Masa SMA, masa-masa paling indah katanya? Masa-masa yang akan membuatmu rindu katanya? Masa-masa paling bahagia katanya.
Tapi bagiku, masa-masa itu hanyalah sekedar sejarah kelam bagi umat manusia. Karena di masa itulah tempat bagi kita untuk menemukan jatidiri, tapi ngomong-ngomong jatidiri itu apa? Apa itu akan membuatmu lebih hidup jikalau dirimu menemukannya, apa itu dapat membuatmu melawan arus kuat kehidupan? Tidak, pencarian jatidiri itu hanyalah alasan orang tua jaman dahulu karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi anaknya.
Masa SMA adalah masa kelam karena orang yang paling berpengaruh lebih kuat daripada orang yang tidak memiliki pengaruh. Itu sebenarnya tidak ada bedanya dengan dunia saat ini, hanya saja masa SMA adalah awal dari lahirnya kebijakan itu.
Saat kau terpaksa tersenyum karena semua temanmu tersenyum! Saat kau terpaksa ikut membolos karena temanmu juga membolos! Dan saat dimana kau ditinggalkan karena tidak dapat mengikuti intruksi dari orang paling berpengaruh di kelompok, sebenarnya itu adalah hal yang sangat sering terjadi di masa-masa itu.
Dan ketika mereka menyebutkan, "Kita ini teman kan?", itu adalah saat-saat paling dramatis dalam hidupmu. Karena pada saat mereka mengatakan kata ajaib itu, kau harus melakukannya dan tidak bisa menolaknya.
Menolaknya? Itu mudah!
Iya memang mudah, tapi hal yang harus dibayar dari penolakanmu itu adalah kesendirian. Mereka satu persatu akan meninggalkanmu karena omongan salah satu dari mereka dan perlahan menyebar dengan tambahan bumbu yang tidak perlu lalu mereka semua meninggalkanmu.
Pergaulan yang tidak tepat! Yah, akan kugunakan kata itu saja 'tidak tepat' karena tak semua orang dalam kelasmu memiliki pergaulan yang benar, pasti ada salah satu dari mereka yang salah dalam pergaulannya yang membuatnya seperti anak nakal. Misalkan saja,
Merokok, itu adalah hal yang biasa saat ini.
Aku tidak merokok jadi aku tidak tahu nikmat dari merokok tersebut.Lalu minum minuman keras, itu juga sudah menjadi hal biasa saat ini, bagi remaja yang salah dalam pergaulannya mungkin akan berkata bahwa itu keren.
Yah! Keren tapi dalam sudut pandang mereka tapi, dari sudut pandang orang dewasa minum minuman keras adalah hal yang salah, yah! Mereka benar. Minum minuman keras memang hal yang salah karena dirimu harus berumur di atas dua puluh tahun agar legal dalam melakukannya. Dan meskipun sudah legal untuk meminumnya, di sudut pandang orang lain tetap salah.
Kemudian hal tabu namun sering kali terjadi di sekitar kita, Narkoba. Narkoba merusak generasi bangsa!, Stop to Drugs!, Jangan sia-siakan masa mudamu dengan Narkoba!.
Sering kali kita mendengarkan slogan-slogan tersebut, tapi pada kenyataannya itu hal yang tidak efektif. Karena seorang remaja lebih memilih jalan memutar dari pada jalan yang lurus dan juga semakin kau melarangnya semakin dia ingin mencobanya itulah seorang remaja.Hal yang perlu ditunjukkan pada mereka adalah resiko dari perbuatannya, misalkan saja, harusnya kita bisa tunjukkan secara nyata pada remaja tersebut dampak dari apa yang akan diperbuatnya. Bukan hanya slogan ataupun penyuluhan 'gak jelas'.
Gak jelas kenapa?
Karena penyuluhan Narkoba biasanya hanya menunjukkan resiko pengguna yang ditunjukkan pada layar proyektor oleh dinas kesehatan. Harusnya mereka membawa seorang pengguna yang sudah lepas dari barang haram tersebut dan juga membawa seorang pengguna tetap yang masih mengkonsumsinya, lalu suruh mereka menceritakan pengalaman mereka, apa yang terjadi pada mereka jika menjadi pengguna, dan cara lepas dari jeratan Narkoba itu.
Dengan begitu para remaja akan mulai mencari tahu sendiri dampak dari perbuatannya. Disinilah peran orang tua sangat di butuhkan! Sebagai tempat curhat, sebagai teman dan juga sebagai keluarga yang ada di saat mereka terjatuh. Orang tua harus bisa menjadi tempat bersandar bagi anaknya, karena mereka adalah satu-satunya tempat untuk kembali. Karena itu dalam kasus ini kebanyakan pengguna Narkoba adalah anak-anak yang mengalami broken home. Mereka ingin melupakan masalah yang sedang mereka hadapi sehingga berlari kepada barang haram tersebut.