Epilog+Chapter 1: Audition

229 2 0
                                    

Author Notes : Ini adalah 1DLS pertama aku ;) udah pernah di posting di twitter sebelumnya. Karena cuma sedikit yang baca, jadinya aku pindahin kesini. Udah tamat juga. Hope u like it! Happy reading ;))

“Cepat Glov, kita akan terlambat!” Alexa menarik tanganku paksa mengikuti arah jalannya. Mau tak mau aku harus pergi dengan rambut acak-acakkan seperti ini-___-

“Kau ini, jalan yang pelan sedikit. Kau tidak lihat rambutku masih basah? Butuh waktu lama untuk mengeringkannya” ucapku menghempaskan pergelangan tanganku dari tangan ‘kekar’ Alexa, dan menata rambutku kembali agar terlihat rapi saat audisi nanti.

“Baiklah baiklah. Kurasa kita akan di diskualifikasi jika kita terlambat. Arhhh, Impian ku kandas sudah” Alexa mengangkat kedua tangannya di udara dan sesaat mendesah frustasi. “Kau berlebihan Lex, kau tau itu.”

***

“Nomor undian 1345, Glovania Rosario Shelton dan nomor undian 1346, Alexandra Noah William segera bersiap-siap” suara dari panitia menyerukan nama kami setelah 2 jam lebih kami menunggu. Whoa, aku sangat bersemangat mengingat akan kuliah disini, Juilliard.

“Glov…” bisik Alexa menepuk-nepuk kecil bahuku. Aku menoleh dan memberi tatapan ‘ada apa?’ padanya, Alexa memegang kepalanya dan ingin mengatakan sesuatu tapi beberapa detik kemudian dia jatuh pingsan.

“LEXAAAAAAAA….” Aku menangkap Alexa sebelum dia benar benar terpental ke lantai. “Lex, bangun sebentar lagi kita tampil.... Hei, Alexa William, sadarlah segera…” berulang kali aku menyadarkannya tapi dia tak lekas sadar, Oh tuhan, bagaimana ini? Panitia sudah 2x memanggil nama kami. Aku panik, sepanik-paniknya anak kelas 3 HS menunggu pengumuman kelulusan. 

“Saya Ulangi.. Nomor undian 1345, Glovania Rosario Shelton dan nomor undian 1346, Alexandra Noah William silakan memasuki ruang audisi.” Arhh, Sial, aku harus bagaimana? Aku menyatukan kedua tanganku dan memejamkan mata, berharap Alexa bangun atau ada seseorang yang berbaik hati menemaniku menyanyi di ruang audisi. Oh tuhan, bagaimana ini?

“Hallo nona 1345?” seseorang bersuara sopran menepuk pundakku. Dari suaranya sepertinya dia seorang laki-laki, aku membuka mataku dan terlihatlah wajah orang itu TEPAT di depan wajahku. Aku berteriak dan mendorong kasar orang itu agar menjauh dari wajahku.

“SIAPA KAU? MAU APA KAU DIDEPANKU? APA KAU INGIN MELAKUKAN SESUATU YANG TIDAK TIDAK? KATAKAN..!” Tanyaku beruntun secepat kilat, matanya membulat

“Apa? Kau pikir aku akan melakukan itu? Yang benar saja, aku masih waras.” jawabnya terkekeh sambil memegang bagian belakang tubuhnya, kurasa dia kesakitan ketika ku dorong.

Rasakan itu.

Aku berdehem sambil membersihkan bajuku yang tidak berdebu “Jadi ? Yang kau lakukan barusan ?” tembakku lagi, anak laki-laki ini pasti menginginkan sesuatu dari ku.

“Tadi aku lewat sini dan melihat nomor undian di nametext mu, nona 1345, Kurasa kau akan di diskulifikasi jika kau tidak ke ruang audisi sekarang.. Dan satu lagi, kalaupun aku benar benar akan melakukan itu, tentu saja tidak dengan gadis kasar seperti mu” jawabnya panjang lebar..

“Gadis kasar katamu ?” aku berjalan pelan kearahnya sambil melipat tangan di dadaku.

“Tentu saja, kau sudah mendorong tubuh ku. Dan kau tau, aku baru saja keluar dari rumah sakit karena beberapa hari yang lalu aku kecelakaan.. Tapi kau malah membuatnya memar lagi. Tentu saja kau gadis kasar.” cerocosnya, ya tuhaaan, baru kali ini aku bertemu dengan laki-laki yang suka nyerocos di hari pertama bertemu.

“Jika kau ingin menyadarkanku agar segera masuk ruang audisi, tak perlu kau menaruh wajahmu TEPAT di depan wajahku. Dan satu lagi tuan-berambut- blonde, aku tidak tau kau habis kecelakaan.” DANGGGG…. seketika aku teringat peristiwa kecelakaan itu, sekelebat memori menghiasi pikiranku, kecelakaan itu….. Arh sudahlah aku tidak mau mengingatnya kembali.

Niall Love StoryWhere stories live. Discover now