#Two

37 2 0
                                    

Kaulah yang pertama
Yang member arti cinta
Dan selamanya
Ku kan mencintaimu
Ingin memelukmu
Mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya
Tetaplah di hati ku...

Tepuk tangan dari penonton membuat Rara tersenyum. Malam ini Rara membawakan lagu Citra Scholistika - tetaplah dihati dengan sukses. Papa Caca mengelola sebuah kafe dan Rara menyanyi di kafe ini setiap malam. Rara memang mahir bermain gitar dan suara juga sangat merdu. Rara memang cocok dijuluki multitalent oleh teman - temannya.

Selesai bernyanyi Rara langsung menghapiri teman - temannya yang memberikan tepuk tangan paling meriah untuknya. Ada Caca, Randy, Bella, Dimas, Gilang, dan Ridho yang sudah stay dari tadi.

"widiihh Raa, melting banget tau gak denger suara kamu. Kalo aja kamu cowok ya, aku pasti udah naksir berat sama kamu"

Bella menyambut Rara dengan ungkapan aneh nya.

"Sawan lu Bel, inget Dimas woiii"

Caca menjitak pelan kepala Bella, sementara Dimas yang duduk disamping Bella Cuma tertawa kecil melihat kelakuan pacarnya.

"Ya iyalah, secara aku kan udah cantik, jago main gitar, bisa jaga diri, leader basket, kurang apalagi coba? Tetep aja gak ada yang mau"

Mulai deh Rara, muji - muji diri sendiri nya kumat.

"Kamu sih Ra, cuek banget sama anak - anak yang lain. Makanya mereka gak mau deketin kamu, takut di bogem katanya"

Komentar Gilang sukses bikin yang lain ketawa, sementara Rara cuma manyun.

"Beneran loh Ra, sebenernya ya kalau kamu ramah trus feminim gitu. Banyak tau gak temen aku yang naksir kamu. Apalagi kalau udah denger kamu nyanyi sambil main gitar gitu, duuhh ngantri Ra ngantri.."

Ridho ngasih komentar yang gak kalah dari komentarnya Gilang. Rara sebenernya anaknya asik, tapi cuma sama temen - temennya aja. Selain itu dia cuek banget.

"Terus, terus aja kata - katain aku gitu. It's me. Ngapain juga aku mesti repot - repot jaga penampilan demi cowok, kayak si Bella tuu"

"Lah, kok malah aku sih yang kena? Aku bukannya repot - repot jaga penampilan, tapi emang penampilan aku oke ya"

"Buat apa juga penampilan oke Bel, kalo masih gonta - ganti pacar gitu. Kayak aku dong, setia sama satu cowok aja"

"Bukannya gonta - ganti ya Ca, tapi emang belum nemu yang pas aja gitu"

" Yang pas gimana Bel? Yang kayak Al Ghazali gitu? Yaelah, keburu tua lu kalo nunggu yang begituan"

"Yaelah Ra, syirik aja lu.."

"Aduh, kok kalian malah jadi debat gini sih. Gak kasian apa sama kita para cowok yang dikacangin dari tadi?"

Komentar Ridho barusan dapet sorakan dari Caca, Rara, dan Bella.

"Udahlah, setiap kalian itu punya kelebihan dan kekurangan masih - masing. Kayak si Caca yang hobi nge labrak anak orang"
"Aku itu bukannya hobi ngelabrak mereka Dim, Cuma merekannya aja yang cari gara - gara sama kita. Lagian kalau gak digituin ya, mereka gak bakal sadar kalau mereka itu berurusan sama siapa. Ya gak guys?"

Caca melempar pandangannya ke Bella dan Rara..

"Bener Ca, biar pada kapok. Habisnya jadi orang gak sadar diri banget"

Bella menyambung kata - kata Caca dengan pendapatnya.

"Asalkan jangan suka gonta - ganti pacar kayak Bella aja sih Ca"

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang