Vampire and Witch

PART 4

'Ukh!! Kenapa dia harus duduk di sampingku sih?' gerutuku kesal sementara dia, sang pangeran bodoh itu malah tebar pesonanya yang sangat 'tidak mempesona' itu pada makhluk yang berjenis perempuan yang mengelilinginya bagai dia adalah pahlawan kesiangan.

"Aku tahu aku sangat tampan dan mempesona sampai-sampai kau pun jatuh cinta padaku" katanya santai membuatku semakin kesal. Ingin rasanya kujambak rambutnya dan melemparnya kedinding lalu kubakar dia dan kuteleportkan kesuatu tempat yang sangat jauh dari jangkauan yang lain.

"Hmm..baik gadis-gadis cantik..aku pergi dulu"
Katanya pada makhluk-makhluk itu dan pergi berlalu begitu saja. Makhluk yang mengelilingnya tadi ada yang berteriak tidak jelas, ada yang berputar-putar sampai jatuh tapi untungnya dengan cepat dia menggunakan sihirnya, dan ada yang mendesah dalam-dalam hingga tertidur entah bagaimana caranya.

"Apa sih yang menarik dari vampire bodoh itu?" kataku pelan dan tentunya mereka bisa mendengarnya. Mereka langsung menatapku dengan pandangan membunuh dan bahkan ada yang mencoba melukaiku dengan sihirnya.

"Apa maksudmu hah? Pangeran alvaro sangat menarik! Tidak seperti dirimu yang sangat tidak menarik" perkataan yang dikeluarkannya membuatku semakin kesal.

"Oh ya? Bagaimana jika aku sekarang menutup mulut jelek itu dengan sihirku?" kataku menantang.

"Ukh! Baiklah! Ayo kita bertanding melihat apakah kau sanggup menutup mulutku?" Balasnya menantang. Dan karena emosiku yang sudah berada diubun-ubun. Aku pun langsung menerimanya.

Aku pun membuat sebuah dunia yang hanya akan ada aku dan dia untuk bertarung.

"Create.. World" dengan begitu terbentuklah sebuah dunia yang didalamnya hanya ada pohon-pohon (hutan).

"Baiklah! Ayo mulai!" Katanya tidak sabar. Aku dan dia pun memasuki dunia itu. Disana hanya ada kami berdua. Kami pun mengambil ancang-ancang. Sebenarnya tidak perlu karena kan kita bukan mau bertarung pake tinju tapi kita kan cuma mengucapkan sihir tapi ya..cuma bergaya sedikitkan tidak apa-apa.

"Bersiaplah RISAA!!" teriaknya dan mengangkat tangannya keatas sambil mengucapkan suatu sihir.

"Thunder---auww!!" Saat itu juga entah kenapa kami berada dikelas, dunia yang kami buat juga sudah menghilang. Lalu kami semua melihat kearah pintu, dan disana ada...

"Mr. Rudolf" guru yang sangat kejam dan tanpa ampun akan memberikan hukuman pada murid-murid yang melanggar aturan seperti apa yang tadi aku dan mereka lakukan yaitu 'bertarung'.

"Jadi? Bisa jelaskan apa yang sedang terjadi disini?" Katanya sambil menatap tajam kami semua. Kami bisa merasakan aura mematikan dari guru itu.

"Mr. R-Rudolf.., tadi..eum.." kataku mencoba menjelaskan tapi yang ada aku malah diceramahinya.

"Tadi apa hah? Ms. Clarista? Lebih baik sekarang kalian berdua, Ms. Clarista dan Ms. Demetris, ikut saya keruangan saya" katanya dan berjalan keluar dari kelas. Tapi, tidak dilupakannya, ia merapalkan sihir yang membuat sebuah borgol ditangan kami (aku dan si cewek tadi).

Kami berjalan--, maksudku kami terbang. Karena tadi saat kami keluar kelas, tiba-tiba seperti ada yang mengangkat tubuh kami. Ternyata Mr. Rudolf memakai sihirnya untuk membawa kami. Aku hampir lupa bahwa, ruangan Mr. Rudolf itu ada digedung tak terlihat yang artinya gedung itu diberi sihir supaya para semua makhluk tidak dapat melihat gedung itu. Gedung khusus itu biasanya hanya diisi oleh guru-guru yang berpangkat tinggi seperti Mr. Rudolf yang merupakan 1 dari 15 penyihir terkuat dinegara ini.

Setelah hampir 30 detik kami terbang dengan kecepatan abnormal, kami sudah tiba di gedung tak terlihat. Sebelum dapat memasuki gedung itu, Mr. Rudolf merapalkan sebuah sihir dan muncullah lingkaran-lingkaran sihir yang tak kumengerti diudara. Lingkaran-lingkaran itu berputar-putar hingga tiba-tiba berhenti dan saat itu juga kurasakan panas yang sangat menyakitkan ditangan kiriku. Disana ada sebuah lambang lingkaran seperti diudara itu tapi sedikit berbeda.