malam itu

96.7K 405 1
                                    

sore ini choki mau mengajakku romantic dinner, rasanya ingin berteriak gembira. Aku benar- benar jatuh cinta padanya, lelaki yang aku kenal lewat dunia maya itu benar- benar memiliki berjuta pesona.

tin..tin...suara klakson mobil terdengar diluar pintu pagar rumahku, itu pasti choki, dag dig dug jantungku berdebar tak karuan, padahal aku sudah sering bertemu dengannya tapi tetap saja getaran cinta ku padanya semakin tak karuan. saat ku buka pintu, benar saja dia sudah berdiri menungguku dengan kemeja hitam dan rambut agak botak dan tingginya yang 175cm menurutku dia  hampir mirip dengan Taylor lautner. aku menghampirinya dengan wajah tersenyum kecil agar tak terlalu terlihat bahwa aku tergila-gila padanya.

"sayang, kamu cantik banget pake dress gitu, baru lho aku lihat kamu dandan semanis ini." sanjungnya padaku, "apaan sih amu yang, gombal banget kan aku emang udah cantik dari dulu" balasku manja

"kita mau kemana ini yang?"

"tenang aja babe, nanti kamu pasti tau dan kamu pasti suka."

jalan yang kami lewati seperti menuju ke suatu tempat yang tinggi, jalan berkelok dan hanya hutan pinus di kiri dan kanan jalan.entah aku dibawa kemana malam ini. Sepertinya sudah sampai dan begitu aku turun dari mobil, aku kaget dengan pemandangan yang luar biasa indahnya dari atas bukit ini, kelap kelip lampu di kota seperti hamparan permata yang berkilauan ditambah bintang dilangit tanpa bulan menghiasi menjadi semakin romantis malam ini.

tepat di depan kami ada sebuah rumah megah beraksen kayu dengan kelip- kelip lampu kecil menghiasi beberapa pepohonan dan balkon rumah itu.

"yuk masuk sayang, ini villa punya keluargaku, malam ini khusus milik kamu"

"ya ampun yang, aku gak nyangka kamu bisa romantis kaya gini"

"ini belum seberapa sweety, aku ajak ke dalam yuk" dia menuntunku masuk kedalam, saat sampai di belakang rumah ini, disana sudah ada sebuah meja dengan dua kursi saling menghadap dengan lilin dan bunga di atasnya, meja itu menghadap ke tebing yang jelas sangat indah dengan hamparan lampu2 kota yang terlihat kecil sekali.

kami makan malam di temani cahaya lilin yang sangat romantis, tiba- tiba dia menyondongkan wajahnya ke arah ku sambil berbisik "i love u rena" dia menciumku dengan sangat lembut. Bibirnya yang tipis seolah-olah seperti permen kapas yang lembut dan tak tahan rasanya ingin aku memakannya. ciuman lembut itu berubah semakin panas dan liar, tanpa sadar aku sudah berada di pangkuannya dan rok ku tersingkap sampai ke paha.

"udah yang, aku malu"  aku menepis tangannya.

"ngapain malu sayang, kan cuma ada aku disini."

aku tak bisa menolak ciumannya yang semakin membuat jantungku bergemuruh, tubuhku bergelanyar saat tangan lembutnya membelai punggungku yang sensitif. aghh..aku mengerang menahan geli. Dia membopongku sambil mulut kami masih saling mencari. dia membawaku ke dalam kamar, dan saat di kamar ciuman kami semakin menggila, aku mulai membuka kancing kemejanya dan begitupun choki mencoba menarik resleting dress ku  hingga kini yang terlihat aku hanya memakai bra dan celana dalam dan dia bertelanjang dada.

Bibirnya menyusuri tiap jengkal tubuhku dengan lembut dan nikmat, seraya tangannya mencengkeram payudaraku. aku benar- benar di buat melayang oleh sentuhannya, dalam hati ingin menolaknya tapi hasratku mengatakan aku ingin terus disentuhnya. Ya tuhan apa ini yang namanya surga dunia, rasanya nikmat sekali saat akhirnya dia memasukkan sesuatu ke dalam tubuhku, keras tapi lembut, rasanya sakit dan perih tapi kenikmatan lebih mendominasi. aku menjerit menahan perih dan nikmat, bingung membayangkan rasanya. dalam hati bergejolak bahwa mahkotaku telah direnggutnya, rasanya ingin menangis tapi aku tidak peduli karena semua ini begitu sempurna, begitu nikmat untuk aku lepas, biarkan aku menikmati ini semua lebih lama lagi toh aku melakukannya dengan orang yang benar benar aku cintai.

dosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang