2

10 1 0
                                    

"Hm.. Maaf kak tadi aku bangun ke siangan." Ucap gue seadanya. "Lo udah tau kan harus berangkat jam-" Ucap panitia MOS yang di potong oleh seorang wanita yang sepertinya panitia MOS juga. "Rafa,lo cepet ke lapangan karna upacara pembukaan MOS mau di mulai tuh?" Kata panitia cewe itu. "Oke,gue ntar ke sana." Ucap si rafa itu. Dan rafa ngeliatin gue setelah ngomong sama cewe panitia MOS itu. "Urusan gue sama lo belum selesai,lo terbebas dari hukuman sekarang tapi lain kali ngak akan gue biarin lolos dalam hukuman. Dan sekarang lo boleh ikut upacara pembukaan." Ucapnya. "Iya kak,makasih ya kak." Ucap gue sambil tersenyum ke arahnya. Ternyata dia cakep juga ya, tapi sayang dia galak batin gue. Gue buru-buru untuk menuju lapangan karna upacara akan di mulai. Tepat saat gue sampe lapangan pas upacara baru di mulai. Tiba-tiba,eh kok puyeng gini ya kepala gue batin gue. "Heh,lo?" Ucap seseorang di belakang gue sambil nepuk pundak gue. "Eh,iya kak?" Ucap gue hampir jatuh karna kaget. "Lo kenapa megangin kepala gitu?" Ucapnya sambil nunjuk tangan gue yang megang kepala. "Oh,ngak napa-napa kok kak cuman pusing aja." Ucap gue seadanya. "Tapi muka lo pucet,mending lo ke UKS deh daripada nanti lo nyusahin orang lain." Ucap dia perhatian. "Ngak usah kak,aku ngak-." Akhirnya semua menjadi gelap.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang