Chapter 13

1.4K 49 1
                                    

Aneh-aneh aja sih si Cia. Batin gue

Gue melanjutkan belajar.
#
#
#
Gue menggeliat pelan. Turun dari tempat tidur dengan malasnya. Serasa ingin tidur lagi. Gue mengambil handuk dan segera mandi.

Setelah mandi dan memakai seragam, gue turun kebawah untuk sarapan.

Di ruang makan sudah ada mama dan adek gue. Papa dan abang gue gak ada. Biasalah test.

Setelah selesai makan, aku berpamitan sama mama dan langsung capcus menuju sekolah.

#sekolah

Berlari kecil menaiki tangga menuju kelas tercintahh. Sampai dikelas, udah rame. Padahal sekarang masih jam set7. Memang rajin.

Gue manaruh tas di meja gue dan berbaur dengan yang lainnya.

Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Seluruh murid yang tadinya di luar kelas, segera masuk kedalam kelas.

Tapi, Cia belum masuk. Kemana dia ya?

"Pagi, anak-anak." dan guru sudah masuk. Berarti hari ini Cia gak masuk sekolah. Fine.

***

Saat pulang sekolah tadi, aku langsung menuju ke rumah Cia. Mungkin saja dia sakit dan tak sempat memberitahuku. Setelah sampai di depan rumahnya, aku memencet bel.

Tak ada yang menjawab. Ku pencet berkalk-kali dan tetap saja hasilnya nihil. Kemana Cia? Ku ambil handphone ku dan melihat, mungkin ada notif pemberitahuan dari Cia. Ternyata tak ada.

Tak ada yang bisa ku pahami saat ini. Hanya saja dia yang pergi tanpa alasan.

Tidak biasanya Cia seperti ini. Sepertinya dia sedang ada masalah. Tapi kenapa dia gak cerita padaku? Aneh.

Karena tak ada Cia dirumahnya, akhirnya aku pulang.

***

"Tumben pulangnya lama? Darimana aja?" tanya mama ketika ku memasuki rumah

"Dari rumah Cia, mah. Tadi dia gak masuk. Aku kira dia sakit, makanya aku datang ke rumahnya. Eh, dia nya gak ada dirumah." jelasku

"Oh gitu, yaudah kamu makan dulu gih sana. Mama udah siapin makanan kesukaan kamu." ucap mama

"Wahh,, mama tau aja aku lagi lapar." girangku dan berlari ke arah dapur namun ucapan mama memberhentikanku

"Ganti baju dulu, Ren."

"Hehe, iya mah" dan berlari ke kamar.

***

Hari ini Cia gak masuk sekolah lagi. Ada sesuatu yang mengganjal pikiranku. Dia kemana? Tumben banget dia pergi dan gak bilang aku.

Pergi tanpa alasan lebih sakit daripada kamu harus berhenti menjadi temanku dan memilih teman lain disekolah. Seenggaknya aku masih bisa melihat mu tersenyum. Daripada kau harus pergi tanpa alasan. Dan aku pun tak tau kemana kau pergi. Hanya ada kenangan yang kau beri jika kau pergi.

"Eh, lo tau gak Cia kemana?" tanya gue ke teman rumahnya

"Gue gak tau. Yang gue tau sih, rumah dia dari 2 hari yang lalu sudah kosong. Gue gak tau deh dia kemana." jelasnya

"Oke, thanks ya." ucapku dan pergi meninggalkan dia.

***

Persahabatan bukan hanya status yang kita buat, terus saat kita sudah berpisah status itu hilang begitu saja.

Tapi, perahabatan itu adalah rumah yang kita bangun bersama-sama hingga menjadi rumah yang bagus. Dan rumah itu akan menjadi tempat tinggal kami. Seperti itulah persahabatan.

Untuk apa jaim kalau gak tau malu aja bikin bahagia.  -Nz

Membaca artikel tersebut membuatku mengingat Cia. Andai Cia ada disini. Pasti kita sedang tertawa bareng deh. Tapi sekarang dia gak tau lagi dimana. Semoga dia cepet balik lagi kesini.

Hai guys!! Thanks for your vomments. Makasih buat yang udah baca. Apalagi yang udah vommnets. Makasih.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Semoga full ya. Bye guys✋

BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang