(Part 7) Membersihkan rumah

24.2K 974 32
                                    

HappyReading :)

Natasya sudah siap berperang dengan rumahnya pagi ini. Ia sudah memakai kaos oblong yang berlogo 'DAMN, I Love New york' dipasangkan dengan hotpanst lepis kesukaannya. Setelah selesai menggulung asal rambutnya Natasya keluar kamar dan berjalan menuju lantai dasar.

"Ayo kita mulai membereskan rumah ini" Ajak Natasya dengan wajah berbinar membuat Alfran memandangnya aneh.

"Aku malas" Jawab Alfran menyenderkan punggungnya disandaran sofa. Natasya yang melihat itu berkacak pinggang

"Kau tidak bisa seperti itu. Ini sudah peraturannya. Berhentilah bersikap seperti pecundang"

Alfran menatap Natasya tajam
"Apa kau bilang??"

"Pecundang" ulang Natasya santai.

"Aku bukan pecundang" kesal Alfran

"Kalau begitu ayo kita membersihkan rumah ini" Ucap Natasya tersenyum lebar.

"Aku tidak mau" tolak Alfran tegas

Natasya bersedekap memandang Alfran remeh "Berarti kau adalah pecundang"

"Berhenti mengataiku pecundang" Teriak Alfran.

"Baiklah ambil ini kalau kau tidak mau kusebut pecundang" Natasya melempar lap keatas pangkuan Alfran membuat lelaki itu jengkel setengah mati.

"Sejak kapan kau semenyebalkan ini??" Tanya Alfran sarkas.

"Sejak aku serumah denganmu satu minggu ini" Jawab Natasya dengan senyuman lebar diwajahnyan.

Alfran mendengus kesal lalu beranjak dari duduknya menuju pintu kaca dan jendela-jendela yang ada dirumah mereka.

Sesekali Natasya menoleh kearah Alfran yang melap kaca dengan malas. Terkadang ia juga melap kaca itu dengan kasar, membuat Natasya menahan tawa sembari memungut baju-baju lelaki itu yang ia letakkan disembarang tempat.

"Apa yang kau lihat??" Ketus Alfran Natasya hanya menggeleng lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

Tugas Alfran memindahkan barang-barang yang menurutnya tidak rapi, ia juga membersihkan debu yang tertempel dimana-mana dan mengepel lantai.

Sedangkan Natasya bertugas mencuci pakaian kotor mereka. Merapikan kamarnya dan juga kamar Alfran.
Sedangkan menggunting rumput dan menjemur pakaian mereka lakukan bersama.

Dengan susah payah Alfran mengangkat cucian keatas balkon untuk mereka jemur bersama disana.

Alfran dan Natasya merentangkan bersama seperai putih yang Natasya cuci tadi.

Natasya tertawa hingga matanya menyerupai bulan sabit melihat Alfran keciprat air seperai yang mereka kibaskan bersama.
Dengan kesal Alfran mengibaskan dengan kuat bagian yang ia pegang hingga airnya yang tersisa terciprat kearah Natasya. Lalu giliran Alfran yang tertawa puas.

Alfran dan Natasya tersenyum lega saat satu persatu tugas rumah selesai mereka kerjakan.

"Natasya" panggil Alfran yang menjatuhkan badannya kesofa.

"Ada apa??" Tanya Natasya yang baru saja selesai mencuci piring.

"Berikan aku air" perintah Alfran seenak jidatnya. Natasya hanya mengerucutkan bibirnya kesal lalu berjalan kearah dapur.

Tidak sampai 5 menit Natasya kembali keruang tamu, Alfran sudah berbaring disofa dengan mata terpejam.
Natasya hanya berdecak kesal lalu berjalan lagi kedapur.

Saat ia kembali lagi keruang tamu posisi Alfran masih tertidur, wajah lelaki itu begitu terlihat tenang seperti bayi tampan yang sedang terlelap.

Natasya tersenyum tipis memerhatikan wajah Alfran dari tempatnya berdiri. Ia tidak tahu kenapa memandang wajah Alfran begitu menenangkan dan menarik baginya.

Jodoh?? Mungkin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang