Chapter 3

52 6 0
                                    

Alicia pov
"I just broke up with him hikss..." Ucapnya tersedu. Aku iba melihatnya, seharusnya Samuel menemaninya untuk melawan penyakitnya bersama. Inilah yang bikin aku gamau terlibat sama urusan cinta.

"Hushh, masih banyak kok yang sayang sama kakak. Masih ada sahabat-sahabat kakak yang lain. Masih ada aku, mom, dad, dan kak ananta. Jadi kakak harus berjuang." Ucapku menenangkan.

"Sahabat-sahabatku, mereka semua meninggalkan aku. Mereka menjudge aku. Aku gakuat dek. Hiksss." Ucapnya menangis tambah keras.

Seriously? Kemana sahabat - sahabatnya? Perasaan dulu mereka bener - bener kaya kepompong. Kemana - mana bersama. Hufftt.

Setelah menenangkan kak Lea, aku pun membawanya kekamar. Setelah memastikan dia tertidur, aku pun kembali ke kamar.

Sebelum merebahkan tubuhku kekasur, aku pun membersihkan diri terlebih dahulu. Ketika akan memejamkan mata.

Beep beep

Wtf! Siapa sih, udah mau tidur juga. Ada sms.

Unknown
Hi cia

Me
Maaf ini siapa ya?

Unknown
English please?

Inimah gue tau siapa-_- dasar Austin pea!!

Me
Huft, who are you?

Unknown
The most handsome prince in your class!!

Me
I think that in my class there isn't a prince. There is called 'bule nyasar'

Unknown
Okay okay I'm Austin.

Me
Where do you get my number.

Austin
Secret. Goodnight and nice dreams. Xoxo.

Me
WTF Austiiinnn!!!!!
Aku pun tersenyum sendiri membacanya.

----
Maaf typo bertebaran, dan setelah sekian lama gaapdet... Don't forget to vommentss yaaa...

Since ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang