The Last Song ( Justin Bieber's Love Story Indonesia )

2.8K 62 7
                                    

Happy Reading~...

Caitlin berjalan melewati koridor sekolah, semua murid yang berada disana memperhatikannya, Tentu saja! Caitlin sudah terbiasa diperhatikan seperti itu. Semua lelaki yang ada di sekolah menyukai Caitlin.

Selain Caitlin memiliki bakat dalam akting dan menyanyi, Caitlin juga populer dalam dunia permodelan, itu yang membuatnya di kagumi hampir seluruh murid di sekolahnya. Meskipun ia tetap memiliki haters.

Gadis cantik dengan rambut berwarna cokelat bergelombang, dan memiliki mata berwarna cokelat gelap itu memang selalu menjadi perhatian seluruh murid di sekolah nya. Selain cantik dan berbakat, Caitlin juga merupakan murid yang pintar, jadi tak heran jika kekasih nya juga memiliki bakat serta popularitas di sekolahnya. Ketua tim basket sekolah, idola para gadis, multitalent, dan memiliki tampang yang tidak dihiraukan lagi. Justin Bieber. Yeah ...itu lah nama pria yang berhasil memikat hati gadis dengan mata berwarna cokelat gelap tersebut.

Langkah Caitlin berhenti tepat di depan loker miliknya, dan di saat yang sama sebuah tangan melingkar di sekitar lehernya. Justin.

"Good Morning Caity," Caity. Yeah, itu adalah nama panggilan sayang dari Justin untuk Caitlin. Sambil masih melingkarkan tangannya di leher Caitlin, Justin menarik kepala Caitlin mendekat kearahnya, lalu mengecup bibir Caitlin pelan, lembut, dan singkat. Serta penuh kasih sayang.

"Morning Justy,"

"Sudah berapa kali ku bilang padamu jika aku tidak mau di panggil Justy, huh ?"

"Entahlah, tapi aku suka panggilan itu Justy," Ujar Caitlin dengan nada memelas, Caitlin mengerucutkan bibirnya, dan dengan cepat Justin kembali mengecup bibir Caitlin singkat.

"Berhenti panggil aku Justy, atau aku tidak akan memberikan morning kiss lagi untukmu," Ancam Justin dengan jari telunjuknya yang menunjuk kearah Caitlin, membuat Caitlin mendengus kesal.

"Kau tidak adil! Jika kau bisa memanggilku Caity, mengapa aku tidak bisa memanggilmu Justy?"

"Itu karena nama Caity cocok untukmu, tapi nama Justy sama sekali tidak cocok untukku,"

"Menyebalkan," Caitlin kembali mendengus kesal, lalu memalingkan wajahnya dari Justin, membuat Justin terkekeh melihatnya.

"Apa yang kau tertawakan ?" Ujar Caitlin. Ketus.

"Tidak ada, ayolah, jangan cemberut seperti itu, nanti kecantikan mu berkurang baby girl," Justin menarik tangan Caitlin yang sedang merapihkan bukunya, dan dengan cepat Justin menutup loker Caitlin lantas mendorong Caitlin hingga Caitlin terhimpit antara lokernya dengan tubuh Justin.

Justin mendekatkan wajahnya kearah Caitlin, kedua tangan Justin berada di kedua sisi Caitlin, agar Caitlin tidak memiliki kesempatan untuk kabur darinya. Mata mereka saling bertemu satu sama lain. Membuat dunia mereka seakan berhenti sejenak, hingga akhirnya bibir tipis Justin sudah berada tepat di bibir Caitlin, mereka berciuman kurang lebih sekitar 10 detik. Lalu Justin menarik kepala nya menjauh dari Caitlin.

"Kau masih marah padaku, Caity ?" Tanya Justin, nada menggoda tersirat di dalamnya, membuat Caitlin menundukan wajahnya yang kini sudah memerah. Justin tersenyum, lalu menarik dagu Caitlin. Memaksa Caitlin untuk menatap mata Justin. Pipi Caitlin masih memerah, dan menurut Justin, Caitlin terlihat sangat manis saat pipi nya memerah.

"Lebih baik kita ke kelas sekarang, ayoo," Ujar Justin sambil menggandeng tangan Caitlin, lantas mereka berdua berjalan menuju kelas mereka.

****

Malam ini Justin mengajak Caitlin untuk pergi ke taman kota. Taman kota tersebut tidak begitu ramai, di setiap sisi taman terdapat lampu-lampu jalan yang sangat indah jika dilihat saat malam hari. Kini Justin dan Caitlin berada di bangku taman tersebut, menikmati es krim yang mereka beli di persimpangan jalan yang sempat mereka lewati. Bercanda sambil tertawa ria bersama, menghabiskan waktu malam berdua. Menceritakan kisah hidup masing-masing, saling berbagi cerita serta kasih sayang.

The Last Song ( Justin Bieber's Love Story Indonesia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang