Final

2.2K 155 22
                                    

Setahu Mark, seorang teman tidak akan memeluk dengan cara yang selalu Jackson lakukan padanya. Dia memeluk seakan semua yang ada pada diri Mark itu begitu berharga.

Setahu Mark, seorang teman tidak akan mencium dengan cara yang selalu Jackson lakukan padanya.

Semua pelukan curian itu. Semua ciuman tiba-tiba itu. Mau tidak mau membuat Mark berpikir, apa sesungguhnya yang di pikirkan seorang Jackson Wang saat melakukan itu? Adakah otaknya berada di tempat yang benar?

Mark yakin seyakin-yakinnya bahwa dia laki-laki normal, atau setidaknya dia sudah memiliki begitu banyak mantan perempuan sebelum dia memasuki Got7. Dan semua mantannya adalah yang terbaik dari semua wanita yang dia temukan.

Tapi karena Jackson Wang, Mark mulai merasa ragu. Adakah penjelasan yang masuk akal untuk Mark? Karena setiap kali Jackson mendaratkan ciuman randomnya, Mark merasakan sesuatu yang lain. Sesuatu yang hangat di perutnya, belum lagi keinginan untuk tertawa tapi tidak ingin disaat bersamaan. Perasaan seakan dia kelewatan beberapa anak tangga ketika dia menuruni tangga. Perasaan yang seperti perutnya mencelos dan jungkir balik. Perasaan yang membuat Mark pusing. Entah kenapa.

Seperti saat ini. Mark sedang berbaring menelengkup di atas tempat tidurnya sembari menatap layar laptopnya. Menonton video dari situs youtube. Hanya usahanya untuk membunuh rasa bosan berhubung hari ini mereka tidak memiliki jadwal apapun kecuali latihan yang biasanya.

Mark tenggelam dalam dunianya sendiri. Tak menyadari apapun yang ada di sekitarnya sampai dia mersakan tekanan di puncak kepalanya, di barengi dengan sensasi hangat di sekeliling lehernya. Hal itu membuat Mark tersentak dan otomatis memutar lehernya untuk melihat siapa orang yang sudah membuatnya hampir kehilangan nyawa.

Dan ternyata dia adalah Jackson Wang.

Harusnya Mark mengetahuinya. Siapa lagi yang akan berperilaku seperti itu kepada Mark? Si tertua di grup mereka. Hanya Jackson Wang.

Tapi yang aneh adalah Mark sama sekali tak ingin Jackson melepas rangkulan tangannya di sekeliling leher Mark. Dia tidak ingin kehilangan perasaan hangat dan sensasi aneh yang mengaduk perutnya. Apakah ini wajar?

"Apa yang kau lakukan?" suara Jackson terdengar sedikit teredam mengingat saat ini bibirnya hampir tertempel dengan puncak kepala Mark.

"Bukan apa-apa. Hanya melihat beberapa video di youtube." Jawab Mark sedikit malas sembari menjalankan kursor laptopnya untuk melihat-lihat video disana. Kehadiran Jackson juga selalu membawa dampak ini kepadanya. Perasaan nyaman dan hampir seketika membuat Mark mengantuk.

Jackson memajukan kepalanya hingga sekarang dagunya berada persis di atas puncak kepala Mark. Menekannya disana. Anehnya, Mark sama sekali tak merasa sakit.

Mata Jackson ikut menjelajahi sederetan title video yang tertera disana. Kemudian ketika dia menyadari adanya video yang menarik perhatiannya, tangan Jackson menghentikan tangan Mark dengan menggenggamnya. Membuat Mark mau tak mau menghentikan aktivitasnya.

"Video ini sepertinya bagus." komentar Jackson datar kemudian men-double click pada video itu. Mata Mark membelalak ketika menyadari title dari video tersebut. 'It's MarkSon or never' judul video macam apa itu? Tapi sebelum Mark bisa berkomentar apapun, video itu telah terputar.

Selama beberapa menit ruangan itu senyap. Berhubung Mark mengatur suara laptopnya dengan volume kecil, jadi lagu yang mengiringi video itu hanya terdengar sayup-sayup. Tapi justru itulah kuncinya. Bunyi nada sayup-sayup dan mengiringi pemutaran video yang membuat perut Mark menegang. Video yang dia tidak akan pernah menyangka akan menontonnya lewat youtube. Bersama Jackson Wang. Seseorang yang sudah membuatnya bingung. Seseorang yang saat ini berada di layar laptop. Bersamanya. Bersama Mark Tuan.

Not Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang