Chapter 3

52 6 0
                                    

Aku berjalan pelan menyusuri koridor yang masih sangat sepi ini. Aku memang sengaja berangkat pagi-pagi,untuk melanjutkan membaca buku di perpustakaan kemarin yang belum sempat ia selesaikan.

Aku memang suka membaca,khususnya yang bergenre romance. Aku masih kelas 3 SMA,18 tahun. Selain membaca,aku sangat menyukai musik. Gitar,salah satu alat musik yang bisa aku mainkan. Yang mengajarikupun adalah orang yang sangat aku cintai,Digo.

Aku sudah sampai di perpustakaan sekolahku yang berada di lantai 3 ini. Cukup jauh memang,tapi aku selalu bersemangat jika ingin ke sini.

Biasanya,aku menghabiskan waktuku di sini bersama Digo. Huh,aku harus mencoba sedikit ikhlas lagi.

Aku bergegas mengambil buku yang belum sempat kuhabisakan kemarin dan membawanya ke tempat duduk kosong dekat jendela.

Di sini adalah tempat favoritku bersama Digo dulu. Huh,Ok. Aku mulai membuka buku ini dan mulai membacanya.

***

Teng... Teng...

Tak terasa,sudah 30 menit aku membaca. Dan bel masukpun sudah berbunyi. Aku cepat-cepat mengembalikan buku ini ke raknya. Dan bergegas untuk menuju ke kelas.

Aku berjalan malas menuju kelas. Aku baru ingat jika hari ini ada pelajaran fisika. Aku paling lemah dalam pelajaran ini.

Lhoh,kok sepi banget. Apa udah masuk ya?. Dalam hati aku bertanya-tanya.

Dan benar saja,kelas sudah mulai dan aku terlambat. Aku mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu berwarna coklat ini.

"Huh,tenang prilly" Aku menarik nafas dalam-dalam seraya mengeluarkannya.

Ok,aku sudah siap.

Tok.. Tok.. Tok..

Ceklek..

Suara pintu itu terdengar terbuka. Aku mencoba memberanikan diri untuk mendongakkan kepala. Dan,aku terkejut bukan kepalang.

Di depanku tengah berdiri seorang laki-laki yang sangat,tampan..

Aku terpaku menatap mata onyx tajam miliknya. Siapa dia?. Tanyaku dalam hati. Bulu matanya lentik. Bibirnya kemerah-merahan. Kulitnya mulus tanpa noda sedikitpun. Aku sampai menganga melihatnya. Oh,betapa memalukannya wajahku ini.

"Ekhemm"

Sebuah deheman berhasil membuatku tersentak kembali ke dunia nyata. Aduh,pipiku sudah pasti memerah menahan malu karena tertangkap basah terang-terangan memperhatikannya.

"Sedang apa di sini?" Ucapnya,singkat,datar,dan terkesan dingin.

"Ma..maaf,saya terlambat" Ucapku terbata-bata. Wajahnya sangat menyeramkan dengan mata elangnya yang menatapku tajam.

"Baiklah,cepat kamu masuk" Ucapnya.

"Hah"

"Cepat masuk,jangan sampai saya berubah pikiran untuk menghukummu" Ucapnya,dengan nada yang lebih tinggi.

"Ba..baik"

Aku langsung masuk ke dalam kelas dan menuju kursiku. Huh,aku bernafas lega karna dia tidak menghukumku.

BTW,dia siapa ya?. Kembali aku bertanya-tanya tentang siapa dia. Ah,daripada aku mati penasaran,lebih baik aku bertanya pada teman di sampingku.

"Pstt.. Pstt,Mill.." Bisikku,pelan. Huh,untung dia menoleh.

"Napa prill?" Tanyanya,tentunya dengan nada yang pelan. Hampir berbisik.

"Itu,dia siapa?" Tanyaku,pelan.

"Ohh,dia guru baru di sini. Kenapa prill? Oh iya,tadi kenapa telat?" jawabnya.

Ooh,jadi dia guru baru. Gumamku dalam hati.

Belum sempat aku menjawab pertanyaan Milla,tiba-tiba ada yang menimpukku dengan penghapus papan tulis. Aduhh.. Aku meringis kesakitan seraya mengelus-elus kepalaku.

Aku menoleh ke arah orang yang berani-beraninya menimpukku. Di sana ada tatapan nyalang yang seketika membuat aku menciut.

Ohh,habislah riwayatku!!. Seruku dalam hati.

***

Hai.. Hai..
Hari ini aku update 2 kali,semoga suka.. Happy reading :)

Ponorogo,08 Januari 2016
17.35 WIB

Tentangku ..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang