2

28 1 1
                                    

"Happy birthday lexi"

Aku langsung membalikkan badanku. Ternyata dia. Dia yang membuatku kecewa. Kenapa dia harus ada di sini?. Aku benci dia.

"Ya terima kasih, sejak kapan kamu berada di sini?"

"Sejak kamu meniup lilin itu"

"Terima kasih sudah datang, Adam"

Kenapa dia harus datang?. Siapa yang mengundangnya ke sini?. Aku kehilangan mood ku tiba tiba. Sebaiknya aku duduk saja di pinggir sana.

Tiba tiba ada yang menepuk pundak ku

"Hai lexi, aku rosy murid baru di sekolah, Happy birthday.."

"Hai, salam kenal.., terima kasih sudah datang :-)"

Tiba tiba aku di panggil oleh papa "Ayo lexi, acara nya sebentar lagi sudah mau selesai"

Semua orang sudah berada di tengah tengah hall ini. Saat nya aku memotong kue.

" Ayo potong kue nya lexi!"

Aku memotong kue ku

"Potongan pertama ku berikan untuk papa tercinta" lalu aku segera memberikan kue nya kepada papa. Papa mengecup kening ku sambil memelukku

Potongan kedua ku..
Aku merasa sedih mama ku sudah tiada saat aku berumur 12 tahun. Saat aku ingin memberikan kue itu aku sangat bingung dan akhir nya aku memberikannya kepada "stella"

Semuanya bertepuk tangan sambil berteriak gembira

"Aku nggak nyangka potongan kedua ini buat gue lex, Terima kasih banget lo udah mau nemenin gue, udah mau jadi sahabat gue selama ini.." tidak kerasa air mataku pun tumpah membasahi pipi ini

Langsung aku memeluknya erat

"Iya la.. aku juga gak nyangka terima kasih juga ya selama ini udah mau jadi temen curhat dan udah mau jadi seperjuangan aku.."

Setelah itu aku memotong kue ku dan ku bagi bagikan ke semua orang disini.

Acara pun akhir nya selesai..

---

Keesokan hari nya..

Aku membuka LINE di pagi hari terlihat banyak sekali notification
aku langsung nge- LINE Stella

"La, lo bisa kerumah gue gak?
Gue mau curhat nih + mau buka bukain kado wkwkwk"

"Aelah lu ada masalah apa lagi si? Gaseru amat hidup lu wkwkwk, okelah gue kerumah lu sapa tau kado nya ada yang buat gue.lol"

"Ngarep amat lu najis."

Sambil nunggu Stella aku memutuskan untuk mandi lalu sarapan di bawah.

"Hello dad.."

"Hi, sweetie, tumben udah mandi? Hihihi"

"Iya dong, nanti mau ada Stella kerumah"

"Oh yaudah, papa berangkat kerja dulu ya, have fun sweetie."

"Okay, byee"

Papa ku memang sibuk sama perusahaannya kadang ia pergi ke luar kota, pulang nya bisa 1 mingguan :-( sedih banget kalo di tinggal di rumah sendirian. Aku anak tunggal di rumah gaboleh ada pembantu soalnya biar aku mandiri, tapi gapapa sih Stella suka nginep kalo papa gak ada.

Ting tong..

Bell rumah berbunyi, aku yakin itu Stella.

Dor dor dor

"Woy kebo! Buka pintunyaa!!"

"Bentar nyet!"

Lalu aku buka pintu tersebut

That Should Be MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang