Hari ini 3/01/2016 hari ketiga di awal tahun ini, saya mulai aktifitas kembali berjualan gorengan di depan Indomaret. Kemarin saat malam tahun baru langit langit di kota ini Bogor dan hampir semua kota di Indonesia penuh dengan tabur bintang dan dentuman suara petasan, membuat suasana malam menjadi sangat meriah, jutaan pasang mata menatap angkasa penuh decak kagum.
"umi.. apakah umi ingin melihat meriahnya langit di angkasa yang penuh dengan pancaran petasan yang indah? " istriku yang sedang menggendong Danu anak kedua kami yang baru berumur satu bulan menoleh ke arahku " inginnya jalan keluar beh, nikmati suasana tempat yang berbeda, tapi Danu masih bayi, kakaknya Fathia juga masih kecil, belum bisa diajak jalan jauh2 " fathia yang sedang tidur menggeserkan kakinya, anak ini tadi sulitnya disuruh makan malam, di rayu dan di bujuk nanti diajak melihat petasan baru mau makan, umur Fathia sendiri masih 2 tahun lebih, dia masih belum mengerti apa itu petasan, jika mendengar petasan dia selalu bilang "kakak takut babeh", saya merespon ucapan istri " iya umi " padahal dalam hati saya tau bukan itu alasan yang sesungguhnya kami sekeluarga tidak pergi kemana mana di saat tahun baru ini, istriku juga mengetahuinnya, keuangan keluarga kami yang lagi kurang baik, apalagi setelah memasuki musim hujan ini, sepinya pembeli mengharuskan saya membawa kembali sisa dari gorengan yang ada.
Hujan sudah turun dengan derasnya, azan Ashar juga sudah terdengar, sambil duduk membaca artikel lewat Hp saya mulai terdiam sambil melihat gorengan yang baru laku terjual 10ribu rupiah, petir yang menggelegar membangunkan renungan ini, seakan pertanda peringatan dari Allah untuk selalu bersyukur atas rezeki yang telah di berikannya.
Sesungguhnya manusia wajib bersyukur atas semua yang di berikan oleh Allah, besar ataupun kecil karena dengan kita bersyukur dan berserah diri pada Allah, hati akan menjadi lebih tenang.
Hujan saat ini sangatlah deras aliran airnya di jalan beraspal seperti aliran sungai ciliwung yang siap segera memberikan jutaaan kubik airnya ke Jakarta, di pinggir jalan ini hanya inilah yang bisa saya perhatikan di kala hujan.