Dalam Diam

45 8 2
                                    

Kaulah langit,
yang terbentang diatas kepalaku
Kaulah air,
yang tenangnya tiada terusik
Kaulah sunyi
yang melantunkan nada merdu

Aku hanya seekor burung,
yang diam-diam berkicau tentang keindahan jiwamu
Aku hanya angin,
yang tak pernah bisa menghembuskan rasa padamu
Bagai rembulan
yang bersinar pucat di malam berkabut,
tak mampu menampakkan diri padamu.

Kaulah kesunyian yang merdu
Tapi aku suara yang bungkam
Sang Rembulan pucat yang mengagumi kesunyian bumi,
dari jauh
Suara yang mencintai sang sunyi,
dalam diam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang