-◕-Ariaro-◕-

1K 58 10
                                    


Hari ini sangat cerah, saatnya aku bertemu dengan gadisku. Sudah lama aku tidak menghampirinya karena urusan kuliahku. Aku sudah sangat-sangat merindukannya. Semoga dia juga merindukanku.

Oh, aku sudah tidak sabar teman.

Sekarang aku sedang dalam perjalanan bertemu dengan gadisku. Gadis yang amat aku cintai. Gadis yang seumuran denganku dengan paras cantik dan hati yang baik. Gadis ini adalah gadis periang dan murah senyum. Ia sangat ramah pada setiap orang.

"Ya ampun! Sudah berapa lama aku tidak menemuimu? Kau sangat berubah dari sejak terakhir aku mendatangimu,"

◕ 

Perempuan itu tersenyum dengan sangat manis. Bahkan, dari kejauhan pun senyum itu tidak akan hilang kemanisannya. Kini, ia sedang berlari menghampiriku. 

Aku merentangkan tanganku dan berhasil menangkapnya. Kini dia sudah dipelukanku.

"Aku sangat merindukanmu ro," perempuan itu memelukku semakin erat. Menenggelamkan kepalanya di dadaku.

"Aku juga merindukanmu Aria, sangat-sangat merindukanmu." aku melepaskan pelukanku lalu meletakkan kedua telapak tanganku di pipinya. Menengadahkan wajahnya untuk menatapku.

"Hei! Sudah berapa lama kita tidak bertemu? bukankah kau meninggalkanku hanya 1 bulan? Lihat wajahmu Aria,"

"Apa? Ada apa dengan wajahku? Apakah aku memiliki bintik-bintik hitam yang membuatku jelek?" Aria meraba wajahnya sendiri. 

"Oh tidak Aria, lihatlah! Kau begitu cantik sekarang. Aku jadi sangat bersyukur pada Tuhan karena sudah memberikanku tunangan yang begitu cantik," 

"Kau selalu saja menggodaku Alvaro, itu tidak baik untuk kesehatan jantungku." Aria memasang muka kesal.

"Oh, bahkan kau terlihat sangat cantik jika sedang kesal seperti ini,"

"Ayolah Alvaro, aku sudah bilang. Jika kau menggodaku terus-terusan seperti ini, itu sangat tidak baik buat jantungku,"

"Kau sangat berlebihan Aria. Bagaimana bisa hanya dengan aku menggodamu dapat membuat jantungmu tidak baik?"

"Ah, kau sangat tidak peka Alvaro. Jika kau menggodaku seperti tadi, itu akan membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Aku takut jantungku akan kelelahan,"

"Hahahahaha bisa saja kau ini Aria,"

"Berhentilah menertawaiku." ia kini menggembungkan pipinya. Oh, kau harus tau ini, dia sangat lucu jika seperti itu.

"Baiklah. Tapi, kau harus tau. Jika kamu menggembungkan pipimu itu, kau akan terlihat jelek dan menggemaskan." aku mencubit pipi tembem nya itu.

"Terus saja meledekku Alvaro, terus saja meledekku. Tapi tolong, jangan sering-sering mencubit pipiku atau kau akan melihat kekasihmu ini memiliki pipi yang kelewat tembem,"

"Aku tidak peduli dengan bentuk pipi ataupun wajahmu. Karena aku mencintaimu setulus hati, bukan mencintaimu karena parasmu Aria,"

"Alvaro, jantungku berdetak dua kali lebih cepat lagi," ucap Aria. Aku hanya memberikan senyuman termanisku sambil mencubit pipinya sekilas. Kekasihku yang satu ini memang memiliki tingkah yang kelewat menggemaskan.

"Ayo kita jalan-jalan. Itung-itung untuk merayakan kepulanganmu." aku merangkul pinggang Aria.

"Baiklah. Tapi, dengan satu syarat!"

"Apapun syaratnya aku akan melakukannya demi kekasihku,"

"Benarkah? Aku tak percaya," tanyanya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum kepadanya.

Ariaro [ONE SHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang