Faith

51 5 6
                                    

Dalam mobil

"De,kamu dapet tawaran Film nih 2 bulan lagi. Film Bioskop lho de! Mungkin pemain juga udah kelas kelas berat. Untuk pertama kalinya, Fi." ucap Mba Lastri.

"Kelas berat? Ini Tinju apa Acting?Yaudah Mba atur aja." Jawabku dengan mata masih menatap Smartphone-ku.

"De, kamu jadi orang cuek banget sih. Mana ada yang mau suka. Yaudah Mba Accept ya!"

"Apaan si Mba. Ngantri tuh berderet!Tengok aja ke belakang. Itu tuh mobil mobil berderet di belakang bukan nungguin ngambil Karcis TOL. Tapi nungguin Fio turun trus Fio terima cintanya. Satu persatu."

"Ihh. Ada ada aja. Mau pacarin 50 om om dalam satu waktu? Kalau gamau. Ya buat Mba aja deh. Satu."

"Haha. Yehh, ngarep." Jawabku singkat.

"Eh eh Mba! Fio lupa! 2 bulan lagi Fio UN!" Ucap Fio dengan wajah panik.

"Lah cepet banget UN nya. Tapi ini kesempatan besar banget de. Kamu UN tanggal berapa?" Kata Mba Lastri sambil menepuk dahinya,namun masih ada sedikit harap terpancar dari matanya.

"Gatau. Akhir bulan April kali ya. Kan UN juga penting Mba." Te-tep-na-da-cu-ek.

"Yaah! Ini Film dari Tengah bulan April udah dimulai selesai project sekitar 2 bulan lah." Ucap Mba Lastri,kecewa.

"Yaudah mau gimana lagi Mba. Siapa aja sih Mba pemainnya? Bisa ga diputusin hari ini ga? Aku minta kepastian jadwal UN dulu."

"Kurang tahu Mba juga. Tapi bagaimanapun kalau udah masuk bioskop. Bagus lah pasti acting kamu." Sahut Mba Lastri.

"But My Faith knows. That every sacrifice never betray its result."
---------------

Mba Lastri's POV

Fioleta Nabilah Zahra. Anak ajaib. Kalau yang kalian pikirkan dia adalah orang yang kurang sopan, cuek bebek. Bahkan lebih cuek dari Bebek.

Sedikit kemungkinan bahwa kalian benar.

"Mba aku sekarang ngapain. Kapan sih Take bagian aku lagi? Capek. Besok ada US dan aku belum belajar. Sama sekali." Sahutnya

"2 menit lagi. Siap siap. Abis itu kita pulang." Jawabku dengan two thumbs up yang ku berikan padanya.

"Oke"

-----

"And action!"

Fio sedang ber acting ria dengan lawan mainnya untuk FTV di salah satu TV Swasta.
Fio sedang adegan marah marah yang membuat semua penonton disana saat itu bertepuk tangan sangat keras seketika. Great job,Fio! Soalnya keren banget actingnya saat itu. Ga salah aku memilihnya.

Author's POV

Lalu beberapa saat setelah take berhasil,

"Keren juga Acting lo. Butuh ion? Nih." Sahut Dimas sambil menyodorkan pocari sweat untuk Fio.

"Eh Keenan. Apaan nih?" Sambil menerima minum dari Dimas.

"Mana Keenan? hahahhaha."

"Eehhh sorry, Dimas. Masih kebawa pas Take hehe." Lalu wajah
nya merah padam.

"Ketawanya lucu" umpat Dimas dalam hati.

"Eh? Tadi bilang apa? Bisa ulangin?" Selidik Fio.

"Lah? Bisa baca pikiran?" Sahut Dimas, bingung.

"Eh? Beneran lagi mikirin gua?hahaha. Padahal gua bercanda."

"Punya six senses?" Sedikit tatapan memaksa dari Dimas.

"Ga." Jawab Fio singkat.

"Hm. Ga lagi lagi deh gue."

"Gangerti gua lu ngomong apa." Ucap Fio dengan pandangan acuh tak acuh pada Dimas.

"Boleh duduk?" Pinta Dimas.

"Duduk aja."

((Jutek banget anjir ini cewek))

"Udah. Ngapain natap natap gue terus. Gasuka gua."

"De!" Ucapan Mba Lastri membuyarkan hubungan Fio dan Dimas.

//hubungan// = \\obrolan\\

Gajelas? Abaikan.

"Eh Mba, Fio mau pulang ah. Capek. Mba bawa buku Bahasa Indonesia Fio ga buat materi besok?" Sahutku. Ga perduli ada Dimas disitu. Padahal kita sama sama kelas 12.

"Dim, duluan. Ada di mobil." Sapa Mba Lastri ke Dimas.

"Eh iya." Sahut Dimas.

********************************

Ada yang bisa nebak judul Ftv nya Fio?hahaha.

Gimana part ini? Need vomment ya!

Hope and FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang