Part-19 Kesalahan

23.4K 928 36
                                    

Silahkan diberi vote dan comentnya

HappyReading

Author POV

Natasya berdiri dihadapan Alfran yang masih duduk diatas sofa. Ia enggan untuk menatap lelaki dihadapannya. Untuk pertama kalinya Natasya merasa begitu malu didepan seorang laki-laki seumur hidupnya.

Suasana saat ini begitu canggung, mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Natasya dengan rasa malunya dan Alfran dengan rasa bersalahnya.

Natasya malu sebagai wanita ia menanggalkan harga dirinya hanya karena sebuah permainan konyol. Sedangkan Alfran, Alfran merasa bersalah telah memberi tantangan semacam itu pada gadis baik-baik seperti Natasya. Harusnya ia sadar, bahwa Natasya tak memiliki cara hidup yang bebas tak beraturan sepertinya.

"Kita akhiri saja permainan ini" Terdengar Alfran mulai lebih dulu membuka suara. Natasya semakin menunduk rasa malunya terasa menjalar keubun-ubun. Dalam benaknya Natasya berpikir bahwa pasti Alfran akan berpikiran dia sama saja dengan wanita tak tahu diri diluar sana yang digaulinya, hanya saja ia berpura-pura bersikap seolah munafik tak tahu apa-apa.

"I-iya" Jawab Natasya yang terdengar lirih. Alfran semakin merasa bersalah mendengar itu. Tanpa berbicara sepatah katapun lagi, Natasya melangkah pergi menuju tangga agar sesegera mungkin menghilang dari jangkauan pandangan Alfran.

Natasya POV

Kenapa adegan ciuman tadi selalu berputar-putar didalam kepalaku, seperti selayaknya kaset rusak yang tak layak pakai. Membayangkan aku duduk dipangkuan Alfran, saling melumat dan menempel- Arrrghhh apa yang aku pikirkan. Ini gila, yaa lama-lama aku gila karena ini. Tanpa sadar aku menyentuh bibirku, aku masih mengingat jelas cara Alfran menyentuhnya dengan bibir.

kutatap sedih langit-langit kamarku. Aku harus tahu diri, aku tidak boleh terlarut-larut dalam kejadian tadi. Kami bukan hanya satu dua kali melakukan itu. Dan Alfran?? Alfran hanya menganggap itu biasa-biasa saja dan berlaku seolah tak terjadi apapun keesokannya.

Entah mengapa perasaan nyeri mendera hatiku. Berpikir Alfran melakukan itu dengan sesuka hati dan dengan siapa saja, membuatku merasa terlalu murahan bersedia melakukan itu dengannya juga tanpa berniat melakukan penolakan sama sekali.

Ayo Natasya lupakan kejadian itu. Itu tadi hanya sebuah tantangan konyol yang Alfran berikan padamu. Lupakan itu Natasya. Berhentilah merasa malu dan perintahkan pada hati bodohmu itu agar berhenti berdebar.

Kuubah posisiku menjadi tengkurap, menelungkupkan wajahku kedalam bantal. Berharap bayangan Alfran dengan berbagai eskpresi, segera lenyap dalam otakku. Tapi bodohnya bayangan itu masih terus menari-nari dikepalaku seolah sengaja mengejek diriku. "Arrrghhh" Aku terlonjak bangun lalu mengacak-ngacak rambutku frustasi.

Alfran POV

Setelah merasa yakin Natasya benar-benar hilang. Aku beranjak berdiri sembari mengibas-ngibaskan kaos yang kupakai.
Kenapa aku tiba-tiba gerah, dan satu lagi aku yakin pasti jantungku sedang tidak sehat-sehat saja malam ini.

Aku mengacak rambutku gusar. Harusnya aku tak berpikiran untuk memberi tantangan seperti itu pada Natasya, kalau akhirnya akan seperti ini.

Baru saja kami sudah kembali saling bicara seperti biasa. Kenapa aku harus melakukan kesalahan lagi. Harusnya dan harusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu. Sudah tahu Natasya itu berbeda dengan jalang-jalang diluar sana. Kenapa aku menyuruhnya menciumku lebih dulu.

Tak henti-hentinya aku berjalan mondar mandir, selayaknya orang yang sedang berpikir keras, Namun nyatanya. Aku tidak memikirkan apapun selain. Debaran jantungku yang tak berniat berhenti dan rasa bersalah yang tiba-tiba kurasakan.

Jodoh?? Mungkin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang