Aku Rita,umurku 17 tahun.aku duduk dikelas 11, saat lahir aku difonis menderita penyakit jantung oleh dokter ,hingga aku dilarang untuk mengikuti olahraga berat seperti lari dan sebagainya.
Setiap hari aku berangkat sekolah diantarkan oleh ayahku naik mobil, sekolah hari ini aku jalani begitu tidak bersemangat,sorenya sesaat pulang sekolah aku duduk dikursi lapangan sesambil membaca buku,dilapangan olahraga itu ada seorang pria yang sedang latihan lari,sungguh indah pemandangan saat ia berlari secepat angin
Aku hanya bisa melihatnya dengan senang saat ia terus berlari,lalu aku pulang kerumah dan setiap sepulang sekolah aku jadi biasa melihat dia yang sedang latihan lari sendirian dilapangan olah raga.
Sampai suatu saat aku sedang menonton dia dari kursi dipojok lapangan saat ia sedang berlari ia tiba tiba berhenti dan menunjuk kepadaku, aku kaget dan melihat disekelilingku ternyata tidak ada orang selain aku,jadi dia benar benar menunjuku dan perlahan ia berjalan mendekatiku.
"hey"sapa dia kepadaku saat ia duduk disampingku
.
"apa kau menunjuku tadi ?" jawabku secara kaku.
" ia lah siapa lagi disini selain ada kau dan aku, kamu mau minum?" jawab dia,aku hanya menjawab dengan menggelengkan kepala,ia langsung minum air itu hingga tersisa setengah botol,mungkin karena sangat kelelahan setelah lari.
"kamu selalu melihatku latihan yah ?"Tanya dia yang membuatku salah tingkah,aku hanya bisa tersenyum,hingga akhirnya kita kenalan dan ternyata nama dia itu anton,dia memang atlet lari di sekolah.
Hari esoknya aku seperti biasa melihat dia latihan lari sendirian,aku sangat ingin berlari tapi sayang semua itu hanya mimpi, jangankan berlari,baris saat upacara saja aku selalu pingsan.
Saat ia duduk setelah latihan,aku berbicara kepadanya bahwa aku ingin ikut lari,
"kau ingin lari bersamaku?ayo"dia langsung menjulurkan tangannya untuk mengajakku lari,aku senang bisa diajak lari bersamanya,tapi aku takut dengan penyakitku,saat itulah aku mulai berlari untuk pertama kalinya seumur hidupku,dengan tanganku yang bergandengan dengan anton,aku digiringnya lari sambil tertawa ria seolah tak ingat bahwa aku dilarang keras untuk lari
.
Tapi kesenangan itu hanya sesaat,baru 2 putaran saja aku sudah mulai pusing,pandanganku seketika buram dan akhirnya aku tak sadar lagi apa yang terjadi,aku hanya bisa mendengar anton menyebut namaku dengan panik
Saat aku membuka mata,aku telah ada dirumah sakit,aku melihat ibu dan ayahku menangis saat anaknya membuka mata,"kamu kenapa lagi nak?"Tanya ibuku sambil menangis mengusap kepalaku,aku selalu menjawab dengan kata kata "tidak apa apa bu"dengan senyum.
Ibu dan ayahku keluar untuk mengurus admiristasi rumah sakit,saat ibu dan ayah keluar,anton masuk dengan wajah yang kelihatannya sangat marah
,
"kenapa ?kenapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu punya penyakit yang serius?kalo kau memberitahuku aku tidak akan pernah mengajakmu lari."anton berkata demikian dengan sangat marah.
"maafkan aku,aku hanya ingin melakukan semuanya sebelum aku benar benar tidak bisa merasakannya"jawabku seraya menangis melihat anton sang matahariku begitu marah kepadaku.
Anton tak meninggalkan sepatah kata apapun,ia langsung pergi meninggalkan aku yang sedang menangis ditempat tidur,
Saat aku sudah kembali pulih,aku tidak lagi melihat anton latihan,aku takut kalo anton tidak mau mengenalku lagi,seminggu sudah aku tidak melihatnya latihan dilapang olahraga sekolah.
Sampai suatu pagi,aku sedang naik bus untuk pergi kesekolah karena ayahku sudah berangkat duluan untuk kepentingan kerjanya,saat bus sedang melaju, tiba tiba bus berhenti mendadak,aku terkejut.sampai aku mendengar supir bus marah marah pada pemuda yang ada didepan bus.
Saat aku lihat ternyata itu anton dengan menaiki sepedah,anton melambaikan tangan kepadaku, aku keluar segera dengan maksud agar suasana cepat mencair.
"kamu ngapain sih?"tanyaku dengan kesal, "ayo kita berangkat,cepat naik dibelakangku"jawab anton,"kita mau kemana?"/"kita akan ketempat yang sangat indah"/"lalu sekolah bagaimana?"/"bolos 1 hari tidak akan apa apakan?katanya ingin melakukan apa yang kau inginkan?
"
Akhirnya kita berseda keliling kota dengan senang,aku memeluk anton dari belakang karena begitu senangnya hati ini, ini adalah kali pertamanya aku jalan jalan keluar melihat indahnya kota ini.
Hingga tibalah kita disuatu taman yang sangat indah,dipenuhi bunga bunga yang sedang bermekaran,taman yang begitu membuatku tenang dan damai,anton menatapku dan memegang tanganku.
"rita,kemana saja kamu ? setelah satu minggu kamu tidak melihat aku latihan,aku merasakan ada sesuatu yang hilang dalam hidupku saat kamu menghilang,aku lihat kursi yang biasa kamu duduki saat aku latihan selalu kosong,hatiku jadi sedih"anton memulai pembicaraan yang membuat air mataku menetes.
"maafkan aku anton,aku hanya takut kamu masih marah kepadaku,sungguh akupun merasa ada yang hilang saat kamu pergi meninggalkanku dirumah sakit"jawab aku
"rita,aku marah karena aku cemas,aku begitu mencemaskanmu,aku begitu takut kamu pergi"anton memelukku sesambil ia menangis
Hari ini aku sayang senang karena aku telah menemukan matahariku,matahari hatiku yang bisa menjadi motivasi untuk aku tetap hidup.
Seminggu setelah kejadian itu, anton ada perlombaan lari di pusat kota, aku sedang berada di bus menuju tempat perlombaan, tapi jalanan sangat macet, 5 menit lagi perlombaan dimulai,aku panik takut terlambat melihat matahariku berlomba,aku turun dari bus dan berlari menuju tempat perlombaan.
Tibalah aku di tempat perlombaan, tapi semua sudah selesai,aku kecewa kepada diriku sendiri,aku tidak ada saat anton membutuhkan semangat dariku,aku pingsan karena kondisiku yang lemas sesudah berlarian,aku mendengar orang orang panik mencoba membangunkanku.
Lalu aku mendengar suara anton memanggil namaku, "rita,bangun rita" anton mengangkatku dan membawa aku kerumah sakit dengan berlari, aku membuka mata dan meihat anton sedang berlari sambil mengangkat aku "rita,jangan khawatir aku akan mambawamu kerumah sakit ,kamu bertahan yah rita" "sudah tidak usah anton,mungkin ini saatnya aku memang harus pergi,terimakasih telah mengajakku menikmati indahnya dunia ini,terima kasih telah menjadi matahari dihatku" jawabku secara pelan karena aku sangat lemas.
"diam bodoh,kita hampir sampai, kamu pasti selamat,aku tidak mau kamu meninggalkan aku, aku tidak sanggup,sungguh"anton memjawab seraya air matanya menetes.,tapi aku sudah sangat lemas,tak sanggup lagi berkata, aku hanya tersenyum untuk terakhir kalinya,dan aku tidak sadarkan diri.
Aku mendengar anton memanggil namaku dengan keras,dan aku masih mendengar suara kaki anton yang terus berlari membawa aku kerumah sakit,hingga akhirnya aku tidak mendengar apapun.
Aku telah pergi meninggalkan matahariku,terimakasih anton,kamu hadir disaat hidupku begitu penuh dengan kejenuhan. Dengan kamu aku bisa bahagia,aku tunggu kamu disini sayang, ditempat keabadian yang indah, teruslah berlari karena aku sangat senang melihat kau berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA