2

339 16 1
                                    

   Kepulanganku di sambut tangis haru mama,jangan tanyakan ayahku ada dimana yg pastinya ia masih asik sibuk dengan kekasih kebanggannya 'berkas'

"Alhamdulillah al kamu sehat nak..."tangis hana 'ibu ali' membelai wajah anak semata wayangnya yg selesai bertugas di lebanon

"Ya...seperti yang mama lihat"jawab ali dengan senyum khasnya

"Baiklah ayo kita pulang nak..kamu lepas dinas 1minggukan?"ajak hana menggandeng tangan al diikuti 2 bodyguardnya. Ali hanya mengangguk sebagai balasannya

-----

  Al termenung memikirkan perkataan ayahnya selepas makan malam tadi
"Ali kamu taukan ayah sudah tua,ayah ingin menikmati masa tua ayah bersama mamamu nak,"
  Ali yg sudah mengerti arah pembicaraan ayahnya menghentikan kegiatan membacanya

"Kau pewaris tunggal keluarga syarief nak, jadi ayah mohon kamu pikirkan itu juga." lanjut ayahnya dab beranjak pergi

"Keputusan ada di tanganmu nak, ayahmu sudah sakit-sakitan saat kau bertugas"ucap ibunya menambahkan dan bersegera menyusul syarief 'ayah ali'

   Hati ali gundah memikirkan keinginan sang ayah. Namun,ali menyadari tidak ada satupun keluarga dari ayahnya 'syarief' yg dapat di andalkan bisa-bisa mereka mengeruk semua aset perusahaan yg telah dirintis ayahnya itu maka dari itu ali tak bisa mengelak dari keinginan ayahnya ya...meskipun dunia bisnis bukanlah hal yg diinginkan ali namun apa salahnya mencoba?

"Baiklah aku akan memutuskan, Semoga engkau Berikan yg terbaik untukku ya Allah"gumam ali berlalu menuju ruang kerja ayahnya

------

"Ayah tidak memaksamu ali,semua ayah serahkan padamu, ayah masih memberikanmu banyak waktu" ucap sang ayah dengan senyum wibawanya. Ya..seperti inilah keluarga ali,demokasi selalu yg di utamakan karena kehendak pribadi akan jauh lebih berkah daripada kehendak yg dipaksakan

"Ali memutuskan akan menggantikan ayah" pernyataan ali membuat ayahnya menatapnya tak percaya pasalnya dunia militerlah yg sedari dulu ali impi-impikan akan ditinggalkannya

"Namun beri aku 2minggu untuk berpamitan pada keatuanku"lanjutnya..

"Ayah tidak memaksamu nak,kapanpun kau siap ayah setuju" tutur syarief kepada ali namun ia tak memungkiri bahwa ia senang dengan jawaban ali

"Baiklah aku permisi.."pamit ali tanpa menunggu jawaban sang ayah. Inilah ali yg tidak begitu dekat dengan ayahnya bahkan cenderung 'kaku' namun beda lagi dengan sang mama ia begitu akrab

-----

"Weitsss...ngapain lo kemari bukannya dapat cuti 1minggu ya?" tanya affan shabat karib ali yg kaget melihat ali memasuki lapangan tembak dengan doreng santainya

"Sumpek di rumah" jawab ali singkat

"Bokap lo lagi?" tanya affan menatap ali yg sibuk membidik sasarannya. Affan memang mengetahui masalah yg ali hadapi

"Gw akan terima tawaran bokap" jawab ali diikuti dengan suara tembakan tepat mengenai sasarannya

"Lo serius li.? Affan menatap tak percaya al yg hanya di jawab deheman oleh ali

"Tenang gw masih ada waktu 2minggu kok di sini" kekeh ali yg tidak sampai ke matanya,yg tidak di sadari affan

"Yah...kalau lo keluar gw minta duit ke siap lagi dong li.." kata surya sambil mengikuti al

"Et dah...lo bukanya ngasih gw kenang-kenagan atau apa kek malah duit mulu lo yg mikirin"jitak ali pada affan yang membuat affan mengaduh kesakitan dan kejadian itupun tak luput dari perhatian orang-orang
'Mayor ali udah balik.!'
'Ih..gantengnya mayor kesayangan gw..'
'Tambah hot aja..mayor ali..'
Sedikit ucapan Bisik-bisik para wanita yg terdengar oleh telinga tajam ali..sementara itu ia hanya mengeluarkan senyuman khasnya kepada para-para tadi dan disambut jeritan tertahan mereka

My SniperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang