Chap 1

2.9K 130 4
                                    

Seohyun POV

Hai perkenalkan, namaku Seo Joohyun. atau yang lebih sering dikenal dengan Seohyun. Perjalanan hidupku tidak ada yang spesial. Semua jalan cerita hidupku terlalu bisaa. Tidak terlalu banyak kata yang menggambarkan rasa yang ada dalam diriku. Semuanya terlalu hambar. Bahkan bisa dikatakan aku seperti mati rasa. Walaupun aku memiliki banyak orang terdekat, ya menurutku terdekat, tetapi tetap saja perasaanku begitu saja, terlalu datar.

Hingga kisahku dimulai ketika aku mengenal seorang namja. Xi Luhan. Begitulah nama namja yang mulai mengisi setiap detik hidupku kini. Luhan terlalu sempurna jika digambarkan dari segi fisik. Tetapi bukan itu yang membuatku terlalu nyaman padanya. Aku begitu membutuhkan kehadiran namja itu disisiku. Mungkin tidak hanya padaku, karena kami berdua saling membutuhkan. Luhan yang dingin dihadapan semua orang tetapi tidak didepanku. Luhan yang tidak pernah peduli dengan lingkungannya tetapi sangat peduli dengan diriku.

Kalian pasti berpikir jika aku adalah yeojachinggu-nya Luhan. Dugaan kalian meleset. Luhan hanyalah seorang namja yang terlalu dekat denganku. Tak sedikit dari yeoja-nya pun melirik kesal dengan hubungan kami. Ingat, 'yeoja-nya'. Ya, Luhan adalah pria yang berstatus. Siapa yang tidak kenal Luhan. Tampan, pintar, kapten basket, pandai bermusik, dan banyak kelebihan Luhan hingga terlalu sempurna dimataku. Bahkan dimata semua orang. Wajar saja, semua yeoja di sekolah kami selalu ingin mendapat perhatian lebih pada Luhan.

Ah iya, aku lupa mengatakan jika aku dan Luhan bersekolah di sekolah yang sama. Tidak hanya sekelas, kami pun duduk bersebelahan hingga tahun kedua ini. Sosok Luhan yang gampang menaruh hati pada gadis-gadis cantik, membuatnya mendapat julukan Playboy di sekolah. Berbeda sekali dengan aku yang terlalu kaku dihadapan para namja. Sehingga tidak ada namja yang bertahan mendekatiku karena mereka beranggapan aku membosankan.

Julukan playboy ini diperkuat dengan Luhan yang menjalin hubungan dengan para gadis itu dalam waktu yang singkat. Alasannya pun beragam, tak menarik lagi, terlalu egois, banyak bicara, dan banyak lagi hingga aku pun tak mengerti jalan pikiran namja. Terlebih lagi kenapa Luhan tidak pernah mengatakan aku membosankan, sungguh membuatku bingung.

***

Author POV

Hari ini hari senin. Hari yang cukup membuat siswa di SM High School sedikit kecewa. Karena dengan datangnya hari senin maka berakhirlah weekend mereka. Luhan juga merasakan hal yang sama. Dia datang agak sedikit terlambat. Tadinya Seohyun sudah menunggu Luhan di depan kediamannya. 15 menit Luhan tak juga menampakkan wujudnya. Sehun bilang semalam hyung-nya baru terlelap sekitar pukul 4 karena club bola faforit nya sedang bertanding. Alhasil terlalu sulit membangunkan Luhan pagi ini.

"Ya Seohyun! Tidur nyenyak, eoh?" Luhan yang hampir saja telat mengikuti kelas Cho Songsanim datang dan langsung menghempaskan pantatnya sedikit kasar di sebelah Seohyun.

"Siapa suruh playboy kodok sepertimu begadang?" balas Seohyun yang tetap fokus dengan bacaannya tanpa menoleh sedikit pun pada Luhan.

Luhan terlalu malas berdebat dengan anak ini. Ia hanya menggumam singkat diikuti dengan masuknya Cho Songsaenim. Kelas pun berakhir hingga 3 jam kemudian.

"Luhan-ah, tadi pagi Naeun menemuiku. Dia mengembalikan ini. Dia tidak bilang apa-apa, tetapi sepertinya matanya sudah berkaca-kaca ketika memberikan benda ini padaku" Seohyun menunjukkan benda berukuran mini yang bisaanya disematkan di jari seorang yeoja. Sudah pasti cincin. Oh, entah benda ke berapa yang telah dikembalikan ke tangan Seohyun oleh yeoja-yeoja Luhan.

"Oh, wae?? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Luhan tak mengindahkan benda yang disodorkan padanya dan malah membalas tatapan tajam yeoja disebelahnya. Luhan sadar setidaknya sudah 16, ah tidak, 17 yeoja di sekolahnya yang menjadi mantan kekasih-nya. Hubungan Luhan dengan Yoona lah yang bertahan sedikit lama yaitu 2 minggu. Selebihnya hanya hitungan hari. Termasuk yeoja bernama Naeun, yang baru saja memasuki hari ketiga.

Saranghae, My PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang