3. Perjanjian kematian

7.3K 201 7
                                    

Keesokan harinya Sean pergi ke pasar mencari kaca pembesar asli, lumayan agak mahal, tapi semua itu terbayar setelah dia pulang. Sebelum membeli kaca pembesar, Sean sempat mengambil pemetik gitar yang ada di jalan entah untuk apa, karena sudah banyak pemetik gitar tapi tangannya bagai tersedot untuk mengambil benda itu.

"Ma, sepertinya kita bakalan tahu teka teki tulisan ini, papa sudah membeli kaca pembesar untuk membaca baris kosong di akhir kalimat 3 hari itu."

Dengan mata menyipit aku mencoba menerka apa yang tertulis di kertas itu, tapi karena tidak tahu lalu berkata, "Apa isinya?"

"Sebentar, aku arahkan kaca pembesar ke arah kertas ini dulu" jelasnya sambil menggerakkan ke arah baris kosong, namun kata yang muncul...

PERJANJIAN KEMATIAN!!!

Sudah jelas apa isinya, TIGA HARI PERJANJIAN KEMATIAN..

"Ma, sepertinya kita harus ke rumah nenekmu secepatnya, sebelum semua terlambat.." dengan mimik campuran antara iba dan kepedihan Sean memberitahu apa yang tertulis di situ,

"Mungkin ini memang takdirku Mas," ujarku berkata pilu, "Aku yakin jika aku mati maka leak itu akan pergi, biarlah aku yang mati.."

"Kamu jangan berkata begitu!! Kamu tahu kalau aku sayang kamu. Aku berjanji akan menjagamu, kalau kamu hanya pasrah seperti itu, kau bukan istriku..! Pasti ada jalan.." ujar Sean penuh kemarahan.

Hana berkaca-kaca mendengar ucapan suaminya, kata-katanya bagai embun di pagi hari, bagai tetes hujan di musim kemarau..

"Aku bangga menjadi istrimu Mas, walaupun aku mati besok, walaupun aku ditakdirkan tidak bersama kamu. Tapi aku akan tetap mencintaimu.." gumamku sambil memeluk Sean erat seakan akan ini hari terakhir mereka berdua,

"Kamu harus kuat, aku yakin pasti ada cara mencegah leak membunuhmu, pasti nenekmu masih menyimpan diary, aku yakin ini hanya robekan" ujarnya menggenggam kertas tersebut.

"Aku tak tahu soal itu, tapi kita berdua memang seharusnya ke sana. Aku sebenarnya gak mau ketempat angker tersebut, tapi siapa tahu yang kamu bilang benar mas." ujarku tersenyum sendu.

Kami pun sejenak melupakan esok hari, sean mengambil gitar sambil memetik senar gitar di tengah malam itu, tapi Hana tahu apa yang di pegang suaminya, itu bukanlah pemetik senar gitar tetapi KUKU JARI KAKI.!!

Malam itu dilaluiku dengan penuh ketakutan, tapi aku menyembunyikan dari suamiku, lalu kami berdua pun tertidur.

Di mimpiku, aku berada di suatu tempat, hampir mirip perpustakaan. Di kegelapan malam itu aku membawa obor dari bambu lalu menyalakannya, lalu menyusuri lorong, lorong yg panjang dan gelap. Hanya diterangi obor yang kupegang, sambil menyusuri lorong itu, lalu dikejauhan aku mendengar suara berisik, suara seperti orang sedang memakan sesuatu. Lalu dihampirilah asal suara itu, dengan obor aku memindai kegelapan.. dan tepat didepannya, sesosok wanita tanpa badan, hanya kepala dan isi perut sedang memakan seseorang, seseorang yang tak lain adalah KAKAKNYA!!

"ARRRGGGHHH LEAK..." jeritku keras keras berharap seseorang menolongku.

Wanita tanpa badan yang mendengar jeritan itu lalu berhenti memakan organ tubuh tersebut, lalu menengok ke arah hana yang masih pucat pasi, di sudut bibirnya penuh dengan darah, gigi penuh taring dan matanya melotot sehingga terlihat jelas mata kucingnya yang berwarna merah.

Aku yang meneranginya dengan obor sangat jelas melihat mata itu, ini adalah wanita yang bertemu dengannya..,

Tanpa buang waktu, aku pergi ke arah berlawanan terus berlari, tanpa melihat ke belakang. 

"Aku harus mencari lemari.." ucapku terengah engah, di jalan lorong ia menemukan tempat yang berisi lemari pakaian dan juga kasur. Tanpa buang-buang waktu, aku masuk kedalam lemari pakaian sambil mematikan obor, pintu lemari itu ada sedikit lubang.. 

"Apa leaknya sudah pergi?" pikirku sambil tetap melihat ke arah lubang dan memegang pintu lemari pakaian.

Detak jantungku berhembus cepat, seakan akan memekakkan telingaku. Lalu dari arah pintu terdengar suara ketukan sambil mendorong, sudah jelas itu suara kepala leak yang membuka pintu..

Hening sejenak..

Kulihat dari lubang itu leak mengendus kasur, lalu ia berhenti mengendus dan,

Sekarang ia menatapku. Aku tahu dari sorot matanya kalau dia menatapku, matanya sungguh mengerikan. Ia terbang ke arah lemari sambil terus menatapku dari lubang itu, aku menjauh dari lubang tanpa memegang handel lemari, terpojok dengan sempitnya lemari, "Jangan bunuh aku.." bisikku cemas penuh ketakutan, lalu kudengar suara handle lemari di buka, pasti giginya yang membuka lemari itu.

Aku memaki dalam hati kenapa kakekku melakukan semua ini? Kenapa hanya demi harta yang kecil nilainya justru sanggup mengorbankan keturunannya? Aku terus memaki walau ku tahu itu semua salah, aku tahu ini akhir hidupku.

Lalu leak itu sudah ada dihadapanku, lebih tepatnya diatasku karena aku sendiri jongkok penuh ketakutan, 

Lalu leak itu bertambah dekat.. 

Dekat... 

Dekat.. dan...

"ARGGGGHHH"

"Kamu kenapa sayang?" tanya Sean sambil melirik diriku yang melotot kearahnya dengan wajah penuh ketakutan.

"Aku bertemu leak dimimpiku, ternyata leak itu adalah wanita yang kutemui di Mal 2 hari yang lalu, kurasa ini hari terakhir kita mas."

"Hari terakhir? Apa maksudmu?" tanya Sean sambil memicingkan mata.

"Hufft.. jadi 3 benda itu adalah bagian tubuh leak, aku baru tahu sekarang setelah melihat lipstik yang ternyata jari tangan, dan pemetik gitar (pick) ternyata kuku kaki,"

"Apa?! jadi yang ku bawa kepunyaan leak itu?" gumam Sean dengan jijik, setidaknya ia tidak muntah.

"Iya, kamu memang tidak bisa melihat hal itu Mas. Tapi aku yakin dengan semuanya ini, makanya kita harus ke tempat nenek."

"Ya, kamu benar. Tapi sekarang aku sedang berpikir cara menakuti leak, kamu ada ide?"

"Kurasa dengan obor sayang.. kita harus buat obor."

"Oke, aku bakal cari batang bambu. Kamu siapkan kain dan juga minyak tanah, kira-kira untuk sampai ke rumah nenekmu berapa lama?" tanyanya penuh harap.

"Aku tak tahu berapa lama, mungkin 4 jam." ucapku mengira-ngira, karena memang semenjak dewasa tidak pernah ke tempat itu lagi, cukuplah sekali ke tempat itu. Tapi dengan tersenyum getir menambahkan.

Mungkin dua..

Leak dan 3 Benda Keramat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang