Something I Don't Understand (NaruSasu)

2.5K 155 21
                                    

Chap 2~

Hening selama beberapa menit, Naruto masih setia mematung di depan pintu kamar mandi, dengan telunjuk yang masih setia menunjuk ke arah Sasuke.

Sementara Sasuke pun masih setia membulatkan matanya dengan wajah yang memerah nyaris sempurna. Namun seakan tersadar akan sesuatu, iya terburu bangkit berdiri berusaha menormalkan detak jantungnya yang mendadak berdetak begitu cepat.

Juga menyempatkan berdoa dalam hati agar Naruto tidak melihat wajahnya yang memerah.

"Se-sebaiknya, kau pakai handuk!" Sasuke memalingkan wajahnya yang semakin memerah. Bagaimana tidak, ia melihat Naruto keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang bulat. Hanya handuk kecil yang tergantung di lehernya, mungkin untuk mengeringkan rambut.

Meskipun tidak sengaja, namun Sasuke sempat melihat benda besar yang menggantung diantara selangkangan Naruto. Ia alihkan bola matanya lebih ke atas, berharap bisa menghindari penglihatan berbahaya itu, namun salah besar Sas! Ia melihat pemandangan yang tak kalah berbahayanya, enam otot tercetak jelas di perut berkulit tan itu. Lebih ke atas... ya Tuhan, dadanya sungguh bidang membuat Sasuke tak mengerti dengan desiran aneh di dadanya.
Oke, mungkin daerah itu pun harus ia hindari untuk dilihat. Mata dengan pupil berwarna onyx serta memiliki bulu mata lentik itu pun beralih lebih ke atas, dan seketika ia mematung,

Dia tampan sekali.

Mungkin jika Sasuke perempuan, ia akan menjerit histeris untuk memuja ketampanan Naruto. Tapi untungnya dia laki-laki dan tak akan sudi untuk memuja-muja Naruto.

Dan jika ada yang bertanya kenapa wajahnya memerah, Sasuke akan menjawab dia hanya malu sendiri melihat pemandangan 'memalukan' itu. Sungguh!

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" Naruto mencoba stay calm, meski dalam hati dia merutuki dirinya sendiri menyesal saat selesai mandi malas mengenakan handuk. Tapi hey, dia sering begitu karena dia hanya tinggal sendiri tentu tidak masalah. Namun akan lain cerita jika ada penyusup masuk ke kamarmu. Gigi Naruto terdengar bergemelutuk.

"Pakai dulu pakaianmu Dobe!" Lama-lama Sasuke emosi juga dengan Naruto, tinggal pakai baju apa susahnya.

"Kau berhutang penjelasan, dan salah besar kau memanggil Dobe pada seorang Uzumaki Naruto, Teme!"

"Hn" Sasuke membelakangi Naruto, memilih mengabaikan perkataan Naruto, dari pada harus malu lebih dari itu jika terus menatapnya.

.

Detik menapaki menit, kini Naruto sudah selesai dengan urusannya. Memakai pakaian. "Hey kau! Bagaimana bisa kau berada di kamarku huh?"

Sasuke berbalik setelah beberapa menit nonstop melihat kedua telapak kakinya yang baru ia sadari tak mengenakan alas.

"Kau itu buta dan tuli ya?" Sasuke mendeath glare Naruto, namun tak sedikit pun Naruto memper masalahkannya.

"Aku memakai password di pintu masuk apartement, seingatku hanya aku yang tahu." Sasuke kesal si pirang menyebalkan itu tak menggubris perkataannya.

"Dobe, sebenarnya apa masalahmu huh? Aku mengikutimu sejak dari taman, berhenti berpura-pura!" Seingat Sasuke, sebagaimanapun kesalnya dia, tidak pernah berbicara sebanyak itu. Ada apa sih denganku! Dia berfikir bingung.

"Taman? Jangan membual! Katakan padaku siapa yang menyuruhmu!?" Naruto tak habis fikir ternyata ada musuhnya yang mencoba cara konyol untuk menyerangnya. Tapi jika diperhatikan pemuda di hadapanya ini lumayan juga, wajah yang tampan namun Naruto lebih suka jika menyebutnya cantik eh. Tubuh ramping untuk ukuran seorang laki-laki, kulit putih yang nampak halus terlihat seperti kulit wanita, rambut berwarna hitam kebiruan dengan hair style yang aneh, terlihat seperti pantat ayam? Juga mata yang Naruto sadari sangat indah, warna pupil hitam sehitam batu obsidian seakan menyedot Naruto ke dalamnya, serta bulu mata lentik melengkapi ke indahannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Something I Don't UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang