Meet Up

3K 53 4
                                    

Hallo semua~

aku disini penulis baru, aku udah buat banyak cerpen tapi sayang belum sempet aku post. sebelumnya panggil aja aku red. sebagai seorng penulis aku gak permasalahkan mengenai genre yang aku buat, baik itu normal ataupun LBGT. karena seorng penulis itu menurutku bebas menuangkan aspirasi mereka. dan kebetulan cerita yang aku post kali ini ngambil tema lesby. kalau emang gak suka, aku gak masalah, ya jangan dibaca, tapi ceritaku ini bisa dibilang ringan kok, jadi gak ada adegan macem-macemnya. so jangan lupa review ya ^^

Diatas itu gambar dian ya :)

OOO

Cinta pertama itu menyakitkan, tapi cinta yang tak terbalaskan itu menghancurkan.

Sakit rasanya saat pacar kita selingkuh, apalagi jika itu adalah cinta pertama kita. Setelah aku memutuskannya, aku putuskan untuk sendiri terlebih dahulu. Aku tidak sombong saat aku bilang, banyak cowok yang setelah itu mulai mendekatiku, terlebih aku termasuk salah satu gadis yang bisa digolongkan cantik disekolah. Tapi hanya saja aku belum bisa membuka hati. Sampai akhirnya...

Aku bertemu seseorang di tempat lesku yang baru. Aku yang datang telat, awalnya tidak mengetahui keberadaannya, namun tidak lama, ia sudah bisa menarik perhatianku. Bisaku katakan dia memiliki serlera yang berubah-ubah. Sesekali dia datang dengan pakaian yang rapi terkesan keren dan modis malah, lalu pakian serba hitamnya yang membuatku mengaguminya, bahkan sampai celana lusuh dan baju besar yang dia pakai.

Entah sejak kapan tepatnya aku mulai sering memperhatikan dia. Guru-guru ditempat les semua mengenalnya karena dia termasuk pintar dan sangat ramah pada siapapun. Apalagi sikap lucu yang ia tunjukan. Tapi tak jarang ia hanya diam, dan tak bergeming sedikitpun sibuk dengan urusannya. Terkadang sibuk dengan handphonenya sendiri. Komik atau novel tebalnya yang bahkan sampai 800 halaman mungkin. Bahkan ia mengubah namaku untuk dijadikannya bahan tawanya. Tapi aku tak marah, malahan bisa dibilang aku senang, mungkin dia juga memperhatikanku.

Dia selalu memilih tempat duduk di pojok belakang, selalu, ingin rasanya aku duduk disebelahnya, tapi aku tak punya alasan yang cukup untuk berpindah tempat duduk didekatnya, pernah aku beniat untuk datang lebih awal dan mengambil tempat duduk disebelahnya sebelum ia datang, tapi aku urungkan itu. Aku sempat memperhatikan saat ada yang mengambil tempatnya bahkan disebelahnya saja, ia akan langsung duduk di depan, menghindari orang-orang agar jangan mendekatinya. Bahkan untuk disebelahnya saja harus dibiarkan kosong. Memang ia tak pernah bilang keberatan, tapi terkesan seperti itu menurutku.

Terkadang aku sering mencuri pandangan ke dia, karena aku selalu memilih duduk dipojok belakang yang lainnya, sekedar ingin tau dia sedang apa. Aku binggung kenapa aku bisa seperti ini, pernah kucoba untuk melawan rasa ini, tapi percuma rasanya, karena tanpa aku sadari aku selalu berdiri lebih lama di depan cermin, sekedar memperbaiki dandananku yang aku rasa tak pernah telihat bagus, selalu saja aku merasa ada yang kurang, tapi aku senang, setidaknya dia jadi motivasiku belajar, agar tidak terlihat begitu bodoh didepannya. Sering aku lihat dia belum berganti pakaian sekolahnya saat di tempat les, bahkan sesekali tertidur sejenak di tempat les. Sesibuk itukah dia? Apa yang ia kerjakan?

Hari ini hari jumat, seperti biasa, belakangan ini setiap les, dia selalu terlambat bahkan saat bel pulang dia akan jadi orang pertama yang keluar mendahului guru. Sedang banyak kegiatan mungkin. Namun bisa dibilang hari ini hari keberuntungan. Hari ini aku sengaja meminjam bolpoinnya agar ia tak langsung pulang, benar saja dia menungguiku sampai selesai mencatat. Lalu tiba-tiba Mita berbicara "ada yang mau beli tiket Japan Festival ? murah kok". Ternyata itu ampuh mengalihkan perhatiaannya.

"aku gak tau tempat, gak ada yang tak ajak juga padahal pingin banget kesana" komentar temanku yang didepan Tata. "aku lagi perlu liburan. Aku pesen satu ya" ucapnya. "kamu sendiri? Bareng aku aja gimana? Makin rame makin seru" ucap temenku lagi. Seketika aku sedikit cemburu, lalu berteriak "aku ikut juga ya pesen satu" dan yes. Minggu nanti aku bisa jalan-jalan dengannya meski bukan berdua. Kami sudah menyiapkan rencana untuk pergi kesana. 4 orang dan 2 sepeda motor. Dan aku akhirnya semotor dengannya. How lucky I was.

Kita berkumpul dirumah Tata, aku sempat binggung ingin pakai apa, aku ingin terlihat cantik di depannya. Tapi terlalu tidak pantas memakai rok pendek disiang hari apalagi mengendarai motor. Lagipula jaraknya cukup jauh. Tapi untung saja Tata mengirim sms dan bilang kita kesana dengan mobilnya, jadi aku putuskan memakai terusan berwarna hitam polos dan tara.... Dia juga memakai pakaian serba hitam, dari baju, jaket, topi dan jeansnya. Hahaha... inikah ikatan batin?

Jadi aku dan dia duduk di belakang, sejenak kami bercerita bersama, berbicara tentang sekolah kita mesing-masing, tapi baru saja diam sejenak, dia sudah tidur dengan lelap. Aku benar-benar berharap bisa meminjamkannya bahuku. Tapi jarak kita terlalu jauh, terlalu aneh jika aku tiba-tiba mendekat. Saat mobil Tata tiba-tiba menikung tajam, dan buk~ sekarang kepalanya sudah ada di pangkuanku. Temanku yang melihat berkata "kamu gak apa-apa?" ucap Mita. "enggak kok, kayaknya dia lagi capek banget, biarin aja tidur bentar" ucapku seraya meliriknya sejenak.

Kenapa ia bisa sebegitu menawannya meski sedang tidur. Oh God, what's wrong with me?! Perlu waktu satu jam lebih untuk sampai, sebelumnya aku telah membuat rencana, kami akan berfoto dengan orang-orang yang melakukan cosplay. Mencoba masakan jepang, memakai yukata, masuk rumah hantu, menulis harapan di pohon harapan (tanabata), dll. Sungguh menyenangkan, tapi kami berpencar karena Tata dan Mita benci rumah hantu dan akan berkumpul jam 5 di mobil, tak apa, karena itu artinya aku hanya berdua dengannya, yes!. Tapi ternyata tidak selalu menyenangkan, apalagi saat ada gadis kecil (menurutku), dia manis dengan rambut nya yang panjang dengan menggunakan terusan berenda berwarna cream dan putih. "kana?!" teriaknya seraya berlari memeluk teman disampingku, orang yang aku suka. "kesini ama siapa? Kok gak ngajak aku? Kana selingkuh ya? Kok Kana keren banget sih make baju hitam?" begitu banyak pertanyaan bertubi-tubi yang dilontarkan. SIAPA DIA??!!!





My Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang