#1. Tak Terduga

37 3 0
                                    

Lumayan. Tidak buruk juga.

Club merangkai bunga sepertinya cocok untukku. Karna aku tak suka club yang banyak bergerak. Ahh.. Perkenalkan, aku Tata Manisha Raizel. siswi kelas 11 IPA 1 dari SMA elit di bandung. kurasa sedikit berlebihan jika aku salah satu siswi berprediket terbaik di sini, namun itulah kenyataannya. aku hidup bagaikan robot yang telah di program dengan pergaulan yang sangat terkontrol. segala berkecukupan bahkan lebih ku rasa, betapa menjemukannya ini. ck! bahkan remaja normal seusiaku tak memuakkan seperti ku kehiduap mereka. cukup sampai di sana perkenalan diriku.

Dengan langkah anggun yang terlah terlatih, aku menggeser pintu club ini pelan. Tanpa basa basi aku masuk di ikuti oleh assisten pribadiku yang telah mengapdi pada keluargaku lebih lama dari yang kalian semua bayangkan.

"Permisi, saya Tata Manisha Raizel dari kelas 11 IPS 6. Saya datang berhubung dengan surat undangan yang kalian ajukan beberapa hari lalu" ujar ku sopan tentunya dengan beretika.

"ah.. sebentar! ketuaaaa... ayo cepat kemari!! kak Tata sudah datang!" teriak seorang pemuda dengan postur tubuh mungil yang hampir sama bobot tubuhnya denganku -kurasa- berlari untuk menarik seorang pemuda lainnya dengan postur tubuh lebih tinggi dari ku.

"hm.. ya dia datang" apa?! hanya itu respon darinya?! yang benar saja! aku seumur hidup selalu di layani dengan 'layak' oleh semua orang, dan dia orang pertama yang... WHAT THE..??!!

10 menit berlalu dengan kesunyian tanpa seorang pun berkata.

"Maaf. Jika tidak ada yang akan anda bicarakan lagi, saya mohon undur diri." sahut ku kesal karena tak ada sepertinya sesuatu yang akan di bicarakan seperti yang tertulis dalam surat undangan yang mereka ajukan tempo hari.

"Duduk lah. Akan ku buatkan minuman" titah pria yang di panggil ketua oleh pemuda yang bertubuh mungil tadi. Seenaknya saja memerintah ku. Dia pikir dia siapa huh?!

Namun entah kenapa, aku menurut saja dan duduk di sofa yang berada di ruangan ini. Tak henti hentinya aku menatap si ketua club yang tampak sangat, sangat, dan sangat santai ini. Di saat semua orang tertunduk takut berhadapan denganku, lain hal dengan pria ini. Ia malah dengan lancang bermain ponsel di hadapanku tanpa mengacuhkan ku sedikitpun.

Sial.

Berselang waktu beberapa saat kemudian, si pemuda bertubuh mungil sudah berada di hadapan ku dengan menyuguhkan sebotol air mineral kemasan. Sangat tidak berkelas untuk ku memang. Demi menjaga etika, aku hanya diam tanpa protes sedikitpun.

"Jadi, bisa kita mulai?" tanya si ketua tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Hal itu tentu membuatku cukup kesal karena hal itu sama saja dengan merendahkanku.

Aku hanya diam menganggap apa yang ia katakan tadi hanya sebuah monolog yang tak perlu ku jawab. Yang benar saja, bahkan ia berbicara tanpa alamat, maksudku ia tak memanggillku atau mencantumkan namaku pada kalimat pertanyaannya. Jadi sudah pasti ia berbicara tanpa tujuan. kurasa aku akan menolak jika maksud mereka mengajakku ikut bergabung dengan club ini.

"Nona Raizel. Apa kau mendengar apa yang ku bicarakan?" nah ini dia. Si ketua sok santai ini akhirnya memalingkan wajahnya kepadaku saat ia berbicara padaku dan mencantumkan namaku di kalimat tanyanya.

"Tentu saja aku mendengar ucapanmu tuan. Namun pertanyaanmu sungguh tidak beretika sehingga aku tak merasa menjadi lawan bicaramu" balasku sesinis mungkin. Benar, aku tak menyukai pria di hadapanku saat ini dan biar ku tekankan. Ini bukan kisah dari darama atau novel picisan dima saat sang tokoh utama berbicara dengan tegas ia tak menyukai pria tersebut, namun pada endingnya ia malah terjebak dalam pesona si pria. Tidak, tidak, hidup tak semenggelikan itu.

"Aku tak peduli. Bagaimanapun juga kau harus mendengarkan semua perintahku mulai saat ini juga" titah si ketua sok santai dengan percaya dirinya.

"Kau terlalu naif tuan ketua. Kau bukan siapa siapa. Jadi, berhentilah bersikap seakan akan aku ini bawahanmu" ucapku tak kalah sengit. Apa apaan pria ini. Perilaku yang sungguh tidak terhormat.

"Mulai saat ini. Kau ku angkat menjadi sekretaris pribadiku." ucapnya final. Well, tentu saja ini sangat mengejutkan. Sehingga dapate membuatku kikuk seketika.

"Dan kau bisa bekerja padaku mulai besok" oh God! Kehidupan macam apa ini?! Tak bisa ku pungkiri, ini satu satunya hal yang mampu mengubah hidup 'normal' ku.

🐾🐾🐾🐾🐾

Hii all!🙋

Thanks for reading my story 🙇.

And thanks for vote😋 and the comment from you all😳.

Love you so much 😘

As well, sorry for typo and all my mistake. 😷😄

See yaa next time 🙌😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bossy Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang