Chapter 4

36 6 0
                                    

Di sinilah aku sekarang,di tengah lapangan dan berdiri menghadap ke bendera. Kalian pasti tahu apa yang terjadi padaku. Huh,iya. Aku di hukum..

Ini pertama kali sepanjang sejarah aku di hukum karna berbicara saat pelajaran dimulai.

Huh.. Berkali-kali aku membuang nafas kasar. Udara sungguh panas dan rambutku sudah lepek karna keringat. Hiyekk.. Sampai rumah aku harus keramas sebanyak 5 kali,atau perlu akan aku habiskan sebotol sampo yang besar itu.

***

Tak terasa,sudah 1 jam lebih aku berdiri. Huh,sungguh melelahkan.

Teng.. Teng..

Yess,istirahat sudah tiba!! Sorakku dalam hati. Aku sungguh bersyukur.

Aku segera menuju ke kantin dengan tergesa-gesa. Berlari-lari kecil. Tak melihat jalan karna sudah terlalu haus,aku tak menyadari ada kulit pisang yang tergeletak di tengah koridor.

Tentu saja aku terpeleset dan bersiap-siap menanggung malu. Tapi,kenapa tidak terasa sakit..

Apa aku sudah mati??,tidak-tidak,masa terpeleset sedikit saja mati.. Batinku berteriak.

Aku memberanikan diri untuk membuka mataku. Dan alangkah terkejutnya aku. Di depanku,seorang pangeran tengah menatapku dengan tajam.

"Ganteng.." Gumamku,pelan. Tanpa sadar.

"Fiuhh" Aku tersentak saat dia menyadarkanku kembali ke dunia nyata.

Aku segera berdiri dan berlalu pergi darinya. Biarkan saja,akan kubalas perbuatannya padaku.

Tapi,kenapa jantungku berdebar-debar saat tadi aku menatap mata indahnya. Tunggu,apa tadi.. Indah?? Tidak-tidak,bagaimana sih aku ini,malah ngelantur.. Seruku dalam hati.

Sampai di meja kantin yang kosong,aku langsung meminta minum. Dan tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri. Entah kenapa,aku selalu berbunga jika mengingat kejadian tadi. Apa ini..??. Aku menggelengkan kepalaku dan segera menepis perasaan aneh ini.

Tidak,cintaku hanya untuk Digo!! Teriakku dalam hati.

"Prill!!"
"Prilly!!"

Kurasa ada yan memanggilku,siapa?

"PRILLYY!!!" Dia berteriak tepat di samping telingaku.

Aku menoleh seraya mengusap telingaku yang terasa sakit.

"Apa sih mill?!" Ternyata milla,huh untung dia temanku,kalau tidak sudah ku tendang dia..

"Hehehe,sorry prill. Lo sihh! Dipanggilin gak nyaut-nyaut. Yaudah gue teriak aja" Balasnya,sambil marah-marah.

Lhoh,kenapa dia yang marah,harusnya kan aku!! Protesku dalam hati.

"Ihh,kenapa jadi kamu yang marah!!" Protesku.

"Ehh,iya ya,kan harusnya yang marah itu kamu" Jawabnya,nyengir.

Huh,temanku ini memang kadang-kadang lemot di saat yang gak tepat.

"O iya,tadi lo kenapa telat??" Tanyanya.

"Tadi aku habis dari perpus,biasa" Jawabku.

"Oohh" Dia hanya membulatkan mulutnya,pertanda dia mengerti.

"Bu,pesen minum satu lagi ya,tambah nasi goreng satu" Teriakku pada penjual di kantin sekolahku.

Sedangkan milla hanya menatapku cengo.

"Ya ampun prill,lo udah habis 3 gelas tapi udah nambah lagi!! Gak kembung tuh perut!!" Cerocosnya panjang lebar.

"Gak usah lebay deh mill,ya wajarlah kan tadi aku habis dihukum,jadi aku haus banget.." Jelasku kepadanya.

Dia hanya nyengir gak jelas..

"O iya prill,tadi guru barunya ganteng bangett yaa!!" Aku menatap milla yang sedang memikirkan guru baru itu,mungkin.

"Huh,ganteng sih iya. Tapi nyebelinnya itu lhohh,bikin aku naik darah tau gak!!" Seruku.

Milla menatapku horror..

"Kenapa mill??" Tanyaku,bingung.
"Itu siihh DELO!!" Sedetik kemudian,Milla tertawa terbahak-bahakk..

"Bhaaaa Haa haaa!!!" Buset,ketawanya kayak mak lampir,suerr.. Ucapku dalam hati..

Aku meninggalkan Milla yang sedang tertawa ngakak. Hahaha,rasain tuh aku kerjain,sekalian bayarin ye mill,hihihi. Aku tertawa dalam hati..

Sebelum keluar dari kantin,aku sempat mendengar milla meneriakkan namaku,dan mengeluarkan sumpah serapahnya yang aku gak tahu artinya apa..

Hahahaha!!! Puas sekali aku mengerjai milla.. Aku kok dilawan! Aku membanggakan diri dalam hati..

***



Hai hai!!
Butuh pendapatnya ya!
Happy reading :)

Ponorogo,10 Januari 2016
10.14 WIB

Tentangku ..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang