Tengah

221 12 11
                                    

(Author)

Sudah 3 hari Kevin demam, keadaannya sudah sedikit membaik. Membaik karena Andre yang merawatnya 3 hari ini. Ya, Andre selalu mengunjunginya. Bukan sekedar berkunjung, ia bahkan menyuapi Kevin makan dan memberinya obat dengan rutin. Walaupun ia berkunjung hanya setelah pulang sekolah, namun itu merupakan salah satu bentuk perhatian Andre pada Kevin. Entah perhatian sebagai apa? Mungkin benih-benih cinta telah tumbuh tidak hanya pada Kevin, namun Andre pun begitu.

....

(Andre)

Sudah 3 hari Kevin tidak masuk sekolah. Rasanya, suasana kelas benar-benar berbeda. Mengapa demikian? Karena bagiku, Kevin adalah siswa yang membuat kelas menjadi rame. Dengan canda tawanya, senyum imutnya, sikap kekanak-kanakannya. Ah, dia terlalu lucu kalau kuceritakan. 'Eh, kenapa aku jadi mikirin Kevin?'. Ya, mungkin karena aku sering berduaan dengannya akhir-akhir ini. Dia adalah teman terdekatku saat ini.

Ada sesuatu yang aneh dari diriku. Ya, karena aku adalah seorang biseksual (menyukai laki-laki dan perempuan). Aku pernah mempunyai pacar seorang lelaki waktu aku kelas XI dulu. Ya, pacarku saat itu merupakan kakak kelasku yang sekarang telah kuliah di pulau jawa. Walaupun dia kakak kelasku, namun dialah yg menjadi 'uke' ku karena tingkah lakunya memang seperti seorang 'perempuan'. Hubunganku hanya bertahan 5 bulan. Kami putus saat aku mengetahui dia berselingkuh dengan teman sekelasnya. Sejak saat itu, aku tak pernah menjalin hubungan kembali. Baik dengan cewek maupun cowok.

-Pulang sekolah-

Aku berniat untuk berkunjung kerumah Kevin. Ya, seperti biasa menanyakan keadaannya. Aku segera memacu sepeda motorku menuju rumahnya. Tak perlu waktu lama, 15 menit berlalu aku sudah sampai didepan rumah Kevin yang juga tak jauh dari blok rumahku. Aku segera memarkirkan motor.

"Permisi, permisi"
"Iya, eh nak Andre. Mau ketemu Kevin ya?"
"Iya tante, seperti biasanya hehehe. Oh iya, keadaan Kevin gimana tante? Apakah sudah membaik?"
"Kelihatannya dia sudah mendingan Ndre, masuk aja langsung yuk"
"Iya tante".

-Berjalan masuk-

Segera kuketuk pintu kamar Kevin. Samar-samar, kudengar suara mobil balap. 'Ni anak pasti sedang main playstation'.

(Tok-tok-tok)
"Siapa?"
"Gue Vin"
"Oh, lo Ndre. Masuk aja ga dikunci"

Akupun membuka pintu. Seperti dugaanku, Kevin tengah asyik memainkan game balap mobil "Most Wanted" di playstationnya.

"Udah sembuh ni? Bisa masuk sekolah dong lo besok"
"Kenapa? Lo rindu gue hahaha"
"GR-an lo Vin, gimana keadaan lo?"
"Syukur deh, keadaan gue udah mendingan. Mungkin besok udah bisa sekolah. Ini semua berkat lo yang selalu ngerawat gue. Thankss ya bro"
"Ah bisa aja lo Vin, mama lo juga ngerawat lo kan"
"Iya, mama gue juga hihihi"
"Siang ini lo udah minum obat?"
"Belum nih, makan juga belum. Gue nungguin lo. Biasanya kan lo nyuapin gue, hehe"
"Lo udah besar Vin, makan sendiri sono. Lagian, lo kan udah mendingan. Main ps aja bisa kok makan ga bisa"
"Ayolaaah (merengek). Ayolaah Ndre, lo gak kasian lihat temen lo gak sembuh-sembuh?"
"Mulaaii tingkahnya. Oke-oke adek Kevinku"

Tingkah Kevin sungguh kekanak-kanakan. Namun, itulah Kevin, dia tak pernah malu ataupun canggung untuk bertingkah seperti itu. Lagipula, aku menyukai tingkahnya seperti itu. 'Lagi-lagi, kenapa aku memikirkan Kevin?'

(Author)

Kevin sedang asyik bermain dengan playstationnya. Sedangkan Andre tidak terlihat. Ya, Andre kedapur untuk mengambilkan Kevin makan. Tak begitu lama, Andre datang dengan sepiring nasi beserta lauk pauk untuk Kevin dan segelas air.

Feel LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang