Park Chanyeol - 2

127 15 7
                                    

Park Chanyeol memanas setelah melihat kedekatan Jiyeon dan juga Jisoo yang notabene adalah sunbaenya.

"Ya Park Jimin. Siapakah lelaki di samping Jiyeon itu? Apa mereka berkencan?"

"Aniya. Mereka hanya teman. Tapi memang mereka sangat dekat. Aku juga belum tau pasti karena memang Jiyeon selalu bersih dari gosip."

"Begitukah? Menarik."

"Kau jangan melakukan sesuatu yang buruk Park. Ingatlah bahwa kakek telah memperingatkanmu agar tidak membuat onar lagi. Kau mau hidup di pengasingan lagi ha?"

"Aniya, aku hanya ingin mendapatkan Jiyeon dan menjadikan dia milikku."

"Ya Park Yoda. Aku tau kau itu tampan. Bahkan tanpa kau mencari para yeoja di dunia ini bisa saja memberikan dirinya cum-"

"Bocah. Bisakah kau diam? Aku hanya ingin mendekati Jiyeon terlebih dahulu. Dia sangat menarik, kau tau? Dia bahkan mengacuhkanku sedari aku menginjakkan kaki di sekolah ini."

"Geure, terserah kau saja. Tapi yang jelas aku tidak akan membantumu lagi disaat kakek mulai mengasingkanmu lagi."

"Tentu saja. Itu tidak akan pernah terjadi lagi."

Setelah makan siang, Jiyeon kembali ke ruang musik untuk berlatih kembali.
.
Kelas sudah selesai 10 menit yang lalu. Namun Jiyeon juga belum keluar dari ruang musik.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk saja." Teriak Cho saem.

"Chogi, Kim Jiyeon eodigayo?"

"Nuguseyeo?" Tanya Cho saem lagi.

"Jeoneun, Park Chanyeol imnida. Saya teman satu kelasnya. Dan saya hanya akan memberi taukan tugas dari Huang saem." Balas Chanyeol. Ya orang tadi adalah Park Chanyeol.

"Ahh geure, Jiyeonna." Panggil Cho saem saat Jiyeon baru saja kembali setelah meletakkan biola di lemari alat.

"Ne saem."

"Siswa ini mencarimu katanya ada tugas dari Huang saem. Lagipula kalian sudah boleh pulang." Titah Cho saem.

"Ah ne saem. Ghamsahamida." Jawab Jiyeon seraya membungkuk kepada Cho saem. Kemudian ia berjalan ke arah Chanyeol.

"Apakah anak yang mendapat keringanan juga mendapat tugas?"

"Hm ne. Huang saem sangat tidak toleran. Dia memberikan tugas bahasa mandarin dengan berkelompok. Dan kelompoknya adalah teman sebangkunya." Jelas Chanyeol.

"Ah geure. Kita kerjakan di rumahku sekarang. Jja." Jiyeon segera mengambil tasnya dan keluar dari ruang musik. Tapi tunggu dimana baekhyun?
.
Meanwhile

"Ya Oh Sehun. Aku mau pulang bukan malah duduk seperti manekin di sini. Aku lelah. Cepat antar aku pulang." Baekhyun naik darah karena dia tidak jadi pulang namun ia malah menjadi obat nyamuk diantara sang supir dan kekasihnya.

"Tunggu sebentar tukang bawel. Aku telah berjanji bersama kekasihku untuk merayakan hari jadi kami yang ke 300 hari." Jawabnya seraya menampilkan poker facenya.

"Mwo? Tukang bawel? Ya kau wajah tembok, akan aku adukan kau pada appa. Biar kau dipecat dari rumah." Ancam Baekhyun. Sehun seketika menegang. Jika sampai ia dipecat maka ia tidak akan bisa menikahi Luhan. Karena ia berkerja saat ini hanya demi uang dan menikahi Luhan. Sehun memang dari keluarga terpandang. Namun ia rela menjatuhkan harga dirinya demi bisa mendapatkan uang dan menikahi Luhan dengan jerih payahnya selama ini. Tuan Oh tidak mempermasalahkan hal itu karena ia bekerja di keluarga Byun, kerabat dari tuan Oh sendiri.
-back to Baekhyun-

You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang