Buk!
Dodgeball yang berukuran seperti pertandingan internasional antara Amerika Serikat dengan Rusia menabrak hidung mancung anak Latino dengan telak. Tanpa dibawa ke dokter pun bisa dipastikan hidungnya nyeri dan mengeluarkan darah. Anak paling besar dari jajaran utara membuang muka dengan tampang berkeringat. Terlihat jelas oleh selusin anak kalau dia melempar bola kulit itu ke arah bocah Latino.
Anak yang tampak tegas di hong pertama segera menghentikan perminan dan menuju bocah Latino. Gadis-gadis di posisi cheerleader menonton aksi dramatis yang dilakukan oleh anak-sok-tegas. Entah karena rasa simpatik yang tinggi atau karena tatapan Claire-si-anak-populer-satu-sekolah jadi dia berbaik hati meminjamkan lengannya untuk memapah bocah Latino ke ruang kesehatan.
Guru olahraga telah muak mengajar permainan dodgeball yang baik dan benar sesuai dengan aturan buku tebal di lemari debu di perpustakaan. Belum lagi ditambah dengan anak-anak super menyebalkan yang memenuhi lapangan sekolah—Claire-anak-populer, Gogo-pelaku-kasus-pelemparan-bola-dodgeball¬-ke-ruang-guru, Antonio-si-sombong-jangkung, dan segenap anak aneh dari penjuru negara bagian Amerika Serikat.
Seandainya mereka tidak mamadupadankan permainan bola kasti dengan dodgeball, bocah Latino juga pasti akan terkena bola itu, bahkan mungkin lebih keras—karena Gogo akan melempar dodgeball bagaimanapun caranya. Bocah Latino melemparkan air bekas cucian pel ke tepat di kepala Gogo, sebagai balasan karena memasukkan keplanya ke jamban. Dan sekarang Gogo hanya menunggu nasib apakah Mr. Shark—guru ter-killer di sekolah yang selalu membawa lembaran surat detensi, akan memberikannya gudang kotor-bau di belakang sekolah untuk dibersihkannya.
Antonio—yang mengangkat bocah Latino tadi dan menninggalkannya di ruang kesehatan begitu saja, langsung melompat kegirangan karena-hanya-tatapan Grace. Mungkin di pikirannya, tatapan khawatir dan kagum dari seorang superstar di sekolah lebih berharga dari nilai C- di percobaan gunung berapi—dan sehabis kelas olahraga ini mereka akan bertemu Mr. Shark di kelas fisika, tentunya dengan surat detensi yang terus bertengger di belt.
Di ruang kesehatan, Latino boy terbujur di ranjang sekeras tilam kapuk yang hanya dijemur setiap gerhana matahari! Madam Helen baru saja menghentikan kucuran darah dari sepasang lobang pernapasan di hidungnya, lalu menepelkan sebuah plester melintang di tulamg hidung yang mencuat.
Bocah itu pingsan. Sesaat setelah cairan alkohol dan obat merah mendarat di tulang hidungnya yang memar.
****
Jarum jam terasa berputar terbalik ketika tengah berada di kelas Mr. Shark. Kantin yang penuh dengan bekas perang makanan minggu lalu seakan memudar. Padahal semua murid yakin bahwa 'kelezatan' dari pasta mahal—yang dibeli oleh uang sekolah, dicampurkan dengan kacang polong kalengan dan voila! Pasta kacang polong ala chef Eduardo yang bahkan terkenal hingga kalangan alumnus 10 tahun lalu! Itu adalah sebuah senjata nuklir yang tengah dikembangkan sekolah secara rahasia dan pembuatannya dikepalai oleh Mr. Shark dengan asisten chef Edu di dapur kantin sekolah.
Saat itu perang makan tidak bsia terhindari. Latino boy beradu argumen dengan Gogo. Gogo memang tidak terlalu pintar, namun badannya yang besar beserta kroni-kroninya mampu membuat semua orang menyingkir ketika Gogo mengambil Pasta kacang polong kalengan. Sedangkan Latino boy yang kurus kerempeng hanya mengandalkan nilai A+ -nya di bahasa Inggris untuk melawan ogre-ogre tanpa otak yang tengah memakan sampah. Dan peperangan pun dimulai ketika Gogo menyiramkan susu stroberinya tepat di atas kepala Latino boy. Sejak hari itu, bendera perang berkibar di kantin.
Ruang kesehatan—tempat 'Ratu Es' Madam Helen bersemayam, adalah tempat kedua yang ditakuti para murid setelah ruang pengawas. Madam Helen adalah imigran dari Eropa, menyukai salju dan temperatur rungan di bawah 10o celcius. Bukannya keadaan tubuhnya akan membaik di sana, melainkan seperti siksaan lain setelah surat detensi Mr. Shark—kecuali kau mengunjungi di saat summer, tempat itu akan berubah menjadi surga bagi pembolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREAKING WORLD
AdventureBagaimana jika dunia yang kamu tinggali dipenuhi oleh orang-orang aneh? Bagaimanakah reaksimu ketika, tetanggamu yang tergila-gila dengan selai kacang, dan teman sekelasmu yang benar-benar membuat orang muntah dalam sekali tatap? cerita ini hanyalah...