Soo Young berjalan lambat. Tatapan matanya kosong dan sembab sehabis menangis. Ia berjalan tanpa arah hingga ada seorang pemuda yang ia kira seumuran dengannya tiba-tiba menabrak.
"Maaf! Aduh aku tidak sengaja apakah kau baik-baik saja, Tuan?"
Soo Young mengeryit bingung dalam posisi terduduknya dan pemuda itu langsung berjongkok meminta maaf, akan tetapi dengan tatapan lurus tak melihat kearahnya. Pemuda itu memegang sebuah tongkat panjang di tangannya juga sebuah kacamata hitam yang ia pakai. Tangan Soo Young terulur ragu melambai ke hadapan wajah si pemuda. Hingga lambaian tangan nya terhenti ketika pemuda itu menyadari apa yang ia lakukan. Pemuda itu tersenyum.
"Iya. Aku ini memang buta, sini biar kubantu berdiri, tuan"
Gadis itu tersenyum kikuk merasa bersalah.
"Aku minta maaf. Aku tidak tahu kau tidak bisa melihat. Dan ngomong-ngomong aku bukan seorang 'tuan',.?" ujarnya dengan nada bertanya.
Pemuda itu terkejut dengan reaksi berlebihan dan Soo Young anggap itu lucu.
"Ah! Aduh! Iya maksudku Nona, aku minta maaf. Tapi apa kau baik-baik saja?"
Dan kini mereka sudah berdiri dari tempatnya terjatuh yang sebenarnya tempat mereka duduk untuk mengobrol.
"Aku baik-baik saja, seharusnya aku yang bertanya itu padamu"
"Aku juga, tidak apa-apa"
Dia tersenyum memamerkan gigi-gigi putihnya pada Soo Young.
Tanpa sadar ia juga ikut tersenyum melihat senyuman yang menurutnya manis itu.
"Siapa namamu, Nona?"
"Han Soo Young, kau?"
"Tao, Huang Zi Tao"
Pandangan Soo Young teralihkan pada Tao, nama pemuda itu.
"Kau orang.."
Tao mengangguk sebagai jawaban.
Lagi. Soo Young menemukan satu teman China baru lagi. Apakah hidupnya harus selalu dikelilingi oleh orang-orang itu?. Ia menggumam dalam hati.
-o-
"Aku disini untuk operasi mataku, dokter bilang setelah tiga tahun mencari donor mata yang cocok. Aku sudah bisa di operasi"
Masih dengan senyuman diwajahnya yang jarang sekali memudar.
Entah ramuan apa yang ada pada senyumannya perasaan Soo Young pun ikut lega melihatnya. Terkadang ia tertawa melihat tingkah konyol Tao.
Soo Young mengangguk seolah Tao akan melihatnya.
"Jadi selama tiga tahun ini kau tinggal di korea?"
Tao mengangguk cepat.
"Itu sebabnya aku bisa bahasa disini, walaupun bahasa koreaku masih belum fasih dan pasti terdengar aneh ditelingamu"
"Hah? Kurasa bahasamu cukup bagus. Ngomomg-ngomong kapan operasimu berlangsung?" tanyanya setelah menyesap vanilla late sembari bertopang dagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsh
Random'Kalian tahu karma? Balasan akan apa yang telah kita perbuat kepada orang lain. Itulah yang terjadi padanya. Karena keegoisan dan obesinya pada sang 'putri' nya membuat ia gelap mata akan kehadiran gadis lain yang lebih mencintainya. Hanya kisah kli...