.

" Iya, cocok " jawab sang penjual.

Mendengar itu, mereka saling berpandangan dan tenggelam dalam fikiran mereka masing-masing.

" kak" "dek" panggil mereka bersamaan

" ya udah, kakak duluan " ucap sang bungsu

" kakak ingin memberikan hadiah untuk ibu, aku sangat ingin menjadi anak yang seperti kita lihat dek, dan tidak berapa lama lagi kita akan merayakan hari Ibu. Kakak ingiiiinnnnn sekali dek, tapi kakak bingung ingin memberikan ibu hadiah apa? Untuk makan saja kita sudah pas-pas an, bagaimana bisa kita membelikan ibu hadiah?? " Jelas sang kakak.



" kak, aku berencana untuk menanam mawar sehingga kurang lebih dua bulan lagi dan bertepatan pada hari itu mawar yang kita tanam tumbuh kak. Kakak setuju atau tidak?? " Jelas sang adik

"oh, iya dek. Kakak setuju, lagipula bunga mawar merupakan lambang cinta. Setidaknya walaupun kita tidak bisa memberikan hadiah yang mewah kepada ibu, kita bisa memberikan simbolis itu untuk ibu kita. Walaupun kata cinta kepada seorang ibu tidak dapat dilambangkan dengan apa-apa dek". Balas sang kakak.

" ayo kak, kita beli bibitnya sekarang !!" ajak sang adik dengan semangat.

Sulung dan bungsu kembali kerumah dan meyiapkan alat untuk menanam bibit mawar tersebut. Mereka menanam nya dipekarangan rumah dengan penuh kasih sayang. Mereka berharap jika mawar nya tumbuh dengan bagus. Setelah selesai menanam mereka masuk kedalam rumah.

Beberapa minggu kemudian.....



Mawar tersebut mulai tumbuh batang dan subur. Mereka merawatnya dengan penuh semangat. Ibunya pun juga ikut merawat, padahal ibunya tidak mengetahui untuk apa mawar-mawar tersebut.

Ke esokan harinya, disaat sulung ingin membersihkan pekarangan, si sulung sangat terkejut karena melihat mawar-mawar yang subur dan baru saja mereka lihat kemarin layu dan menguning. Sulung memanggil si bungsu untuk keluar dan menyusulnya dipekarangan.

" kak, ada apa sih teriak-teriak?? " Tanya si bungsu

" ini dek, mawarnya.." jawab sulung sembari menunjuk pot-pot mawar mereka tersebut.

"kak, bagaimana ini?? Beberapa minggu lagi hari itu datang ka" jawab bungsu dengan tampang sedihnya.

" kita rawat dulu dek sampai kembali segar, kaka yakin pasti bisa!!" ucap sulung dengan kepercayaan dirinya.

" iya kak," jawab si bungsu dengan tampang yang masih saja murung.

Satu setengah bulan (3 minggu) kemudian.....



Betapa senangnya, mereka melihat tanaman mawar yang satu bulan lalu kelihatan layu sekarang hijau dan mulai tumbuh kuncup bunga yang sangat indah. Ada yang berwarna merah, merah muda daan putih. Mereka kembali bersemangat dan merawatnya tanpa lelah.

" ya tuhan, terimakasih.. aku senang bahwa mawar ini kembali tumbuh" ucap sulung dan bersyukur.

Tidak mereka sangka kesungguhan mereka berujung dengan kepuasan dan kesenangan yang membuktikan bahwa putus asa tidak dapat merubah apa-apa kecuali dengan bersungguh-sungguh.

Esok akan datang hari yang bertepatan dengan " Hari Ibu " mereka mulai menyiapkan dengan memetik bunga mawar tersebut dan merangakai nya dengan indah.

Ke esokan harinya....



Ibu sulung dan bungsu sedang memasak di dapur. Betapa terkejutnya sang ibu ketika melihat rangkaian bunga yang indah menutup penglihatannya. Ia segera berpaling dan melihat kedua anak tersayangnya berdiri di belakang nya.

" SELAMAT HARI IBU, Bu !!! " seru kedua anaknya.

Tanpa sadar ibunya menitikkan air mata dan memeluk erat kedua anaknya.




SELESAI






Dari cerita tadi, dapat kita ambil pesan yaitu " Orang yang tidak berada saja tidak mempunyai alasan untuk melupakan kebahagian orang tersayangnya. Lantas apa alasan untuk kita yang berada untuk melupakan kebahagiaan orang tersayang kita terutama IBU kita??? "


Mawar Untuk IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang