"Tidaaaaaaaaak!!" pekik seorang gadis histeris sambil menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
"Ayolah, Sehee, tubuh indahmu sangat disayangkan untuk tidak diperlihatkan!"
"Kau pikir aku ini gadis murahan, eoh?!"
--------
Sehee's POV
"Aku takkan melakukannya, berapapun bayaranmu!" sambil menghantamkan tanganku ke meja.
Saat itu juga aku sontak berdiri dan pergi meninggalkan seorang pria yang kelihatannya lebih muda dariku itu. Namaku Shin Se Hee, banyak yang memujiku karena kemolekan tubuhku.
"Hey, jangan tinggalkan aku noona! Mari kita bicarakan baik-baik!" Ucap pria tersebut sembari menarik tanganku
"LEPASKANN!!!"
"Aku tak sudi berpose menggunakan pakaian seminim itu! Sekarang pergilah, kau takkan mendapatkan apa apa dariku!!"
Kuakui, semenjak aku duduk di bangku sekolah dasar, impianku memanglah menjadi seorang model terkenal yang sukses. Tapi, aku tak pernah memikirkan untuk menjadi model bikini, aku tak suka mengekspose bagian privasi dari tubuhku.
Namun melihat kesempatan untuk menjadi seorang model, akhirnya aku memberanikan diri untuk menawarkan diri menjadi seorang model.
"Baiklah, aku akan menerima tawaran photoshot ini asalkan aku tidak menggunakan bikini!"
"Apa kau serius? Bayaranmu akan jauh lebih tinggi jika kau menjadi seorang model bikini noona!" Gumam pria yang kuketahui lebih muda dariku itu sambil memajukan wajahnya kepadaku.
"Aishh!! Mundurlah!! Aku tak peduli seberapa mahal bayaranku asalkan aku tidak menjadi model bikini!" Ucapku seraya mendorong kepalanya mundur.
"Baiklah kalau begitu, telepon aku jika kau berminat, temui aku lagi besok di tempat ini tepat jam 7 malam, ini, kutinggalkan kartu namaku. Sampai jumpa." Kata pria tersebut lalu berjalan keluar dari bar.
"Park Jimin." Itulah namanya, nama yang tertulis pada kartu nama tersebut. Postur tubuhnya atletis dan tinggi, Hidungnyapun mancung. Mungkinkan ia juga seorang model?
Jimin's POV
Aku pun berjalan pergi meninggalkannya di bar. Aku tak habis pikir ia menolak tawaranku untuk menjadi seorang model bikini.
"Gadis payah, tidakkah ia tahu bahwa bayaran untuk menjadi seorang model bikini jauh lebih tinggi?"ucapku seraya mengusap-usap kepala kebingungan.
Aku tak habis pikir kenapa ia menolak tawaranku, maksud ku, hey, banyak gadis di luar sana yang ingin menjadi seorang model bikini. Lekuk tubuhnya yang indah itu membuatnya semakin cocok untuk menjadi model bikini. Baru kali ini ada gadis yang menolak untuk menjadi seorang model bikini.
"Aku berharap kau meneleponku balik." Harapku sembari menatap tajam ke luar apartemenku.
Tiba-tiba, ponselku bergetar dan menunjukkan pesan dari nomor yang tak dikenal.
"Ini aku Sehee, aku menerima tawaran kerjamu."
Wajahku tersenyum dengan i setelah mendengar pesan itu.
"Sehee, pilihan yang bagus."
********
-keesokan harinya. 19.00-
"Ya! Kau terlambat!"
Itulah kata pertama yang kudengar ketika memasuki bar itu. Dan yang berbicara tak lain dan tak bukan adalah, Sehee.