4 - Unexpectable

307 20 2
                                    

"Cam, kamu mau makan apa?" Tanya Dad ketika kami sudah sampai di foodcourt.

"Hmm. Aku kepingin KFC, dad. Boleh ya?" Tanyaku memohon dengan gaya puppy face.

Dad hanya mendesah pelan dan berkata, "yaudah gapapa. Berarti selama bulan ini kamu ngga boleh makan junk food lagi ya, nanti kamu sakit lagi Cam."

"Hmm. *Arasso!" Seruku girang dan langsung berjalan ke KFC, sedangkan Dad memilih untuk pergi ke starbucks.

Siang ini aku sedang berada di sebuah Mall bersama Dad. Sebenarnya Mom juga ikut, tetapi sekarang ia sedang menemui client nya yang berencana bekerja sama dengan butik baju milik Mom.

Drrt... Drrt...

Aku merasakan ponselku bergetar lagi. Entah kenapa, beberapa hari ini ponselku selalu bergetar terus. Mungkin, ini adalah efek karena aku dekat dengan Reo.

Tidak mau ambil pusing dengan urusan ponsel, aku hanya membiarkannya dan memilih untuk mengantri. Antrian di KFC saat jam makan siang seperti sekarang ini memang selalu ramai. Mungkin, aku baru bisa berada persis di depan meja kasir sepuluh menit lagi.

Karena aku bosan mengantri, aku pun membuka ponsel ku mengingat tadi ia sempat bergetar. Dan benar, ada pesan dari Reo yang berisi :

Reondra.Aldiano : Cammm.
Me : Apa?

Tidak sampai 1 menit, ia sudah membalas pesanku lagi.

Reondra.Aldiano : Mau jalan gak?
Me : Kapan?
Reondra.Aldiano : Sabtu, mungkin. Bisa gak?

Aku berpikir sejenak sebelum membalasnya.

Me : Bareng sama anak"?
Reondra.Aldiano : Nope. Just two of us. Gue lagi males jalan bareng anak-anak.
Me : Gak janji yaa. Ntar gue kabarin lagi. Gue lagi sakit soalnya.
Reondra.Aldiano : Okee.
Reondra.Aldiano : Sakit apa Camm?
Reondra.Aldiano : Udh minum obat?
Me : Kepo lo hahaha. Udh kok tadi.
Me : Eh udah dulu ya, gue mau pesen makan.

Tanpa menunggu jawaban dari Reo, aku langsung meng-lock ponselku dan memasukkan nya kembali ke dalam tasku karena sekarang aku sudah berada di antrian yang paling depan.

"Silahkan, kak. Mau pesan apa?"

"Hmm. Super besar 1 nya satu ya mbak, yang original ayamnya paha atas. Minumnya ganti aqua aja, sama tambah cream soup nya satu yaa." Kataku panjang lebar yang hanya dibalas anggukan oleh petugas kasir KFC.

"Ini kak pesanannya." Katanya sambil menyajikan pesananku di atas nampan kemudian langsung menuju ke arah mesin kasir yang berada di depannya dan menghitung berapa total yang harus kubayar.

"Totalnya empat puluh lima ribu rupiah, kak." Kata petugas tersebut.

Tanpa banyak berbicara, aku pun langsung mengeluarkan dompetku dan mengambil uang dengan pecahan lima puluh ribu dan memberikannya kepada petugas tersebut dan berkata, "kembaliannya ambil aja, mbak."

"Terimakasih, kak." Kata petugas itu sambil tersenyum yang hanya kubalas dengan senyuman tipis.

Setelah itu, mataku mulai mencari tempat duduk yang kosong di foodcourt ini. Gotcha, untung saja ada beberapa tempat kosong di dekat counter KFC.

Aku pun segera menduduki tempat kosong itu dan memulai makan siang ku. Tidak sampai 30 menit, makanan yang berada di depan ku sudah habis dan aku langsung meminum obat terkutuk itu.

Well, sebenarnya obat itu tidak terkutuk. Tetapi dengan melihat obat itu, aku jadi merasa bahwa aku orang yang sangat lemah dan itu seperti kutukan.

[TFS I] - LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang