Another Twilight Stories

265 3 2
                                    

Hai namaku Bella Harold Swan, oya jangan bilang namaku sama dengan karakter dari film Twilight ya, aku tidak suka film itu! Vampir, vampir, dan vampir maksudku oh ayolah! Tidak ada vampir di dunia ini, kawan. Vampir itu hanya karakter fiksi saja. Drakula juga begitu, tak terkecuali werewolf, baik lupakan saja. Aku sekarang sudah kelas 2 SMU aku juga bukan murid yang jenius. Oya pagi ini aku harus ke rumah Jacob, ingat! Bukan Jacob si werewolf ya. Aku harus menemuinya, katanya ada yang penting.

Disisi lainnya....

"Edward, kamu harus turun ke bumi" pinta tegas seorang raja. Raja Vampir.

"Untuk apa? Aku sudah betah tinggal di sini, di Meryliland" ucapnya menolak pinta raja tersebut.

"Ada yang harus kau tuntaskan di bumi dan ini penting untuk kelangsungan hidup kita, kita semua" ucapnya semakin tegas.

"Vampir itu turun ke bumi, ayah?" Tanyanya.

"Ya mereka turun ke bumi. Mereka ingin meghancurkan manusia" ucap sang raja agak cemas.

"Kalau begitu baik ayah! Esok aku akan turun ke bumi" Pemuda itu melaksanakan perintah ayahnya dan bersiap untuk besok.

*****

Esoknya...

Langit tampak tak mengizinkan matahari untuk nampak sekalipun. Angin kencang berhembus, menerbangkan benda-benda ringan disekitarnya. Sedikit demi sedikit hujan mengguyur Seattle, tidak diikuti petir. Orang-orang terlihat berlarian mencari tempat berteduh. Tak terkecuali Bella yang hendak pulang dari kantor ayahnya di Eagle Street juga kehujanan. Sepertinya ia lupa membawa payung. Namun, bukannya berteduh ia malah terus berlari sampai ke rumahnya.

*****

Bella's pov

Sial! Aku lupa membawa payung, lebih baik aku berlari saja sampai ke rumah. Tapi tunggu apa itu?

"Hey, kalian sedang apa? Ini hujan sebaiknya jangan bertengkar terus" ucapku saat melihat 2 orang di gang sempit itu.

"Tolong.... nak... tolong aku..." lirih pak tua itu padaku. Ada yang aneh! Lehernya mengucur darah yang sangat banyak, apa mungkin ia vampir? Tapi ayolah Bella, ini bukan Twilight.

"Lepaskan kakek itu!" Teriakku agak takut. Ia menoleh padaku, mulutnya itu penuh darah. Oh tidak! Ia mulai menggeram padaku, tatapannya seolah ingin membunuhku. Ia vampir! Memang vampir aku harus berlari.

Aku mulai berlari, vampir itu mengejarku dengan cepat. Aku terus berlari walaupun peluhku bercampur air hujan. Oh tuhan, tolong aku. Aku tidak mau mati. Aku terus berdoa tiba-tiba

BRUUKKKK

Aku tak dapat melihat apa yang terjadi selanjutnya, aku pingsan.

******

Another Twilight StoriesWhere stories live. Discover now