Bagian 6. seandainya

146 25 4
                                    

Waktu berlalu begitu cepat..

Sebentar lagi aku ujian kelulusan..

Karna itu,
Mau tidak mau..
Siap tidak siap..
Aku harus kembali kesekolah.

Disekolah, aku menjadi perbincangan orang banyak.
Tapi aku tidak perduli, tidak perduli sama sekali.

Akupun berubah menjadi pemurung, karna rasanya..
Hidupku sudah tidak indah lagi, sudah tak berwarna lagi...

Hidupku berubah menjadi kelabu semenjak erfan pergi..

Bahkan sampai saat kelulusan..
Aku masih merasa hampa...

Saat teman temanku yang lain berpesta untuk merayakan kelulusan, aku tidak ikut.

Karna bagiku,
Semua gaada artinya tanpa erfan.

**

Setiap hari, yang kulakukan hanyalah mengurung diri dikamar..
Sembari menyesali kejadian yang telah terjadi.
Aku merasa, erfan meninggal karnaku..

Seandainya saja..
Waktu itu aku tidak mengajaknya bercanda, pasti dia tak akan pergi.
Seandainya saja..
Waktu itu erfan yang memakai helm, pasti dia selamat.

Seandainya saja, saat itu kami tidak pergi kelaut.
Seandainya saja, kami tidak pacaran.
Seandainya saja, hari itu tidak hujan.
Seandainya saja, aku tak kenal erfan. .

Pasti...
Pasti...
Pasti...
Pasti semuanya akan baik baik saja, tidak seperti ini.

Aku menyesal,
Aku menyesal,
Benar benar menyesal.

**

Kini aku kuliah di binus, tempat kuliah yang kuinginkan, tempat yang sudah jauh jauh hari aku rencanakan.. bersama erfan.

Hari demi hari yang kujalani masi sama seperti biasanya.. kelabu.

**

Hari ini, aku berziarah ke makam erfan, karna hari ini adalah hari aniv kita yang ke-1 tahun.

Sudah 4 bulan sejak kejadian itu, tapi bagiku..
Kejadian itu masih seperti baru saja kemarin terjadi.

**

Malam ini hujan,
Hujan...
Setiap hujan,
Aku selalu kembali teringat akan kenanganku bersama erfan.

Karna hujan..
Yang mempertemukan kita.

Sambil menatap kalung pemberian erfan, aku kembali mengenang saat saat indah bersama erfan..
Hal itu selalu saja membuat air mataku kembali mengalir..
Dan membuatku kembali menyesali pertemuanku dengannya.

Aku benci hujan.
Karna hujan, yang mempertemukan kita.
Karna hujan, yang mengenalkanku padamu.

Dan karna hujan, yang membuatmu pergi Jauh dari sisiku.

Sungguh..
Aku benci hujan.

Kalau saja tidak hujan, aku tak akan bertemu erfan, tidak akan berkenalan, berteman, bercanda, dan berbagi rasa.

Dan mungkin...
Kejadian ini tak akan terjadi..

Huffftt..
Terlalu banyak menangis membuatku lelah...
Dan membuatku merasakan kantuk..

Dan akhirnya, aku tertidur..

**

"Tiara... ra.. tiara.."

Hujan...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang