Part 1

47.8K 289 9
                                    

WARNING!!!
CERITA INI MEMPUNYAI UNSUR DEWASA! DILARANG KERAS ANAK BERUMUR 18 KEBAWAH!!! JIKA ADA YANG BERANI MEMBACANYA, SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG TERJADI PADA KALIAN!

"Ughh," desahnya bersamaan denganku karena bagian bawahku terasa hangat dan begitu pula dia merasakan bagian bawahnya terasa geli karena penisku yang mengeras.

Dia mulai menundukan kepalanya kedadaku, dan kedua tangannya di bahuku.

"Hey, kenapa?" tanya Cam sok perhatian.

"Aku sangat takut, tuan. Tolong mengerti aku, hiks..." tangisannya tidak akan membuatku menghentikannya. "Kenapa, kau melakukan ini padaku, tuan?" suaranya membuatku berfikir mengapa aku melakukan ini?

"Aku tidak tahu, aku sangat menginginkanmu pada saat kau masuk keruanganku, babe"ucapku dan kembali menjadi hening dalam beberapa menit."Aku berjanji, aku akan bertanggung jawab atas semua ini!"suaraku menekan pada kata terakhir.

"Janji?"dia kembali mengangkatkan kepalanya, dan aku menganggukan daguku.

Alice Watdory POV

Tangan kanannya meraih rambutku yang terkuncir lalu melepaskan kunciranku dan dilemparkan dimeja kerjanya, sedang tangan kirinya mengelus paha mulusku, dia menarik rambutku dan aku menghadap keatas, dadaku maju dan bagian bawahku menekan penisnya."Akhh..."
Aku menjerit mendesah karena kenikmatan yang kurasakan. Tunggu, nikmat?

"Apakah ini nikmat baby?" tanyanya yang kujawab dengan anggukan, aku tak tahu lagi aku sadar atau tidak menjawabnya. Sambil tangan kanannya menarik rambutku kebawah, dan tangan kirinya melepaskan dasinya dan membuka kancing kemejanya. Dia melepaskan rambutku dan membuka seluruh kemeja dan celana panjangnya. Dan dia mulai menarik bajuku keatas. Sehingga kami berdua tinggal mengenakan pakaian dalam.

Dia mulai meraba punggungku mencari cari kaitan bra-ku, dia membuka tali bra-ku dan menurunkan bra-ku sampai perut langsingku sehingga buah dadaku menonjol, dia mencoba memegang putingku. Dan membuatku merinding tak karuan, dia mengarahkan mulutnya ke payudaraku, "shhh... Ahhh," aku menggigit bibir bawahku. Tanpa sadar aku menghimpit penisnya dan dia langsung melepaskan gigitannya. "Tu-tuanhhh." aku masih mendesah meski dia sudah melepaskan gigitannya.

"Just call me Cam, baby" dia langsung menggeleng, "it's okay," dia mulai mencoba membuka mulutnya.

"Camhhhhh" dia langsung melumat bibirku dengan ganasnya, sampai dia menggendongku ke sofa bed yang berada diujung ruangan yang gelap dan luas ini (sofabednya seperti yang ada difoto part ini ya).
Dia terus menjilati leherku dan tangannya terus memilin putingku, dia meninggalkan tanda tanda kepemilikannya di kedua payudaraku dan tanda yang sangat merah pada leherku. Dia memainkan lidahnya diperutku seperti menari nari.

"Kau sangat manis, beauty" dia membuka pahaku namun ku tahan, "why?" suaranya sangat membuatku ingin terus dipuaskan namun aku takut akan hamil.

"Aku tak sanggup" jawabku

"Kau takut hamil?" entah bagaimana dia membaca pikiranku, aku langsung mengangguk, "tenang saja baby, aku akan menjadi ayah untuk bayi kita,"sahut Cam saat mencubit clitorisku dari luar celana dalamku.

"Awww- Oh My GOD!!! Very delicious" desahku, saat aku mendesah Cameron semakin gila.

"Kau menikmatinya?" nadanya menggodaku aku hanya mengangguk.
Dia langsung merobek G-string-ku.

"No!!!" teriakku, gimana aku memakai celana tanpa dalaman? Batinku.

"Ini akan menjadi kenang kenangan untukku" sambil mendekatkan dalamanku ke hidungnya lalu menghirupnya. Apa dia tidak jijik? Batinku.

"Ready?" godanya

"Jika aku jawab tidak, kau juga akan melakukannya, bukan?" suaraku mulai berani membentaknya.

"Hehehe, tepat sekali" ketawanya membuatku muak. Dia membuka pahaku lebih lebar lagi, dia langsung mengarahkan lidahnya ke lubang vaginaku, aku kegelian menggeliat, namun pahaku tetap ditahan oleh pria tidak tahu diri ini. Dia memainkan giginya di klitorisku.

"Ughhh, i'm come, uhh fuck me please" aku tidak tahu bagaimana aku mengucapkannya. Dia terus menggaruk clitorisku dengan giginya, aku sudah sampai ujung dia mempercepat permainannya.

"Akhhhhh," aku keluar begitu banyak, dan kepalanya ku himpit dengan pahaku. Dia meminum semua cairan putih itu sampai bersih.

Dia membuka celana dalamnya dan keluarlah batang yang sangat panjang dan besar sekitar panjang 17cm dan berdiameter 6cm. Wow sekali.

Aku menjauh dan mengambil bantal guling yang berada dibelakangku untuk menutupi vaginaku. Aku sangat takut jika batangnya itu menerobos keperawananku.

"It's okay baby" dia meraih tanganku, dan mataku terus menlotot melihat batangnya yang tak mau turun.

"Noooo!!!"dia mulai merangkak kearahku.

Bersambung...

Hello guyss, udh panjang belum, maksudnya part ini udh panjang belum? Tolong dong vommentnya aku jadi gak semangat nih buat nerusin . Dan sorry ya kalo ada typo heheh.

Sampai ketemu di next part

Love My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang