Kamu telah pergi.
Menorehkan luka.
Dan aku disini.
Menyembuhkan luka.****
Angin malam berhembus pelan menyapu wajah tirusnya. Suara deburan ombak yang tak teratur terdengar seperti alunan lagu indah yang menenangkan. Senja sudah berganti malam. Matahari sudah berganti bintang. Dan hatinya sudah berganti beku.
Semua sudah berlalu, baginya kenangan manis hanyalah sebuah kenangan tak berarti. Semua sudah berlalu, baginya dulu yang kini indah tak lagi indah. Semua sudah berlalu, apa yang dulu dia kira bisa bertahan selamanya kini tak lagi bertahan. Semua sudah berlalu dan kini semua telah berubah. Entah berubah ke arah yang buruk atau sebaliknya.
"Hei."
Sapaan dari seseorang di belakangnya, membuat gadis itu memutar tubuhnya. Gadis itu tersenyum kecil tanpa berniat menghapus jejak-jejak bekas air matanya.
"Hei," sapanya balik.
"Udah lama disini?" Tanya pria itu.
Gadis itu tertawa pelan, "belum. Baru dua puluh menit yang lalu."
"Bolehkah aku menemanimu?" Tanya pria itu.
"Tentu boleh," jawab gadis itu menggeser duduknya.
Pria itu pun duduk dihamparan pasir tepat sebelah gadis yang kini menyisakan bekas air matanya di pipi tirusnya.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya pria itu memecah keheningan pantai.
Gadis itu tertawa miris, "apa aku terlihat sedang tidak kenapa-kenapa?"
"Kamu bisa cerita ke aku. Aku siap menjadi bahumu," ujar pria itu lembut.
Gadis itu menoleh dan air mata kembali mengalir. Memorinya jatuh saat masa lalu kembali menghantamnya. Saat masa lalu masih terasa indah. Dan saat masa lalu perlahan mulai menghancurkannya menjadi gadis lemah.
"Semua berawal dari..."
[a/n]
HAAII! Mau gue lanjutin atau gue stop ajaa? Ini cuman percobaan yaaa hehehe:)) dan ini cuman short story doang. Sampingan My Nada karena gue bosen hehehehe:')
Votes dan comments!
Regards,
Dera
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Luka [7/7 End]
Teen FictionKamu akan tahu bagian paling brengsek dari mencintai: ketika orang yang kamu cintai sepenuhnya hanya mencintaimu seperlunya. "Jika kamu tahu sesuatu akan berakhir buruk, sanggupkah kamu menghentikkannya saat masih terasa indah?" • Short Story - Comp...