Chapter 2

57 6 0
                                    

Alicia pov
Ketika aku sedang membereskan buku dan akan pergi ke kantin, orang yang tadi duduk disebelahku menahan tanganku.

"What?" Tanyaku sarkas.

"Where are you going?" Tanya dia.

"I'm going to Cafetaria." Jawabku dengan nada malas.

"Can I come with you?" Tanyanya dengan wajah memohon. Saat aku ingin menjawab, sebuah suara menginterupsiku.

"Ayo Alicia, kita ke kantin." Ajak sahabatku, Rahma. Dan dia sempat-sempatnya melirik Austin dengan tatapan berbinar.

Rahma pun berbisik padaku. "Jadi itu cowok bule yang dibicarain anak-anak, beneran ya kalo dia ganteng pake banget." Sebenernya itu bukan berbisik kalau si Austin juga mendengarnya. Kening Austin pun berkerut. Sedangkan aku hanya memutar kedua bola mataku.

"Austin, do you wanna come with us to cafetaria?" Tanya Rahma dengan mata yang berbinar-binar.

"Sure." Jawab Austin sambil tersenyum lebar. Aku pun lagi-lagi memutar kedua bola mataku.

Kita berjalan disepanjang koridor, serasa artis banget. Mata semua anak yang berada di koridor menuju kearah kami -um maksudku Austin. Secara aku gabisa bohong kalau dia emang tampan banget, yaa sebelas dua belas sama kak Ananta. Tidak terasa kita sampai di kantin.

"Lo mau beli apa lic? Dan lo Austin?" Tanya Rahma seraya menatap kesekeliling.

"Umm english please?" Tanya Austin bingung, Rahma pun menepuk dahinya.

"Lupa gue kalo dia bule." Ucapnya sambil meringis. Dia emang gaterlalu mengerti bahasa Inggris, makanya kalau sedang main kerumahku, dia selalu minta kalau keluargaku agar mengobrol dengannya menggunakan bahasa Inggris. Gaya banget emang tuh anak.

"Umm I mean, what do you want to eat?" Tanyanya ulang.

"I don't know about Indonesian foods. Up to you, the important is if the foods are delicious." Ucapnya kepada Rahma.

"If you?" Tanyanya menatapku.

"Aku ingin bakso dengan es jeruk." Menyebutkan peasananku. Rahma pun pergi ke stabd makanan yang kami inginkan untuk memesan.

"Let's we find some chairs." Ucapku lebih kepada diriku sendiri. Akhirnya kami mendapatkan tempat paling pinggir. Aku pun mengecek Iphone-ku -sebenernya untuk menghindari kecanggungan yang tanpa kami sadari kami buat.

"Umm cia, can I ask you something?" Tanyanya dengan ragu yang kentara.

"Ask what?" Sambil menaikkan sebelah alisku.

"Can you take me to see and know about everything and every places in this school?" Tanyanya dengan puppy eyes. Hehhh buat meleleh aja nih cowok. Ketika aku ingin menjawab, lagi lagi si Rahma menginterupsi.

"This is for you, you, and me." Dia pun menyerahkan pesanan kami.

"What is this?" Tanya Austin sambil mengaduk makanannya.

"This is called gado-gado and very delicious." Jawabnya dengan wajah bahagia. Aku pun menggelengkan kepala.

Austin pun mulai mencoba makanannya. Keningnya mengernyit seakan-akan menilai apa yang sedang dia rasakan.

"Umm not bad." Ucapnya songong. Hih gedeg banget ngeliat mukanya. Kami pun sibuk dengan makanan masing-masing.

Selesai makan kami pun beranjak berdiri dan segera jalan kearah kelas, tetapi kita berpisah dengan Rahma, karena kelasnya beda koridor.

"So, do you want to take me?" Tanya Austin.

"No I won't. Why don't you ask for help to another student. I thought that you have a lot of fans. You know?" Jawabku malas - malasan.

"I just want you to take me around the school. Pweaseee?" Ucapnya dengan puppy eyes. Wtf!! how cute he is.

"Ok!" Jawabku sambil memutar mata.

KRRRRIIINGGG

Ketika sampai kelas aku dan Austin pun duduk ditempat masing-masing, tidak lama kemudian Ibu Beatrice atau guru matematika datang. Kami pun belajar dengan khidmat (baca:malas-malasan).

KRRRIIIINNGGG

Akirnya bel yang ditunggu-tunggu berbunyi. Murid -murid pun keluar setelah guru keluar kelas.

"C'mon cia." Ucap Austin tidak sabaran.

"Wait, what did you say?" Tanyaku menatap tepat dimanik matanya.

"Umm... Cia?" Jawab sambil menggaruk tengkuk lehernya yang kurasa tidak gatal sama sekali.

"Whatever." Jawabku sarkas.

Lalu dia menggenggam tanganku -lebih tepatnya menarikku. Aku mulai memperkenalkan padanya tempat-tempat yang ada di sekolah ini.

"So there is seven extracurricular which is basketball, football, breakdance, cheerleader, volley, flag raisers, and choir. What would you choose?"

"Umm I'll choose basketball." Ucapnya dengan wajah songong.

"Okay. Soo Austin, I have to go now. I'ts already 5pm. Bye." Ucapku sambil melihat jam tangan dan pergi. Saat aku sudah sampai di lobby, aku mendengar Austin berteriak.

"Thank you Cia!"

Diam - diam aku pun tersenyum dibuatnya.
***

Akhirnya aku sampai dirumah, aku melihat kakakku sedang duduk diteras rumah. Why she is crying?

"Hai kak, kenapa kakak menangis?" Tanyaku penasaran.

"I just..."
***
Don't forget to Vommentss

See ya soon -Nymssrizky

Since ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang