Andi dan Alan

15 0 0
                                    

"Jadi nginep lagi?" Tanya Alan
"Jadi dong Lan hehe. Di rumah sepi banget mending aku nginep aja. Huh aku nggak mau mati kebosanan gara-gara nggak ada yang aku ajak ngobrol." Jawab Andi cengengesan
"Oke terserah. Mereka nggak jadi balik sekarang?" Tanya Alan bingung
"Nggak jadi. Tadi Mama nelpon katanya ada urusan mendadak jadinya ya gitu deh. Bete banget kan. Masa ketemu ama anak semata wayangnya aja ribet banget. Lama-lama mereka lupa lagi kalo punya anak huh." Andi berkata jengkel dan mendengus.
Alan bersyukur dalam hati. Untung aja orangtua Andi pergi lama jadi dia akan bisa bersama Andi seharian dan mendengar suaranya lebih lama. Memikirkannya membuatnya menjadi mengulas senyum tipis.
"Ya udah biarain aja Ndi. Mereka nggak mungkin bakal ngelupain kamu, jadi jangan berkhayal yang aneh-aneh kayak gitu. Mending kita pulang aja sekarang. Lihat di kelas cuma ada kita aja nih." Jawab Alan dan langsung menenteng tasnya di punggung. Berjalan meninggalkan kelas.
"Iya iya tunggu dulu, aku masih masukin buku nih." Jawab Andi dan buru-buru masukin buku ke tasnya. Setelah itu cepat-cepat menyusul Alan.
"Lan kamu tahu nggak? Katanya di kelas sebelah ada cewek manis lho. Tadi aku denger banyak banget yang ngomongin dia. Aku jadi penasaran banget nih. Besok kita lihat yuk?" Andi berkata saat sudah menyusul Alan dan berjalan beriringan dengannya.
Seketika langkah Alan berhenti. Ia menatap mata Andi dan berkata, "Nggak tertarik." Tangan Alan terkepal disisi tubuhnya. Moodnya langsung berubah jadi buruk.
"Yahh kok gitu sih? Anterin aku aja deh. Kitakan udah sobatan nih dari dulu masa kamu nggak mau bantu aku sih. Pleaseeeee." Alan melihat matanya. Bagaimana mata hitam itu berbinar penuh harap. Akhirnya dia mendengus. Bener-bener sadar nggak bakal bisa tahan dan kalah. Dia merasa kalut dan resah. Bagaimana jika Andi meninggalkanku? Pikiran itu membuatnya tambah tak nyaman.
"Oke." Kata Alan simpel tapi tak sesimpel apa pikirannya.
"Yeeeeeyy kamu emang sahabat yang baikkkk banget." Ucap Andi kegirangan. Alan yang melihatnya walaupun merasa sedih tapi tetep aja semangat dan nada ceria Andi membuatnya tersenyum tipis.

Tbc

Ini cerita keduaku. Semoga pembaca suka^^ Bagi yang berminat tolong tinggalkan jejak kalo udah selesai baca ya. Lebih bagus lagi kalo mau ngasi komentar dan saran. Makasi :D

Friendship Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang