1.5

3.5K 418 13
                                    

Kamu menyatakan perasaanmu padaku.

Andai kamu mengatakannya hanya padaku, bukan di depan umum pada jam pulang sekolah yang sangat ramai ini, mungkin dia tidak akan menangis dan berlari keluar gerbang sekolah. Aku mengejarnya, dan pasti kamu tahu apa jawabanku.

Larinya begitu kencang, rasanya kaki-kaki pendekku tak sanggup untuk mengejarnya. Napasku tersengal, dadaku terasa sakit.

Jantungku berdetak semakin kencang ketika tiba-tiba aku mendengar suara dentuman keras bersamaan dengan bunyi klakson yang memekakkan telinga.

Aku berlari ke arah suara itu, tapi aku sudah terlambat.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang